
Ketika perusahaan selesai melakukan proses produksi, hasilnya akan dikelola dalam gudang penyimpanan. Pengelolaannya butuh penanganan khusus, termasuk biaya pengeluaran MRO.
Secara spesifik, MRO adalah singkatan dari Maintenance, Repair, dan Operation. Sedangkan pengertian secara umum, MRO adalah kebutuhan perusahaan untuk melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan mengatur operasional.
Yang perlu diketahui perusahaan adalah sebagian besar pengelolaan MRO lebih kepada produk dengan nilai kecil. Namun demikian, pengelolaannya butuh ketepatan biaya agar tidak membengkak. Selain itu perlu pengawasan agar pengelolaan MRO menjadi efisien.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai MRO, artikel di bawah ini akan membahas pengertian, fungsi, hingga cara menghemat biaya MRO selama produksi barang. Simak selengkapnya di sini.
Pengertian MRO
Seperti yang telah dijelaskan di atas, MRO adalah produk perusahan yang perlu mendapatkan perawatan, perbaikan, pemeliharaan agar dapat beroperasi di perusahaan tersebut.
Dalam proses pengadaan, ada dua macam investasi yaitu aset dengan Return of Investment (ROI) yang berarti nilainya tinggi. Sedangkan MRO lebih cenderung ke aset atau barang yang bernilai rendah. Maka dari itu, barangnya lebih bersifat konsumsi ke banyak pihak.
Oleh karena konsumsi banyak pihak, proses pengadaannya pun dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Nantinya, setiap divisi boleh ikut pengadaan yang tentunya melewati persetujuan dari supervisor. Sebab, supervisor perlu mengetahui kebutuhan dan harga yang diajukan setiap divisi.
Fungsi MRO
Sumber: pexels.com
Setelah mengetahui pengertiannya, perusahaan perlu memahami apa saja fungsi-fungsinya yaitu:
-
Mampu Mengidentifikasi Produk
Setiap perusahaan biasanya memiliki spesifikasi produk yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pentingnya fungsi dari maintenance, repair, dan operation melihat dan mengidentifikasi produk tersebut.
Hal ini belum lagi ditambah dengan pemasok yang menyuplai barang ke perusahaan. Mereka harus memastikan pula bahwa kualitas produk dari pemasok sesuai dengan standar perusahaan. Selain itu, mereka juga bisa memastikan tidak ada biaya yang sia-sia.
-
Memilih Supplier atau Vendor
Fungsi kedua yang tidak kalah penting adalah bagaimana mencari supplier yang tepat untuk perusahaan. Setiap supplier tentunya memiliki kapasitas dan kualitas yang berbeda-beda.
Maka dari itu, pemilihan supplier harus benar-benar cermat sehingga bisa sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih supplier adalah:
- Supplier atau Vendor bersifat resmi.
- Biaya penawaran yang diberikan masih sesuai dengan budget perusahaan.
- Mudah dalam melakukan pembayaran.
Cara Menghemat Biaya MRO
Sumber: pexels.com
Tidak banyak perusahaan yang memperhatikan tentang pengeluaran biaya ini. Padahal, meskipun terlihat sederhana, biaya ini bisa jadi membuat anggaran perusahaan membengkak.
Seperti contoh mulai dari perawatan gudang kantor, pemeliharaan suku cadang, hingga pemeliharaan perangkat komputer. Maka dari itu, perlu pengelolaan dana yang tepat dan benar sehingga anggaran perusahaan tidak membengkak.
1. Kontrol Biaya Kurang dari 10%
Perusahaan perlu membatasi biayanya agar pengelolaan dana menjadi efisien. Contoh yang baik adalah biaya ini memiliki kisaran antara tiga hingga sepuluh persen.
Jika biayanya di atas sepuluh persen, akan membuat keuangan perusahaan menjadi tidak terkendali. Perusahaan perlu menghitung ulang terhadap barang-barang apa saja yang dibutuhkan.
2. Mendata Stok Barang
Hal kedua yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan segera melakukan pendataan stok barang. Mengapa ini menjadi penting?
Sebab, apabila tidak terdata dengan baik maka akan terjadi penimbunan stok. Ini dapat menjadi bahaya bagi perusahaan sebab proses produksi akan berhenti.
Begitu pula apabila terjadi stok barang yang kurang maka akan membuat perusahaan kelimpungan. Sebab, jika kebutuhan akan produk meningkatkan sedangkan produk tidak ada, akan membuat pelanggan beralih mencari kompetitor.
3. Efisien dalam Penggunaan
Persentase untuk menggunakan biaya pemeliharaan memang tidak sebesar biaya produksi. Meskipun tidak besar, tetap saja kontrol terhadap biaya ini perlu diperhatikan dengan baik.
Oleh karena itu, tetap pastikan pembelian barang sesuai tepat guna dan menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Kualitas, spesifikasi, dan performa harus tepat sehingga untuk biaya pemeliharaan tidak menghabiskan biaya lainnya.
4. Efisien dalam Pembelian
Hal terakhir yang harus diketahui perusahaan dalam cara menghemat biaya MRO adalah efisien dalam pembelian. Sebab, sekali lagi, tanpa pemilihan barang yang tepat, maka biaya pemeliharaan pun akan membengkak.
MRO sangat penting bagi perusahaan. Maka dari itu, perusahaan perlu memasukkan biaya MRO ke dalam manajemen perencanaan produksi. RUN System sebagai ERP software terbaik di Indonesia menyediakan fitur Production Planning Management untuk membantu perusahaan mengenai hal tersebut.
RUN System memiliki banyak fungsi praktis dan powerfull agar produktivitas perusahaan menjadi baik namun biaya produksi tetap terkendali. Bersama RUN System, segala perencanaan produksi perusahaan menjadi aman dan sesuai dengan tujuan perusahaan.