3 Tahap Utama Penyusunan Rencana Kerja yang Optimal

Tahap planning atau perencanaan dalam setiap kegiatan menjadi langkah strategis awal yang wajib dilaksanakan. Salah satu penerapan langkah ini yang paling krusial adalah pada pekerjaan atau operasional perusahaan. Penyusunan rencana kerja jadi hal mutlak, jika ingin sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Namun apakah yang dimaksud dengan rencana kerja itu sendiri? Bagaimana cara menyusunnya agar memperoleh formula yang paling tepat untuk bisnis Anda?

Nah untuk Anda yang belum memiliki gambaran jelas atau tengah mencari cara menyusun rencana kerja dengan efektif, berikut beberapa cara yang dapat Anda gunakan. Tentu, cara atau langkah di bawah ini berupa konsep umum, yang tetap wajib dimodifikasi agar sesuai dengan bisnis Anda.

Simak penjelasannya di sini!

Baca Juga: Perencanaan Produksi: Tujuan, Jenis, dan 4 Tahapan yang Harus Dilalui

1. Melakukan Perencanaan dan Rincian Langkah

rencana kerja

Sumber: freepik.com

Pada bagian pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki gambaran besar mengenai apa tujuan Anda, apa yang harus dilakukan demi mencapai tujuan tersebut, dan berapa lama tujuan tersebut dapat tercapai dengan memanfaatkan sumber daya yang Anda miliki.

Tujuan yang dimiliki perusahaan hendaknya memiliki sifat yang spesifik, terukur, bisa tercapai, relevan dengan kondisi saat ini, dan memiliki target waktu yang jelas. Dengan demikian, Anda dapat melakukan breakdown pada langkah yang harus dilakukan.

Setelah melakukan breakdown, tetapkan masing-masing langkah kecil yang harus diambil atau milestone untuk mencapai tujuan tersebut. Lakukan untuk setiap divisi di perusahaan untuk kemudian diintegrasikan dalam satu gerakan yang sinkron.

Jika diperlukan Anda bisa mencoba membuat representasi visual atas apa yang dituju, langkah mencapai tujuan, berapa lama langkah akan dilakukan, dan sumber daya apa yang diperlukan dalam mencapai langkah tersebut.

Yang perlu diingat, semua perencanaan ini harus didokumentasikan dengan jelas, komprehensif, dan bersifat dinamis namun tetap memiliki benang merah. Kondisi pasar adalah kondisi yang sulit diprediksi, dan membutuhkan penyesuaian seiring berjalannya waktu.

2. Kedua, Mulai Perjelas Rencana Kerja yang akan Dilakukan

rencana kerja

Sumber: freepik.com

Setelah tahap pertama tadi Anda mendapatkan gambaran besar mengenai apa tujuan, cara mencapainya, tenggat waktu, dan sumber daya apa yang dibutuhkan, maka selanjutnya perjelas dalam poin yang lebih spesifik.

Setiap divisi akan menyusun satu rangkaian kerja yang selaras dengan gambaran besar tadi, untuk memperjelas langkah apa yang harus dilakukan saat timeline mulai dijalankan. Dengan demikian setiap divisi memiliki gambaran jelas mengenai tugasnya, hingga ke masing-masing karyawan yang ada di dalamnya.

Perencanaan yang baik selalu disusun dengan dasar gambaran yang jelas, tujuan yang nyata, serta pendataan pada sumber daya yang dimiliki. Setelah semua jelas dan rinci, semua perencanaan masing-masing divisi ini dikumpulkan dan kembali dibahas untuk penjelasan lebih lanjut.

Kembali lagi pada apa yang terdapat pada poin pertama, bahwa kondisi pasar benar-benar dinamis, maka Anda wajib memiliki rencana cadangan untuk saat darurat. Rencana cadangan bisa bertujuan untuk menjadi alternatif pengambilan keputusan cepat, meminimalisir kerugian, atau memanfaatkan kesempatan yang muncul.

3. Eksekusi dengan Kolaborasi Tim

rencana kerja

Sumber: freepik.com

Perencanaan telah tersusun rapi, setiap divisi telah memahami apa yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, dan setiap karyawan telah mengetahui tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai target bersama.

Menyusun rencana kerja sebenarnya telah selesai pada tahap ini. Namun demikian eksekusi yang disiplin tetap harus dilakukan. Sebagai pengelola bisnis, Anda wajib memiliki visi yang baik untuk melihat arah dinamika pasar dan industri.

Mengapa demikian?

Agar rencana kerja yang telah disusun bisa terus beradaptasi dengan kondisi yang dihadapi industri. Masih jelas teringat kondisi industri dua tahun ke belakang, dimana semua segmen dipaksa beradaptasi ekstrim dan berujung cukup banyak bisnis tumbang.

Maka dari itu, sebagai pengelola bisnis yang modern, Anda wajib membuka mata pada semua kemungkinan. Terus gali kabar terbaru mengenai kondisi pasar, persaingan yang terjadi, metode pemasaran yang paling tepat, serta apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan isu lain yang sekiranya berpengaruh pada bisnis Anda.

Baca Juga: Pengelolaan Gudang dengan Warehouse Management System, Apa Manfaatnya?  

Rencana kerja

Pada kenyataannya, penyusunan rencana kerja memang bukan hal yang mudah dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini harus dilakukan secara cermat, penuh keterbukaan, namun disiplin pada satu nilai utama yang sama, yang menjadi nyawa dari perusahaan atau bisnis.

Salah satu fitur yang dapat membantu Anda dalam menyusun rencana kerja ini adalah Project Management dari RUN System. Produk ERP ini mampu membantu Anda secara menyeluruh dalam operasional bisnis, hingga pada proses krusial seperti perencanaan kerja ini.

RUN System, Solusi ERP untuk Pengembangan Bisnis

Dengan tiga fitur utama yang disediakan, Pipeline Project, Project Execution, dan Project Cost Payment, Anda dapat menyusun rencana kerja secara teliti, komprehensif, dan cermat. Setiap bagian akan mendapatkan penjelasannya secara detail sehingga milestone yang ditetapkan akan dapat tercapai sesuai rencana. Segera gunakan Project System dari RUN System, dan maksimalkan semua fitur yang ditawarkannya!

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda