Dalam banyak konteks aktivitas bisnis, produk yang dihasilkan wajib memenuhi standar tertentu yang telah ditetapkan agar dapat sesuai dengan permintaan pelanggan. Di ranah bisnis konstruksi, hal ini menjadi tugas quality control proyek yang berjalan itu.
Quality control sendiri merupakan sebuah posisi, jabatan, atau pekerjaan yang ada di perusahaan, yang memiliki tugas utama untuk mengendalikan kualitas produk yang diproduksi. Ditarik pada bisnis konstruksi, tugasnya adalah mengawasi pembangunan yang dilakukan agar sesuai dengan berbagai standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca Juga: 5 Hal Procurement vs Vendor Management yang Perlu DIketahui
Lebih Dalam Mengenai Quality Control dalam Proyek Konstruksi
Peran yang dijalankan oleh orang yang berada di posisi ini cukup krusial, sebab dapat menentukan kualitas dari hasil proyek yang dikerjakan. Melakukan pengawasan pada kualitas pekerjaan selama proses berjalan akan membantu proyek tersebut selesai dalam spesifikasi yang disepakati.
Pada akhirnya nanti, quality control juga akan bertugas membuat laporan pada quality assurance tentang hasil dari proses dari proyek yang dikerjakan. Pengalaman yang mendalam serta pemahaman mumpuni jelas diperlukan, sehingga pengawasan yang dilakukan juga benar-benar sesuai dan tidak terjadi kesalahan spesifikasi yang dapat mengecewakan klien atau pemilik proyek.
Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawabnya?
Jika berbicara mengenai tugas dan tanggung jawab dari bagian ini, maka jabarannya akan cukup panjang mengingat peran yang dijalankan memang spesifik dan memiliki tuntutan yang besar. Secara singkat tentang tugas quality control proyek adalah sebagai berikut.
1. Pemahaman Mendalam Mengenai Urusan Teknis
Secara mendalam pemahaman teknis mengenai proyek yang dikerjakan menjadi hal utama untuk seorang petugas quality control. Spesifikasi yang diberikan harus benar-benar dipastikan diaplikasikan pada proyek, agar hasilnya sesuai harapan.
2. Memeriksa Proyek yang Dikerjakan
Menggunakan peralatan dan perlengkapan quality control, orang yang bertanggung jawab dalam posisi ini juga bertugas melakukan pemeriksaan secara langsung pada proyek menggunakan peralatan yang telah disediakan.
3. Uji Kualitas
Melakukan uji kualitas item yang digunakan dalam proyek juga menjadi tugas dan tanggung jawab dari quality control yang ditempatkan pada proyek tersebut. Setiap bahan baku wajib diperiksa, dan dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.
4. Evaluasi di Lapangan dan Laboratorium
Tidak hanya bertugas di lapangan secara langsung, QC juga bertugas untuk melakukan pengujian secara detail di laboratorium.
5. Paham pada Plan yang Tengah Dieksekusi
Pemahaman pada perencanaan proyek yang sedang dikerjakan menjadi mutlak, karena hal ini akan digunakan dalam proses pengawasan dan evaluasi. Ketika terjadi hal yang tidak sesuai rencana, QC harus mengingatkan dan mencatat hal ini dalam laporan.
6. Pencegahan Adanya Penyimpangan
Dengan memahami rencana dan spesifikasi proyek, seorang QC dapat dengan mudah mendeteksi adanya indikasi penyimpangan dan segera melakukan penertiban. Pencegahan ini penting agar tidak terjadi kerugian atau ketidakpuasan pada klien.
7. Laporan Proyek
Tugas quality control proyek yang ketujuh adalah membuat dan menyiapkan bahan laporan tentang kontrol dan pengendalian yang dilakukan selama proyek berjalan.
8. Menyelaraskan Setiap Aspek
Mulai dari metode kerja, spesifikasi teknis, serta waktu pengerjaan yang diperlukan, semua akan diselaraskan dengan rencana, situasi, dan kondisi yang dihadapi di lapangan. Tujuan utamanya agar proyek dapat dikerjakan dan berjalan dengan baik.
9. Penertiban Proyek
QC juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan teguran, baik secara lisan atau tertulis, pada hasil kerja yang tidak sesuai dengan standar yang telah disepakati. Teguran ini dapat dilakukan selama pengerjaan proyek, atau ketika proyek telah selesai sepenuhnya.
10. Laporan ke Quality Assurance
Kesepuluh adalah menyiapkan serta menyerahkan semua data yang diperlukan terkait pemeriksaan kualitas proyek pada quality assurance. Data-data ini kemudian akan diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
11. Kontrol Kualitas Material dan Peralatan
Kualitas material yang digunakan dalam pengerjaan juga harus terus dikontrol sehingga tetap terjaga mutunya. Hal yang sama juga dilakukan pada kualitas peralatan yang digunakan. Ketika terdapat hal yang tidak lagi sesuai, maka penyesuaian harus dilakukan.
Pemahaman Teknis Mutlak Dibutuhkan
Setelah melihat pengertian dan penjelasan tentang tugas quality control di atas, satu hal yang Anda pahami bahwa pemahaman pada teknis proyek mutlak diperlukan bagi seorang QC. Tanpa adanya pemahaman teknis yang mendalam, maka tugasnya tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Ini mengapa kualifikasi untuk posisi QC dalam sebuah proyek pembangunan atau konstruksi selalu tinggi dan mensyaratkan sertifikat secara spesifik. Ilmu yang diperlukan tidak sekedar diperoleh melalui pengalaman, namun juga pembelajaran secara teoritis yang tidak mudah.
Karena perannya yang besar, maka tak heran optimasi pada kinerja quality control sebuah proyek dilakukan dengan menggunakan modul terintegrasi, seperti yang disediakan oleh RUN System.
Baca Juga: Cermati 3 Poin Penting dalam Penerapan Bisnis Berkelanjutan
RUN System hadir sebagai sebuah ERP yang dapat membantu Anda mengoptimalkan kinerja setiap divisi di dalam perusahaan. Pada urusan optimasi tugas quality control proyek, terdapat modul Quality Management System yang dapat Anda gunakan untuk membantunya. Efektif, efisien, dan dapat diandalkan, modul ini terintegrasi dengan setiap modul yang ada di ERP RUN System sehingga dapat membantu banyak urusan bisnis dan meningkatkan produktivitas bisnis Anda!