Dalam sekali produksi, beberapa perusahaan menghabiskan biaya yang cukup besar. Namun, ketik hasilnya sesuai, serapannya kepada konsumen tidak begitu banyak. Bisa jadi karena harganya terlalu mahal atau jenisnya yang tidak memikat konsumen. Maka, perusahaan perlu mengatur strategi dengan cara cost reduction.
Cost reduction sangat mungkin terjadi karena untuk menunjang biaya-biaya lainnya. Namun demikian, pengurangan biaya harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi miskomunikasi. Apalagi jika ternyata yang Anda lakukan adalah cost cutting.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui perbedaan keduanya dan memahami tujuan dari cost reduction. Selengkapnya hanya di RUN System.
Apa Itu Perbedaan Cost Cutting dan Cost Reduction
Cost cutting dan cost reduction adalah dua konsep yang sering digunakan dalam manajemen bisnis untuk mengurangi pengeluaran. Meskipun keduanya bertujuan untuk mengurangi biaya, perbedaan antara keduanya terletak pada pendekatan yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
Cost cutting (pengurangan biaya) merujuk pada tindakan langsung untuk mengurangi pengeluaran bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan biaya yang dianggap tidak penting atau tidak efisien. Tujuan utama dari cost cutting adalah mengurangi biaya dalam jangka pendek untuk meningkatkan profitabilitas. Beberapa contoh strategi cost cutting meliputi:
- Memotong anggaran departemen yang dianggap berlebihan.
- Mengurangi pengeluaran untuk iklan dan promosi.
- Merampingkan operasi bisnis dengan mengurangi jumlah karyawan atau melakukan pemotongan gaji.
- Mengurangi biaya logistik atau pengiriman.
- Meninjau kembali kontrak dengan pemasok dan negosiasi harga yang lebih baik.
Cost reduction (pengurangan biaya) lebih berkaitan dengan tindakan jangka panjang untuk mengurangi biaya bisnis dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Tujuannya adalah untuk mencapai penghematan biaya yang berkelanjutan dalam jangka panjang tanpa mengorbankan kualitas atau kinerja bisnis. Beberapa contoh strategi cost reduction meliputi:
- Meningkatkan efisiensi operasional dengan memperbaiki alur kerja dan proses bisnis.
- Mengadopsi teknologi baru atau otomatisasi untuk mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia dan meningkatkan efisiensi.
- Memperbaiki rantai pasokan untuk mengurangi biaya persediaan atau waktu siklus.
- Melakukan investasi dalam pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas mereka.
- Mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti energi, bahan baku, atau bahan kantor.
Dalam ringkasan, cost cutting lebih berfokus pada tindakan langsung dan pengurangan biaya jangka pendek, sedangkan cost reduction berfokus pada tindakan jangka panjang untuk mencapai penghematan biaya berkelanjutan dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.
Tujuan Cost Reduction
Sumber: pinterest
Tujuan cost reduction (pengurangan biaya) dalam konteks manajemen bisnis adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Profitabilitas
Dengan mengurangi biaya operasional, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan dan profitabilitasnya. Dengan demikian, pengurangan biaya menjadi salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
2. Meningkatkan Daya Saing
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, cara ini dapat membantu perusahaan menghasilkan produk atau layanan dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan biaya yang lebih rendah, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih baik kepada pelanggan, yang dapat meningkatkan daya tarik bisnis mereka di pasar.
3. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Cost reduction mendorong perusahaan untuk memeriksa dan memperbaiki proses operasional mereka. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan atau kegiatan yang tidak perlu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, termasuk tenaga kerja, bahan baku, energi, dan waktu.
4. Meningkatkan Kelangsungan Bisnis
Dengan mengurangi biaya, perusahaan dapat mengurangi risiko keuangan dan meningkatkan keberlanjutan bisnis. Penghematan biaya yang berkelanjutan dapat membantu perusahaan menghadapi tantangan ekonomi yang sulit, fluktuasi pasar, atau perubahan kebijakan yang mempengaruhi bisnis mereka.
5. Membuka Peluang Investasi
Dengan mengurangi biaya operasional, perusahaan dapat mengumpulkan dana yang lebih besar untuk digunakan dalam investasi strategis, seperti pengembangan produk baru, peningkatan infrastruktur, penelitian dan pengembangan, atau ekspansi ke pasar baru. Cara ini dapat memberikan perusahaan keleluasaan keuangan untuk mengambil risiko yang terkendali dalam mencapai pertumbuhan jangka panjang.
6. Meningkatkan Nilai bagi Pemegang Saham
Cost reduction dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan meningkatkan profitabilitas, efisiensi, dan daya saing. Penghematan biaya yang berhasil dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan, yang pada gilirannya meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal.
Penting untuk dicatat bahwa cost reduction harus dilakukan dengan bijak dan seimbang agar tidak mengorbankan kualitas produk atau layanan, kepuasan pelanggan, atau kesejahteraan karyawan. Tujuan cost reduction harus selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan keberlanjutan bisnis.
Apabila Anda merasa kesulitan untuk memahami bagaimana mengelola dan membuat cost reduction, RUN System sebagai software ERP terbaik di Indonesia menyediakan solusi yang mudah dan cepat. RUN System menyediakan laporan keuangan termasuk neraca, laporan laba rugi, arus kas, perkiraan arus kas, laporan transaksi, perbandingan multi-periode, dan laporan anggaran.
Bersama RUN System, solusi bersama untuk membuat laporan keuangan menjadi lebih mudah.