Yogyakarta, Mei 2024 – RUN System, perusahaan teknologi penyedia solusi Enterprise Resource Planning (ERP) dan Software as a Service (SaaS) kelas dunia, turut berpartisipasi di panggung IDX, menjadi inspirasi startup Indonesia, dalam acara Startup Go Public Summit. Forum ini membahas kisah sukses startup dan bagaimana mereka mencapai pendanaan, melantai di bursa (IPO), atau bahkan diakuisisi. Para pembicara menekankan bahwa “the growth story” di setiap tahap pengembangan perusahaan teknologi menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan.
Namun, terdapat perubahan signifikan dalam iklim IPO dibandingkan lima tahun lalu. Saat ini, profitabilitas jangka pendek menjadi faktor krusial. Pasalnya, tidak semua produk dapat dimonetisasi dengan mudah, sehingga dibutuhkan kemampuan beradaptasi (pivot) yang tepat sesuai arahan investor.
IPO pun tidak lagi dianggap satu-satunya tujuan akhir, melainkan satu dari sekian banyak kanal pendanaan dan kesuksesan. Perusahaan masih dapat meraih pendanaan melalui putaran pendanaan selanjutnya. Namun bagi banyak startup, terutama pasca Tech Winter, IPO menjadi gerbang untuk memperkuat kredibilitas, menarik talenta baru, dan memperluas pasar konsumen. Itulah salah satu dari sekian kiat kesuksesan RUN System dalam bertumbuh di kala ketidakpastian perekonomian global yang tinggi.
Begitu pula dengan eCampuz (PT Solusi Kampus Indonesia), salah satu anak usaha RUN System, yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk tahap Pre-IPO. Dimana, menjadi perusahaan terbuka dianggap sebagai keputusan strategis demi pertumbuhan yang berkelanjutan. Pengabdiannya sebagai market leader industri EduTech dalam negeri terhadap pengembangan SDM Indonesia, telah melayani 3,263,568 dari total 9,067,864 mahasiswa aktif. Tergarapnya 36% pasar di tahun 2023 akan terus diperkuat dengan melantai di bursa. Dan dalam kesempatan ini pula RUN System menyampaikan aspirasi tersebut yang sekaligus menginspirasi penonton dan juga masyarakat Indonesia.
Tantangan dan Pesan Penting bagi Startup
“Tantangan terbesar dalam pelaksanaan IPO adalah beralih dari sekadar product-market fit, tetapi juga harus mencapai government fit, atau kepatuhan regulasi. Perusahaan juga perlu bertransformasi dari pola pikir produk menjadi pola pikir korporasi,” ujar Sony, CEO & Founder RUN System.
“Lebih dari itu, melantai di Bursa Efek Indonesia adalah cara kami untuk menyampaikan pesan dan ‘mengapa‘ kami ada – untuk turut mengembangkan Indonesia.” tambah Sony.
Senada dengan Sony, pembicara lain, Kenneth Li, Managing Partner MDI Singapore Pte. Ltd menyatakan, “Jika Anda memiliki ambisi untuk tumbuh besar bahkan menjadi yang terdepan di dunia, maka IPO adalah jalan yang tepat.”
Junichiro Waide, CEO Venteny Fortuna International Tbk, menekankan pentingnya konsistensi dalam menyampaikan pesan kepada investor, baik publik maupun swasta. “Konsistensi ini menjadi krusial,” ujarnya. “Jika Anda tidak dapat mengelola kepentingan publik di perusahaan Anda, maka akan sulit untuk menawarkannya kepada publik,” kata salah satu pembicara.
Diskusi tersebut juga membahas mengenai “supercycle” yang diprediksi akan segera terjadi setelah ketidakpastian siklus bisnis dan startup saat ini. Secara khusus, perusahaan teknologi Indonesia disebut sebagai salah satu peluang terbaik di dunia. Potensi pertumbuhan kapitalisasi pasarnya mencapai 2-3 kali lipat berkat transformasi digital yang luar biasa.
Keikutsertaan RUN System dalam acara ini merupakan langkah penting dalam perjalanannya untuk menjadi salah satu perusahaan teknologi terdepan dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri teknologi Indonesia. RUN System berharap dapat menginspirasi dan memberdayakan startup lain di Indonesia untuk mengikuti jejaknya dan mencapai kesuksesan di pasar modal.
Baca juga: eCampuz, Anak Usaha RUN System Siap IPO untuk Perkuat Modal dan Ekspansi Bisnis
Available on Google Cloud Marketplace
