4 Keuntungan Produksi Massal dan 6 Tahapannya

Produksi massal adalah sistem produksi barang dalam jumlah besar secara berkala dengan standarisasi yang telah ditentukan. Produk yang dihasilkan dari proses ini biasanya memiliki ciri khas seperti model, bentuk, dan rasa yang tidak mudah mengalami perubahan, serta dimanfaatkan oleh konsumen dalam jumlah besar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil atau produk dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat. Itu hanya salah satu dari sekian banyak keuntungan produksi massal bagi perusahaan.

Berbagai jenis industri mulai dari manufaktur hingga industri makanan menerapkan sistem produksi yang satu ini dan biasanya membutuhkan ratusan karyawan. Apalagi jika produk yang diproduksi banyak digunakan dan terus dibutuhkan oleh konsumen. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan pasar kapanpun tanpa harus membuat konsumen menunggu ketersediaan produk. Dari sisi perusahaan, metode produksi ini mendatangkan berbagai macam manfaat. Simak ulasan ini hingga akhir untuk mengetahui detail keuntungan produksi massal.

Contohnya di Indonesia

Penerapan produksi massal dapat dilakukan oleh hampir semua bidang bisnis. Mulai dari kendaraan, makanan instan, minuman kaleng, perangkat elektronik, fashion atau pakaian segala usia, hingga rokok juga menggunakan metode ini. Ciri khas paling terlihat dari perusahaan yang menerapkan hal ini adalah penggunaan mesin produksi yang canggih. Sebut saja PT. Astra Honda Motor, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, PT. Cimory, Samsung, Polytron, PT. Unilever, PT. Gudang Garam, dan masih banyak lagi contohnya di Indonesia.

produksi massal

Sumber: Freepik

Tahapan Produksi Massal

Untuk dapat menjalankan proses produksi massal, perusahaan tidak bisa begitu saja menciptakan bahan baku menjadi produk jadi. Perusahaan yang melakukan metode ini harus mengikuti standar dan prosedur penciptaan produk. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk melakukannya berikut ini.

1. Perencanaan Produksi Massal

Tahap awal dalam produksi massal yaitu membuat roadmap atau peta jalan perencanaan produksi dari awal hingga akhir. Peta jalan produksi umumnya meliputi:

  • Persiapan rencana produksi
  • Penyusunan jadwal proses produksi
  • Perencanaan pengadaan bahan baku
  • Penyusunan jadwal operasional
  • Perencanaan komunikasi kepada para stakeholder

Baca Juga: Perencanaan Produksi: Pengertian, Jenis, dan 4 Tahapannya

 2. Membuat Product Requirement Document (PRD)

Tahap selanjutnya dalam proses produksi massal adalah membuat dokumentasi dari persyaratan produk oleh manajer produksi. Product Requirement Document (PRD) adalah outline dari persyaratan produk yang ingin dibuat sehingga orang-orang yang terlibat memahami gambaran produk nantinya. Adapun PRD biasanya berupa:

  • Daftar lengkap fitur yang disertakan dalam produk
  • Metrik spesifik yand harus dipenuhi dalam setiap fitur
  • Perkiraan volume produksi
  • Proyeksi biaya
  • Jadwal rilis produk

3. Tahap Engineering Validation and Testing (EVT)

Berikutnya adalah tahap Engineering Validation and Testing atau EVT, yaitu uji coba fitur yang ada pada produk oleh tim produksi. Dengan mengacu standar pada PRD, tim ini harus memastikan fitur bekerja sesuai dengan fungsinya. Selain memperkecil risiko produk cacat atau rusak masuk pasar, tahap ini juga membantu perusahaan mendeteksi kesalahan proses produksi lebih awal.

4. Tahap Design Validation and Testing (DVT)

Selanjutnya pada tahap Design Validation and Testing atau DVT merupakan proses yang ditujukan supaya tampilan akhir produk yang diinginkan tercapai. Jika pada tahap sebelumnya fokus pada fitur, maka tahap ini akan fokus pada tampilan akhir produk. Mulai dari bentuk, desain, bahan, hingga hasil akhir secara keseluruhan.

5. Tahap Production Validation and Testing (PVT)

Setelah tahap-tahap di atas dilewat, saatnya menjalankan proses validasi dan pengujian produksi atau disebut juga dengan pra-produksi. Production Validation and Testing (PVT) merupakan tahap dimana produk dalam skala kecil akan diuji untuk memastikan bahwa produk siap diproduksi dalam skala besar atau secara massal. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat proses produksi serta menyiapkan rantai pasokan.

6. Menjalankan Proses Produksi Massal

Tahap terakhir adalah pelaksanaan produksi massal dengan target unit produk atau waktu produksi, tergantung pada kebijakan perusahaan. Meskipun kategori “massal” berkaitan dengan skala yang besar, biasanya perusahaan akan tetap menyesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki. Sehingga tidak sedikit perusahaan yang harus menerapkan proses ini dalam beberapa gelombang. Pada tahap ini produsen akan berupaya tetap memastikan hasil produksi tinggi atau sesuai target dan tetap terjaga kualitasnya.

Baca Juga: Mengenal 4 Tahapan Produksi, Planning hingga Dispatching

produksi massal

Sumber: Freepik

Keuntungan Produksi Massal bagi Bisnis

1. Meningkatkan produktivitas perusahaan

Produksi massal secara otomatis akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan skema produksi seperti ini perusahaan dapat menghasilkan produk yang dibutuhkan konsumen dalam jumlah banyak. Semakin produktif suatu bisnis berjalan, maka semakin banyak pula konsumen yang akan mendapatkan kepuasan dari produk tersebut.

2. Meningkatkan efektivitas dalam setiap tahapnya

Proses produksi massal yang memanfaatkan sumber daya berupa mesin produksi membuat banyak pekerjaan sederhana lebih cepat diselesaikan. Misalnya, tahap pencampuran bahan baku untuk ratusan atau ribuan produk dapat selesai dalam satu hari. Diwaktu yang sama, karyawan lain dapat menjalankan proses pengecekan kualitas tanpa mengganggu proses produksi yang lain. Semakin banyak pekerjaan yang selesai dalam sekali waktu, maka semakin cepat pula proses penjualan dilakukan.

3. Biaya produksi yang relatif rendah untuk jangka panjang

Produksi massal umumnya membutuhkan sedikit tenaga kerja karena adanya sumber daya alat dan mesin tadi. Sehingga biaya yang dibutuhkan untuk produksi dapat ditekan melalui pengurangan jumlah tenaga kerja. Proses produksi massal secara terus menerus juga meminimalisir terjadinya kesalahan atau kegagalan produksi. Artinya, biaya operasional yang dikeluarkan tidak ada yang berakhir sia-sia.

4. Menghasilkan produk dengan kualitas yang sama

Produk-produk yang dihasilkan dalam produksi massal ini juga akan memiliki hasil dengan kualitas yang seragam karena tingkat ketelitian yang tinggi selama prosesnya. Risiko mengalami kesalahan akibat human error dapat ditekan bahkan dihilangkan.

Baca Juga: Cara Menghitung Harga Pokok Produksi, Pahami Dulu Dasarnya

Perencanaan Produksi Massal Bersama Run System

Begitu besarnya keuntungan produksi massal bagi perusahaan di atas akan didapatkan apabila pengelolaan setiap tahapannya dilakukan dengan baik. Salah satu dan yang paling krusial adalah tahap perencanaan. Ketika rencana produksi dikelola dengan bantuan sistem yang terstruktur, perusahaan akan lebih mudah melakukan modifikasi. Run System melalui modul Production Planning Management memungkinkan perusahaan membuat perencanaan produksi berdasarkan MRP dan kapasitas yang dimiliki. Bahkan Anda juga dapat menghitung biaya tenaga kerja dan material secara otomatis. Mari mengenal Run System lebih detail dengan mengikuti tautan ini.

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda