Kenali Perbedaan Lay Off dan Pemecatan, Simak 4 Penyebabnya

Istilah lay off tampaknya mulai tren belakangan ini terutama saat pandemi. Hal ini disebabkan banyak perusahaan yang melakukan lay off karena alasan beberapa hal. Namun, perlu Anda ketahui bahwa lay off adalah menghentikan karyawan yang bersifat sementara atau permanen. Ini berbeda dengan tindakan pemecatan. 

Jika pemecatan bisa diartikan sebagai pemberhentian karyawan secara permanen. Akan tetapi, banyak yang salah paham mengenai lay off dan pemecatan. 

Maka dari itu, artikel di bawah ini akan mengulas tentang pengertian, penyebab, perbedaan, dampak, hingga bagaimana cara menyikapinya baik perusahaan maupun karyawan. Simak selengkapnya di RUN System. 

Lay Off adalah Pemberhentian Sementara? Ini Penjelasannya

pengertian lay off

Sumber: pexels.com

Secara umum, lay off adalah cara perusahaan untuk menangguhkan atau memberhentikan karyawan dalam kurun waktu sementara atau permanen. 

Satu hal yang perlu diingat adalah peristiwa lay off bukanlah kesalahan karyawan melainkan kegagalan perusahaan dalam melakukan manajemen keuangan.

Akan tetapi, sebagian besar masyarakat Indonesia memberikan makna serupa antara pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lay off. Padahal, dalam lay off, karyawan masih memiliki kesempatan untuk kembali ke perusahaannya. 

Meskipun, tidak menutup kemungkinan pula, karyawan bisa saja tidak akan kembali ke perusahaan tersebut. Sebab, seluruh keputusan bergantung pada perusahaan. 

Penyebab Lay Off

penyebab lay off

Sumber: pexels.com

Ada alasan tertentu dari perusahaan yang menyebabkan terjadinya lay off yaitu:

  • Menghemat Biaya

Alasan pertama perusahaan melakukan lay off adalah penghematan biaya. Ketika perusahaan tidak lagi mendapatkan keuntungan atau bahkan menutup ongkos produksi, di situlah penghematan biaya harus dilakukan. 

Salah satunya adalah mengurangi karyawan sehingga perusahaan dapat mengalihkan dananya ke sektor lainnya. 

Dalam melakukan lay off perusahaan perlu mengikuti hukum yang berlaku seperti memberikan pesangon agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. 

  • Menutup Perusahaan

Kondisi gulung tikar adalah alasan rasional mengapa pada akhirnya perusahaan melakukan lay off. Sama seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegagalan dalam melakukan manajemen finansial membuat mau tidak mau perusahaan melakukan hal tersebut. 

  • Pindah Lokasi

Alasan lainnya adalah perusahaan melakukan pemindahan lokasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Tentu saja, keputusan tersebut telah melewati pertimbangan dari berbagai diskusi. 

Maka, biasanya perusahaan akan memberhentikan mereka yang tidak cocok untuk bekerja di lokasi yang baru. 

  • Optimalkan Karyawan

Perusahaan biasanya melakukan sistem outsourcing untuk pekerjaan tertentu. Namun, demi efisiensi perusahaan, tentunya sistem tersebut bisa tidak digunakan kembali. 

Perusahaan akan lebih memilih mengoptimalkan karyawan yang ada ketimbang melakukan sistem tersebut. 

Perbedaan Lay Off dan Pemecatan

Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya masih kesulitan untuk membedakan mana istilah antara lay off dan pemecatan. Padahal, makna dan kebijakannya berbeda. 

Ada 3 alasan perusahaan melakukan lay off yaitu kebijakan manajemen, kegagalan manajemen keuangan perusahaan, dan optimalisasi karyawan tetap. 

Lalu, ada 3 alasan pula perusahaan melakukan pemecatan karyawan yang di antaranya melakukan kejahatan, kinerja buruk, dan melakukan pelanggaran di perusahaan. 

Dampak Lay Off 

Ada beberapa dampak lay off bagi karyawan dan perusahaan yang di antaranya:

Bagi Karyawan

  • Mereka akan mengalami krisis finansial karena tidak lagi mendapatkan penghasilan tetap dari perusahaan.
  • Insecure terhadap karier. Hal ini disebabkan tidak ada kepastian dari perusahaan mengenai apakah ada kesempatan untuk kembali ke perusahaan atau tidak.
  • Karyawan dapat mengalami gangguan psikologis karena tidak mampu untuk mencari kerja lagi.

Bagi Perusahaan

  • Perusahaan akan kesulitan mendapatkan investor sehingga mau tidak mau akan menutup bisnisnya.
  • Brand image mulai turun karena perusahaan dianggap gagal dalam melakukan manajemen keuangan. 

Cara Menyikapi Lay Off

Baik perusahaan maupun karyawan, lay off adalah sesuatu yang harus dihindari. Namun demikian, ada hal-hal yang harus disikapi dengan cermat dan saksama untuk melihat fenomena lay off.

Bagi karyawan, mereka akan mengalami penurunan produktivitas sehingga enggan bekerja kembali. Padahal, dari situ karyawan bisa mencoba untuk menekuni keahlian baru. Ingat, portofolio dapat menjadi bekal baik untuk mencari perusahaan baru. 

Bagi perusahaan, ini kesempatan yang baik untuk mengevaluasi visi dan misi perusahaan. Jika ada kegagalan dalam manajemen keuangan, berarti ada hal yang perlu dibenahi.

Kenali pula bagaimana melakukan manajemen karyawan sehingga di kemudian hari tidak terjadi kembali lay off.

Agar tidak terjadi lay off maka perusahaan perlu memiliki sistem yang terorganisir untuk mengelola karyawan. RUN System sebagai ERP software terbaik di Indonesia memiliki modul Human Capital Management System untuk mengelola karyawan agar lebih sistematis. 

RUN System dapat membantu perusahaan untuk melakukan Assessment Management dan Organizational Management sehingga karyawan bisa lebih enjoy dalam pekerjaan dan perusahaan mampu meningkatkan kinerja karyawan. 

Bersama RUN System, perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang sesuai visi dan misinya.

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda