6 Langkah dalam Proses Production Control yang Perlu Diketahui

langkah-langkah dalam production control

Sumber: pinterest

Sebelum menetapkan produk yang hendak dijual ke konsumen, perusahaan perlu merancang jenis, bahan, hingga ukuran yang tepat. Dalam pelaksanaannya, proses produksi perlu mendapatkan pengawasan yang tepat sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan. Maka, inilah pentingnya production control dalam perusahaan.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang production control, artikel di bawah ini memberikan informasi mengenai langkah dan tipe kontrol produksi. Selengkapnya di RUN System.

Langkah-langkah Umum dalam Production Control

 

Proses production control (pengendalian produksi) mengacu pada serangkaian tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa produksi barang atau layanan berjalan secara efisien dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari kontrol produksi adalah memaksimalkan produktivitas, mengurangi waktu tunggu, mengendalikan biaya, dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Berikut adalah beberapa langkah umum dalam proses production control:

1. Perencanaan Produksi

Langkah pertama dalam proses ini adalah perencanaan produksi. Ini melibatkan penetapan tujuan produksi, penjadwalan produksi, dan alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan bahan baku.

2. Pengawasan Produksi

Selama proses produksi, produksi diawasi secara terus-menerus. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran dan pengawasan seperti grafik kendali, pengukuran kinerja, dan sistem informasi produksi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produksi berjalan sesuai dengan rencana dan target yang telah ditetapkan.

3. Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan sangat penting dalam proses pengelolaan produksi. Ini melibatkan pemantauan tingkat persediaan bahan baku, bahan dalam proses, dan produk jadi. Tujuannya adalah untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan penundaan produksi atau kekurangan barang, serta mengurangi persediaan yang berlebihan yang dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi.

4. Perencanaan Kualitas

Proses ini juga melibatkan perencanaan kualitas. Ini mencakup penetapan standar kualitas, pengujian produk, dan pemantauan kualitas selama produksi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan memenuhi harapan pelanggan.

5. Perbaikan Proses

Seiring berjalannya waktu, proses produksi dapat ditingkatkan dan disempurnakan. Proses ini mencakup identifikasi masalah dan hambatan dalam produksi, menganalisis penyebabnya, dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

6. Pelaporan dan Evaluasi

Proses production control melibatkan pelaporan dan evaluasi hasil produksi. Data produksi, efisiensi, kualitas, dan biaya dikumpulkan dan dievaluasi untuk mengawasi kinerja produksi. Informasi ini digunakan untuk membuat keputusan strategis dan perbaikan di masa depan.

Proses pengelolaan produksi dapat melibatkan penggunaan teknologi informasi, sistem manajemen produksi, dan metode analisis yang canggih. Pendekatan yang tepat untuk production control akan bervariasi tergantung pada industri, skala produksi, dan tujuan perusahaan.

Tipe-tipe Production Control

Ada beberapa tipe production control yang umum digunakan dalam pengelolaan produksi. Berikut adalah beberapa tipe umum:

1. Push Production Control

Dalam metode ini, produksi didorong berdasarkan perkiraan permintaan atau jadwal produksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Rencana produksi dibuat berdasarkan estimasi dan kemudian diimplementasikan. Tipe ini cocok untuk situasi di mana permintaan relatif stabil dan peramalan akurat.

2. Pull Production Control

Pendekatan ini melibatkan produksi berdasarkan permintaan pelanggan aktual. Baru saat pesanan pelanggan diterima, produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan tersebut. Dalam metode ini, persediaan dipertahankan pada tingkat minimum dan produksi dikendalikan oleh permintaan pasar aktual.

3. Just-in-Time (JIT)

JIT adalah pendekatan yang mana bahan baku dan komponen dipasok tepat waktu untuk memenuhi jadwal produksi. Tujuannya adalah mengurangi persediaan, menghindari pemborosan, dan meningkatkan efisiensi produksi. Produksi hanya dilakukan ketika dibutuhkan, dan persediaan dijaga sedemikian rupa sehingga tidak ada kelebihan stok.

4. Kanban

Kanban adalah sistem visual yang digunakan dalam production control. Dalam metode ini, kartu (kanban) digunakan untuk mengatur aliran bahan atau komponen dalam proses produksi. Setiap tahap produksi memiliki kartu yang menunjukkan jumlah bahan yang diperlukan. Ketika kartu dipindahkan ke tahap berikutnya, ini menunjukkan bahwa tahap sebelumnya telah selesai.

5. Batch Production Control

Pendekatan ini melibatkan produksi dalam jumlah tertentu atau batch. Produk diproduksi dalam kelompok berdasarkan ukuran pesanan atau tingkat permintaan tertentu. Ini berguna dalam situasi di mana pengaturan dan peralihan mesin diperlukan untuk mengubah dari satu produk ke produk lainnya.

6. Continuous Production Control

Ini adalah pendekatan di mana produksi berlangsung secara terus-menerus tanpa gangguan. Proses produksi diatur untuk berjalan tanpa henti, dan persediaan bahan dan komponen dijaga agar produksi dapat berlanjut secara lancar.

7. Agile Production Control

Pendekatan ini digunakan dalam produksi yang membutuhkan fleksibilitas tinggi dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan perubahan cepat dalam permintaan atau spesifikasi produk. Agile production control melibatkan penggunaan metode dan alat yang memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat dan memberikan respons yang cepat terhadap perubahan.

Pilihan tipe pengelolaan produksi yang tepat tergantung pada karakteristik bisnis, jenis industri, dan tujuan produksi perusahaan. Beberapa perusahaan juga dapat menggabungkan beberapa tipe production control atau menggunakan pendekatan yang disesuaikan sesuai dengan kebutuhan mereka.

RUN System Membantu Perencanaan Produksi Menjadi Lebih Lancar

Kekhawatiran terbesar dari perusahaan adalah biaya produksi meningkat dan inefisiensi waktu. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, RUN System membantu perencanaan produksi perusahaan agar berjalan lancar dan efektif. 

Dengan modul Production Planning, RUN System membantu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali. Bersama RUN System, solusi untuk mengatasi perencanaan produksi.

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda