4 Alasan Mengapa Anda Tidak Dianjurkan Membeli Produk Refurbished

Salah satu alasan mengapa banyak konsumen menyukai untuk membeli produk refurbished adalah harga yang lebih murah. Namun, bagaimana dengan kualitasnya? Apakah patut disamakan dengan produk yang kondisinya baru? Ini yang membuat konsumen bertanya-tanya dan sebaiknya harus lebih teliti dan detail sebelum memutuskan membeli produk. 

Produk refurbished memang amat menjanjikan. Terlebih apabila produk tersebut dikeluarkan oleh brand ternama. Konsumen pun biasanya langsung tertarik karena selain nama brand, harga menjadi faktor pertimbangan. Padahal, konsumen perlu memahami bahwa refurbished adalah produk yang berbeda dengan produk baru. 

Agar konsumen lebih paham, artikel di bawah ini akan membahas dengan tuntas apa itu produk refurbished. Selain itu, terdapat alasan mengapa membeli produk refurbished tidak dianjurkan.

Pengertian Refurbished

refurbished adalah

Sumber: freepik.com

Secara umum, produk refurbished adalah produk yang telah digunakan oleh konsumen sebelumnya untuk kemudian dibongkar dan dimodifikasi agar dapat dijual kembali. Jadi, produk refurbished bukan merupakan produk baru. Jika produk baru, produk tersebut baru pertama kali digunakan setelah proses produksi, pengemasan, dan distribusi hingga sampai ke konsumen. 

Produk refurbished sering diartikan mirip dengan produk rekondisi. Namun, ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Produk refurbished dibenahi oleh pemegang brand resmi yang artinya dimodifikasi oleh pihak internal. Ada garansi minimal setahun yang diberlakukan dalam produk refurbished. 

Sedangkan produk rekondisi dibenahi oleh pihak eksternal. Hampir sama seperti produk refurbished yaitu ada garansi tetapi biasanya garansi diberikan dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, tidak diketahui apakah kualitas dari produk rekondisi persis seperti produk refurbished atau bahkan patut disejajarkan dengan produk baru. 

Namun, persamaan keduanya adalah kedua produk tersebut tidak dianjurkan untuk dibeli oleh konsumen. Mengapa demikian? 

4 Alasan Produk Refurbished Tidak Dianjurkan kepada Konsumen

Ada beberapa alasan mengapa produk refurbished lebih baik tidak untuk dibeli.

1. Garansi Lebih Singkat

Salah satu alasan produk refurbished sebaiknya tidak dibeli konsumen adalah garansi produk yang cenderung lebih singkat. Hal ini disebabkan produsen tidak mau mengeluarkan dana lebih banyak. Sebagai contoh, produk tersebut adalah ponsel. Hampir semua merek ponsel yang refurbished memiliki garansi maksimal 6 bulan, kecuali iPhone yang garansinya mencapai 1 tahun. 

Jika Anda membeli produk baru, Anda akan mendapatkan garansi lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun. Jaminan keamanan lebih terjaga. 

2. Harga Berbeda Jauh

Satu hal yang perlu Anda ketahui dari produk refurbished adalah harga sangat berbeda jauh dari produk baru. Barangkali ini justru menguntungkan bagi konsumen tetapi sebenarnya tidak. Membeli produk refurbished sama saja membeli kucing dalam karung. Anda dapat merugi hanya dalam sekejap. 

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah beberapa perusahaan atau toko memberikan harga yang sama untuk produk refurbished. Jadi, tidak ada perbedaan harga antara produk baru dan produk refurbished sehingga konsumen harus lebih teliti dan detail sebelum membeli produk. 

3. Tampilan Fisik

Cacat dalam produksi bisnis adalah hal umum terjadi. Namun, bagaimana jika hal tersebut terjadi pada produk refurbished? Ini yang justru bikin konsumen seharusnya khawatir. Produk refurbished adalah produk lama yang didaur ulang kembali sehingga biasanya ada bagian yang memang rusak. Bagian tersebut bisa dari dalam maupun luar. 

Hal inilah yang semestinya menjadi catatan konsumen sebelum membeli produk refurbished. Ada harga yang pasti harus dikeluarkan lebih mahal setelah membeli produk refurbished. Entah produk tersebut menjadi rusak atau bahkan sama sekali tidak bisa digunakan. 

4. Baru atau Refurbished

Lalu, mana produk yang sebaiknya perlu dibeli oleh konsumen. Jika Anda memiliki dana yang lebih dari cukup, semestinya Anda membeli produk baru. Dari segi keamanan, sudah pasti nyaman karena Anda adalah pemilik pertama produk. Dari segi kualitas, tidak perlu diragukan lagi menilai produk yang baru keluar dari pabrik.

Kemudian, dari segi harga, barangkali ada perbedaan dengan produk refurbished. Namun, alangkah lebih baik apabila membeli produk baru dengan harga sesuai kondisi, tetapi jaminan keamanan terjaga, bukan? 

Oleh karena itu, lebih baik hindari produk refurbished. Anda tidak tahu menahu apabila produk tersebut pernah rusak dengan kondisi ringan atau berat. Jika tidak ingin membeli kucing dalam karung, beralih saja ke produk baru. 

Hal itulah yang semestinya menjadi catatan ketika Anda ingin membeli sebuah produk baik itu fisik maupun non fisik. Anda harus mengetahui bagaimana kualitas sebuah produk tersebut. Jaminan keamanan, mutu produk, harga terjangkau bisa Anda ketahui ketika memiliki production planning management yang baik. 

RUN System mengelola banyak tugas dalam proses manajemen kualitas. Layaknya modul ERP software lainnya yang saling berintegrasi, RUN System terintegrasi dengan proses bisnis lainnya untuk memastikan kualitas proses dan produk sesuai dengan pelanggan dan standar kebutuhan dan kualifikasinya.

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda