Menjaga ketersediaan barang adalah satu hal penting yang harus dilakukan perusahaan sepanjang waktu. Hal ini terkait dengan kelancaran rantai pasok, sehingga keseimbangan alur produksi dan pemasaran terus terjaga. Restock adalah salah satu kegiatan yang perlu direncanakan dan dieksekusi dengan optimal dari waktu ke waktu.
Mungkin untuk Anda yang telah lama berkecimpung di dunia pergudangan, restock bukanlah hal yang asing. Kegiatan pembelian atau pengadaan kembali ini jadi salah satu kegiatan rutin selama perusahaan menjalankan proses produksi dan penjualan produk di pasar.
Mari kenali lebih jauh mengenai restock, sistem yang bisa digunakan, dan beberapa fungsi mendasarnya dalam pengelolaan bisnis.
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Menggunakan Aplikasi Gudang Penting, Jangan Salah Pilih!
Definisi dari Restock
Restock adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh perusahaan, dalam konteks ketersediaan bahan baku atau produk di pasar. Pada dasarnya, proses ini berupaya melakukan pengadaan barang kembali, dengan memberikan persediaan ulang pada bahan baku atau produk yang sudah hampir habis.
Tidak jarang pengadaan kembali ini dilakukan terlambat, karena kesalahan perhitungan atau perkiraan sehingga terjadi kekosongan bahan baku atau produk di pasaran. Jelas, hal ini secara langsung berpengaruh pada kelancaran alur bisnis, dari mulai produksi, distribusi, hingga penjualan pada pasar yang menjadi ‘habitat’ dari produk yang dimiliki perusahaan.
Pada bisnis yang telah berjalan dengan baik, restock dilakukan dengan perencanaan dan analisis yang cermat, sehingga ketiadaan bahan baku atau produk di pasar bisa dihindari. Dengan demikian, proses produksi dapat terus berjalan dan pelanggan tetap memiliki akses pada produk yang dijual di pasar.
Kenali Beberapa Sistem Restock yang Awam Digunakan
Sebenarnya proses atau sistem restock sendiri akan menyesuaikan masing-masing jenis industrinya. Beberapa membuat model pembelian yang berulang dan terus menerus karena produknya memiliki perputaran yang tinggi, beberapa memilih pembelian dengan melihat pada persediaan di gudang, dan baru akan melakukan pembelian ketika bahan baku habis.
Berikut setidaknya tiga jenis sistem restock yang digunakan di beberapa perusahaan di Indonesia.
Restock secara Kontinu
Sistem restock yang pertama merupakan sistem pembelian bahan baku dan suplai secara terus menerus. Sistem ini tepat diterapkan untuk produk yang memiliki angka penjualan yang tinggi, sehingga bahan bakunya lekas habis dan produk di pasar juga cepat terjual.
Sistem pembelian ini memudahkan staf yang bertugas melakukan pembelian bahan baku sehingga tidak perlu melakukan banyak hal yang rumit. Pembelian dapat dilaksanakan secara berkala, berdasarkan perkiraan produksi yang telah dimiliki.
Sistem Restock Musiman
Sistem restock yang kedua adalah restock musiman. Sistem ini diterapkan untuk produk yang memiliki siklus musim jelas, atau produk dengan perputaran yang tidak terlalu cepat. Penerapan sistem ini dapat membantu mengontrol biaya pengadaan barang dan biaya penjualan yang dilakukan.
Restock musiman dapat membantu sebuah perusahaan membuat perencanaan produksi yang lebih baik sehingga alokasi dana yang dikeluarkan senantiasa terkontrol. Hal yang pasti, bahwa pengadaan bahan baku yang dilakukan akan benar-benar terukur dengan acuan kondisi penjualan terkini.
Sistem Otomatis dengan Bantuan ERP
Sistem ketiga, yang juga menjadi sistem kekinian, adalah restock dengan menggunakan modul dari ERP. Modul yang digunakan bisa diberi berbagai nama, umumnya adalah inventory & material management.
Modul ini memungkinkan Anda melakukan monitoring pada persediaan yang dimiliki, dan memberikan notifikasi pada petugas ketika sudah saatnya melakukan restock. Bahkan pada beberapa modul ERP yang canggih, dapat pula terhubung dengan layanan procurement, sehingga pengadaan bahan baku dapat terjadi secara otomatis ketika bahan baku terdeteksi dalam jumlah yang minimal.
Menilik Fungsi Restock untuk Bisnis yang DIkelola
Restock adalah aktivitas fundamental yang dilakukan hampir setiap perusahaan, dalam rangka menopang kegiatan produksi yang dimilikinya. Secara langsung, hal ini juga berkaitan dengan ketersediaan produk di pasar, dan kepuasan pelanggan dalam kemudahan mendapatkan produk.
Secara sederhana, beberapa fungsi dari restock adalah sebagai berikut.
1. Kontrol Persediaan
Pertama jelas, bahwa restock adalah bagian penting dalam menjalankan fungsi kontrol persediaan di gudang. Jika kegiatan ini dilakukan dengan baik dan sesuai dengan jenis bisnis, ketersediaan bahan baku dapat terus dimonitor dan diketahui jumlahnya secara pasti.
Pemahaman atas data ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat sebab data yang digunakan untuk analisa adalah data terkini.
2. Customer Satisfaction
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kegiatan restock juga berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Hal ini mengacu pada restock pada produk yang ada di pasar, sehingga terus bisa diakses oleh pelanggan sewaktu-waktu.
Tidak masalah jika Anda ingin membuat produk meningkat nilainya dengan merekayasa kelangkaan. Namun hal ini juga memiliki risiko besar, yakni beralihnya pelanggan pada produk pesaing.
3. Menghindari Kekosongan Persediaan
Terkait dengan poin pertama tadi, karena restock adalah hal fundamental dalam pengelolaan produksi maka berfungsi pula untuk menghindari kekosongan persediaan. Ketika bahan baku yang dimiliki sudah berkurang, maka notifikasi akan diberikan sehingga bisa ekas dilakukan restock.
Hal ini akan lebih efektif manakala Anda mengintegrasikan modul ERP atau sejenis pada pengelolaan gudang dan persediaan.
4. Efisiensi Anggaran
Restock yang baik adalah restock yang mampu memenuhi kebutuhan produksi dan pasar. Sistem yang digunakan bisa saja berbeda, namun pada akhirnya output yang diberikan serupa. Salah satu fungsi kegiatan ini adalah efisiensi anggaran pengadaan, pengelolaan gudang, dan maintenance bahan baku dan produk yang ada di gudang.
Baca Juga: Inventory Turnover: Definisi dan Cara Menghitung Rasionya
Itu tadi, sedikit penjelasan mengenai restock dan kaitannya dengan kegiatan perusahaan. Jelas hal ini penting, dan harus senantiasa ditunjang dengan modul ERP terbaik yang bisa Anda dapatkan.
RUN System Menawarkan Inventory & Material Management
RUN System, sebagai salah satu produk ERP terbaik di Indonesia, menawarkan modul Inventory & Material Management dalam produknya. Modul ini dapat membantu pengelolaan dan penyimpanan data bahan baku serta inventaris perusahaan Anda. Modul ini juga dapat membantu pengelolaan harga pemasok, transaksi, hingga masalah permintaan barang. RUN System paham benar bahwa restock adalah bagian penting dari kegiatan bisnis, maka dari itu, modul terbaik diberikan untuk Anda pebisnis di setiap sektor.