Yogyakarta, Mei 2024 – RUN System (RUNS), perusahaan penyedia solusi unggulan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Software as a Service (SaaS) dengan bangga mengumumkan Stechoq sebagai klien pertama dan mitra strategis pengembang RUN System Low-Code Platform. Stechoq adalah perusahaan R&D kelas dunia yang berfokus dalam pengembangan inovasi produk teknologi robotika dan industri 4.0, untuk berbagai industri termasuk industri manufaktur otomotif.
Indonesia merupakan negara dengan industri manufaktur otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara dan di wilayah ASEAN. Dilansir dari Indonesia Investments Report, Indonesia diproyeksikan akan menggeser posisi Thailand yang berada pada urutan pertama. Hal ini menjadi peluang yang besar bagi RUN System dalam memperluas pasar di industri tersebut melalui kolaborasi bersama Stechoq.
Kemitraan strategis ini menjadi yang pertama dari serangkaian kolaborasi yang akan dijalin RUN System. Hal ini menjadi tanda langkah awal perkembangan teknologi Low-Code dari Indonesia ke panggung dunia. RUN System Low-Code Platform memungkinkan pengguna tanpa latar belakang pemrograman untuk membangun aplikasi yang kompleks dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Bagi Stechoq, kemitraan ini menjadi jawaban atas kebutuhan mereka untuk menciptakan berbagai aplikasi secara efisien. Dengan dukungan lebih dari 5.000 Use Case yang berasal dari core ERP RUNSystem, Stechoq dapat memanfaatkan dan membangun aplikasi tanpa batas. Klien mereka, yang mencakup pemimpin pasar otomotif ternama di dunia, pun akan merasakan manfaat dari teknologi mutakhir ini.
Kepercayaan yang diberikan kepada RUN System dalam mendorong akselerasi digital di Stechoq ini, menegaskan kemampuan dan keandalan RUN System. Baik itu dalam mendukung efisiensi proses bisnis maupun transformasi digital perusahaan. RUN System terus berkomitmen untuk menyediakan solusi terbaik bagi perusahaan di berbagai sektor industri. RUNS berperan dalam mencapai efisiensi dan kesuksesan perusahaan di tengah perubahan konstan era digital yang terus berkembang.
Baca juga: Low-Code ERP: Revolusi atau Tren Semata?