Proses produksi di dalam perusahaan selalu memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan ini termasuk proses pendataan bahan baku, proses kerja dalam produksi, hingga perbaikan dalam prosesnya. Bill of material pada hal ini akan berperan sangat besar.
Tapi apa itu bill of material? Apakah ini semacam dokumen yang memuat apa-apa saja yang diperlukan, spesifikasi, serta detail lain dalam produksi?
Well, secara sederhana, dokumen ini akan berisi data material yang diperlukan, bahan baku, cara membuat, hingga revisi yang diperlukan ketika proses berjalan. Terdapat beberapa jenis bill of material atau BOM yang digunakan, dengan acuan fungsinya. Tentu saja, dokumen ini juga memiliki banyak manfaat untuk perusahaan ketika dibuat dengan benar.
Untuk mengetahui detailnya satu per satu, mari kita simak mulai dari pengertian dokumen ini.
Pengertian Bill of Material
Secara umum, BOM adalah daftar lengkap dari setiap material atau bahan yang diperlukan dalam membuat, membangun, dan menyusun sebuah produk yang dimiliki perusahaan. Tak sekedar bahan mentahnya saja, namun data yang masuk di sini juga terkait peralatan yang diperlukan, bahkan hingga proses dan cetak biru dari produk yang akan dibuat.
Dokumen ini memegang peranan penting dalam proses produksi, sebagai acuan utama proses yang akan dijalankan. Tanpa dokumen yang benar, maka pabrik atau bagian produksi akan kesulitan dari awal prosesnya. Maka dari itu, urgensi pembuatan bill of material yang tepat menjadi sangat tinggi.
3 Jenis BOM dalam Operasional Perusahaan
Ada tiga jenis bill of material yang biasa digunakan dalam proses produksi. Pertama adalah modul bill of material, kedua adalah manufacturing overhead, dan yang ketiga adalah planning-phantom bills. Ketiganya menjalankan peranan masing-masing dan sama-sama penting.
Modul Bill of Material
Jenis pertama akan berisi daftar lengkap mengenai bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam produksi.
Bahan langsung yang dimaksud adalah bahan atau material yang secara langsung diperlukan untuk menyusun dan memproduksi produk, sehingga wajib ada dalam jumlah yang diperlukan dan waktu yang tepat.
Tenaga kerja langsung mengacu pada tenaga kerja yang dibutuhkan secara praktis dalam proses penyusunan produk yang dimaksud, dengan keahlian dan kapasitas kerja yang sesuai dengan kebutuhan produksi.
1. Manufacturing Overhead
Jenis BOM kedua berisi tentang semua biaya produksi yang belum masuk dalam klasifikasi bahan langsung atau tenaga kerja langsung. Biaya ini mengacu pada biaya tidak langsung dalam produksi, seperti maintenance peralatan, mulai dari pemeliharaan, pengecekan, dan perbaikan ketika terjadi kerusakan.
Urusan menjaga fungsi peralatan pabrik atau produksi penting, karena tanpanya proses produksi tidak akan dapat berjalan optimal dan sesuai rencana awal.
2. Planning-Phantom Bills
Planning bills dibuat dengan tujuan untuk memudahkan penugasan induk buatan kepada BOM, sehingga prosesnya bisa tertata dan terencana dengan baik.
Di sisi lain, phantom bills merupakan bill of material untuk komponen yang terdiri dari sub perakitan. Komponen dan bill ini sifatnya sementara, dan bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi selama produksi.
Ketiga jenis BOM ini dibuat berdasarkan keperluan, untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Tentu, ketika pembuatannya dilakukan secara benar, maka banyak manfaat bisa didapatkan perusahaan dalam proses produksi ini.
Beberapa Manfaat Bill of Material
Manfaat utama dari pembuatan dokumen ini sebenarnya berada pada departemen atau bagian yang berurusan langsung dengan urusan produksi. Secara detail, berikut manfaat yang bisa didapatkan.
- Membantu perusahaan dalam mengendalikan proses produksi. Dengan merinci daftar bahan spesifik untuk menyusun produk, baik bahan mentah dan campuran, proses produksi bisa terkendali dan sesuai dengan rencana awal.
- Mengukur kapasitas produksi perusahaan. Kapasitas produksi perusahaan tentu memiliki batasan tertentu. Berdasarkan dokumen ini, Anda bisa mengetahui secara pasti besaran kapasitas produksi, serta pesanan produk yang bisa digabung proses produksinya dalam rangka efisiensi.
- Dokumen ini bisa jadi acuan pertimbangan dan peramalan pada barang yang keluar dan masuk gudang, serta transaksi produksi dalam periode yang ditentukan.
- Acuan pertimbangan penambahan sumber daya manusia, peralatan, serta peningkatan stok yang dibeli, dalam rangka pengembangan kapasitas produksi perusahaan. Selain itu, materi dalam BOM bisa jadi perimbangan pula dalam urusan distribusi bahan mentah dan bahan jadi secara efektif.
- Menjamin kuantitas bahan yang benar untuk produksi, sehingga resiko terjadinya kekurangan bahan dalam proses bisa ditekan ke titik minimal.
Secara praktis, sebenarnya bill of material memiliki fungsi fundamental dalam proses produksi, secara khusus, dan operasional perusahaan secara umum. Dengan adanya dokumen ini, dan dibuat dengan metode dan data yang benar, maka proses yang harus dijalankan bisa benar-benar optimal dan berfungsi optimal.
RUN System Membantu Perencanaan Produksi
Secara praktis, layanan ERP dari RUN System dapat membantu perusahaan Anda dalam perencanaan produksi. Dengan fitur Production Planning Management, Anda bisa mengoptimalkan perencanaan dengan baik sehingga proses produksi bisa berjalan optimal.
Cukup banyak fitur yang bisa digunakan, mulai dari Demand management, Capacity Planning, Formula/Recipe, Cost Center, Material Requirement Planning, Production Planning, Routing, Shop Floor Control, Material Requisition, Bill of Material, hingga Work Center, semua bisa dimaksimalkan dengan baik untuk perusahan Anda.