
Saat ini, produk dalam bisnis tidak terpaku pada produk fisik. Ada pula produk digital seperti software. Meskipun demikian, sebagai pebisnis, Anda perlu memikirkan bagaimana caranya menentukan desain produk untuk produk digital. Anda perlu merencanakan konsep yang matang sebelum menghasilkan desain produk.
Oleh karena itu, agar Anda lebih matang dalam memahami desain produk, artikel di bawah ini memberikan informasi mengenai desain produk. Mulai dari pengertian, tujuan, ruang lingkup, hingga tiga jenis desain ini.
Pengertian Desain Produk
Secara umum, desain produk adalah kemampuan membayangkan, menciptakan, dan mengolah suatu produk. Mengapa membayangkan? Karena produk tersebut akan digunakan oleh konsumen. Maka, produk tersebut perlu bersifat user friendly.
Tidak heran apabila untuk menciptakan sebuah produk, proses yang dilaluinya cukup panjang. Sebab, dalam proses tersebut, desainer perlu memahami bagaimana nantinya konsumen akan menggunakan produk. Maka dari itu, riset perlu dilakukan. Mulai dari perilaku hingga kebutuhan konsumen.
Jika desain tersebut bernilai mahal, sebenarnya hal tersebut wajar. Penciptaan ide dan proses kreativitas memang tidak semudah dibayangkan. Apalagi jika produk tersebut nantinya bersifat unik. Ada spesifikasi tertentu yang tidak didapatkan produk lain.
Namun, yang paling penting adalah desain tersebut bertahan lama dan berlangsung dalam jangka panjang. Produk digital seperti software perlu nilai manfaat tidak hanya untuk konsumen melainkan juga pada bisnis.
Tujuan Desain Produk
Desain produk sangat penting bagi pengembangan bisnis. Proses yang cenderung panjang hingga menghasilkan produk yang estetik adalah kunci keberhasilan bisnis. Jika produk tersebut disukai oleh konsumen, ada perasaan bangga bahwa tidak sia-sia selama melewati proses tersebut.
Desainer, khususnya desain produk, tidak hanya menciptakan produk yang bermanfaat bagi konsumen. Melainkan juga memantau bagaimana posisi brand bisnis ketika produk diluncurkan. Misal, desainer perlu memberikan informasi tentang return of investment (ROI) sehingga stakeholder paham akan proses pengembangan desain tersebut.
Ruang Lingkup Desain Produk
Setelah memahami pengertian dan tujuan dari desain produk, Anda juga perlu tahu ruang lingkup dari desain dari ini. Lalu, apa saja itu? Berikut ini adalah daftarnya.
-
Observasi Calon Konsumen
Satu hal yang perlu Anda tahu sebelum menentukan desain produk adalah observasi mengenai calon konsumen. Anda harus memahami kebutuhan dari konsumen. Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan desain yang terbaik, Anda bisa melibatkan beberapa divisi. Misal, Product Manager dan UX Researcher sehingga desain tersebut baik untuk kebutuhan bisnis.
-
Prototipe
Ketika Anda memahami kebutuhan dan masalah dari calon konsumen maka mulailah untuk membuat desain produk. Namun, desain ini masih dalam bentuk draft. Nah, draft tersebut berbentuk prototipe secara visual. Ketika melalui proses ini, draft tersebut bisa diuji dengan calon konsumen. Jika baik, bisa berlanjut ke uji produk.
-
Uji Produk
Setelah prototipe jadi maka selanjutnya Anda perlu melakukan uji produk. Di tahap ini, Anda bisa bekerja sama dengan UX Researcher untuk melakukan uji ini. Cara yang bisa digunakan seperti A/B testing, survei, dan sejenisnya.
-
Desain Produk Lanjutan
Ketika Anda mendapatkan feedback pasca survei, Anda bisa melihat mana saja kekurangan yang perlu diperbaiki. Selain itu, juga mengetahui mana saja kelebihan yang tetap digunakan. Jika sudah memperbaiki, dan mengetahui masalahnya, Anda bisa bersiap untuk meluncurkan produk.
-
Launching
Jika produk yang Anda bangun adalah produk digital, pastikan tidak mengalami masalah seperti bug saat diluncurkan. Sebab, ini akan menjadi problem tersendiri apabila mengalami hal seperti itu. Namun, setelah melakukan launching, Anda juga perlu memantau apakah produk sudah berjalan sesuai rencana. Review dan komentar konsumen perlu diperhatikan, ya.
Jenis Desain Produk
Ada tiga jenis desain produk yang perlu Anda ketahui yaitu:
-
System Design
Merumuskan desain sistem bukanlah perkara yang mudah, tetapi juga tidak mungkin tidak dilakukan. Dengan sistem yang baik, terutama mampu memenuhi kebutuhan konsumen, akan berdampak positif bagi bisnis. Misal, Anda sedang pergi ke toko sepatu.
Di sana, Anda akan melihat berbagai tipe sepatu mulai dari harga terendah hingga harga tertinggi. Nah, jika menjelang Lebaran, Anda akan melihat bahwa khusus merek tertentu telah mendapat potongan harga yang menggiurkan. Ini bisa menjadi catatan bahwa desain sistem berjalan dengan baik.
-
Process Design
Setelah memahami sistem, Anda bisa mempelajari prosesnya. Seperti yang telah dicontohkan di atas mengenai toko sepatu. Di sana, akan terlihat mesin kasir sebagai tempat pembayaran. Apakah mereka hanya menyediakan pembayaran konvensional saja? Atau tersedia kartu kredit, kartu debit, hingga QRIS? Maka, pelajari proses tersebut.
-
Interface Design
Terakhir, yang perlu Anda perhatikan adalah interface design. Apa yang bisa mereka tawarkan? Misal, dari toko sepatu tadi, cara pembayarannya mudah, pelayanan terhadap konsumen cukup baik, atau produk terlihat mengkilap.
Setiap toko, baik digital maupun tidak, memiliki ciri tersendiri dalam interface design. Maka dari itu, pengalaman konsumen ketika bertransaksi akan memberikan sesuatu yang menarik pada bisnis.
Dari penjelasan di atas, Anda mendapatkan pengetahuan mengenai pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan jenis desain produk. Jika memahami semuanya, Anda siap untuk berbisnis dan fungsikan erp software untuk mengelola bisnis.
Run System sebagai Penyedia Layanan ERP Software
Sebagai penyedia layanan ERP software terbaik di Indonesia, RUN System menyediakan kemudahan bagi Anda. RUN System mampu memastikan bahwa proses produksi akan berlangsung lancar dan aman. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali dengan baik. Daftar dan kelola sistem bisnis Anda dari sini.