Salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk mengetahui persediaan barang adalah stock opname. Sebab, tindakan tersebut akan menghitung ulang seluruh persediaan barang. Sebagai contoh, barang yang masih layak pakai, barang yang telah berfungsi sebagai aset, dan sebagainya. Dari penghitungan tersebut, perusahaan akan mengetahui apakah ada penyusutan persediaan. Jika ada, perlu ditelaah lebih lanjut.
Ketika terjadi penyusutan persediaan maka perlu ada pembenahan perusahaan secara menyeluruh, baik dari pihak internal maupun eksternal. Dari pembenahan tersebut maka akan diketahui penyebabnya. Sebab, kekhawatirannya adalah permintaan konsumen terus mengalir sementara justru persediaan malah berkurang.
Maka dari itu, perusahaan perlu memahami lebih dalam tentang dampak, contoh kasus, serta cara mengatasi penyusutan persediaan barang. Simak selengkapnya hanya di RUN System.
Dampak Penyusutan Persediaan di Perusahaan
Ada beberapa dampak dari penyusutan persediaan yang perlu Anda ketahui di antaranya:
1. Laporan Keuangan yang Fluktuatif
Penyusutan persediaan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan, terutama laporan laba rugi (P&L) dan neraca. Penyusutan mengurangi laba bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi, karena biaya penyusutan ditambahkan ke biaya produk atau penjualan. Selain itu, nilai persediaan dalam neraca juga akan berkurang sesuai dengan jumlah penyusutan.
2. Pengurangan Laba Bersih
Dampak langsung penyusutan ini adalah pengurangan laba bersih yang dilaporkan. Ini dapat memengaruhi persepsi investor, analis, dan pemegang saham terhadap kinerja perusahaan. Penurunan laba bersih juga dapat berdampak pada nilai saham perusahaan.
3. Mengurangi Kewajiban Bayar Pajak
Penyusutan ini dapat mengurangi jumlah pendapatan kena pajak, karena biaya penyusutan diakui sebagai berkurangnya pendapatan. Ini dapat mengurangi kewajiban pajak perusahaan.
4. Manajemen Persediaan
Proses penyusutan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan tentang kapan persediaan perlu diperbarui atau dihapus dari catatan. Ini membantu perusahaan menjaga persediaan yang relevan dan berkualitas tinggi dan menghindari kerugian akibat persediaan yang usang atau tidak dapat dijual.
5. Efisiensi Operasional
Penyusutan ini juga dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan mengurangi persediaan yang tidak produktif, perusahaan dapat fokus pada mengoptimalkan siklus produksi, mengurangi biaya penyimpanan, dan meningkatkan aliran kas.
6. Ketersediaan Barang
Penyusutan yang tepat dapat membantu perusahaan menjaga ketersediaan barang yang sesuai dengan permintaan pasar. Ini dapat mencegah akumulasi barang yang tidak laku atau usang.
7. Pengaruh pada Laporan Kinerja
Penyusutan persediaan juga dapat memengaruhi metrik kinerja operasional perusahaan, seperti rasio persediaan terhadap penjualan atau rasio putaran persediaan. Penurunan nilai persediaan dapat memengaruhi metrik ini, yang pada gilirannya dapat memberikan wawasan tentang efisiensi operasional.
Penting untuk diingat bahwa pengelolaan penyusutan persediaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan regulasi akuntansi yang berlaku. Perusahaan perlu memastikan bahwa proses penyusutan dilakukan secara konsisten dan transparan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan dan operasional mereka.
Cara Mengatasi Penyusutan Persediaan
Sumber: pinterest
Adapun cara mengatasi penyusutan persediaan di antaranya:
1. Perencanaan Persediaan yang Cermat
Perencanaan persediaan yang baik sangat penting. Perusahaan perlu menganalisis data historis penjualan, tren pasar, dan permintaan pelanggan untuk mengestimasi jumlah persediaan yang tepat. Dengan merencanakan persediaan dengan cermat, risiko penyusutan dapat diminimalkan.
2. Pemantauan dan Pengawasan Kontinu
Pemantauan secara teratur terhadap persediaan penting untuk mendeteksi dini adanya barang yang mulai usang atau tidak terjual. Dengan memantau persediaan secara aktif, perusahaan dapat mengambil tindakan segera untuk mengurangi atau menghilangkan persediaan yang tidak produktif.
3. Strategi Penjualan dan Promosi
Jika terdapat barang atau produk yang berpotensi mengalami penyusutan, perusahaan dapat merancang strategi penjualan khusus atau promosi untuk mendorong penjualan dan menggerakkannya. Diskon, penjualan bundel, atau penawaran khusus lainnya dapat membantu mengurangi persediaan yang mengalami risiko penyusutan.
4. Optimalkan Proses Produksi
Mengoptimalkan proses produksi dapat membantu menghindari kelebihan persediaan. Proses produksi yang efisien dan tepat waktu dapat membantu mengurangi persediaan yang tidak perlu.
5. Kerja Sama dengan Supplier
Komunikasi yang baik dengan pemasok sangat penting. Menginformasikan perkiraan permintaan dan perubahan dalam tren pasar kepada pemasok dapat membantu mereka untuk mengatur produksi dan pengiriman secara lebih akurat, menghindari terlalu banyak persediaan yang tidak terjual.
6. Diversifikasi Produk
Mempertimbangkan untuk mendiversifikasi produk atau menawarkan variasi baru dapat membantu menghindari risiko penyusutan persediaan yang disebabkan oleh perubahan tren atau permintaan pasar.
7. Teknologi dan Sistem Manajemen Persediaan
Menggunakan sistem manajemen persediaan atau perangkat lunak yang canggih dapat membantu perusahaan dalam merencanakan, memantau, dan mengelola persediaan dengan lebih efisien.
Mengatasi penyusutan ini adalah bagian integral dari manajemen operasional perusahaan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi dampak negatif penyusutan persediaan dan mengoptimalkan pengelolaan persediaan mereka.
Sebagai ERP software terbaik di Indonesia, RUN System mampu membantu perusahaan dalam mengelola dan menyimpan data material dan inventaris, harga pemasok dan transaksi, termasuk masalah permintaan barang. Bersama RUN System, segala permasalahan perusahaan akan lebih cepat terselesaikan.