Perangkat lunak ERP semakin penting bagi perusahaan, namun departemen IT seringkali kewalahan dengan tugas operasional dan tidak punya waktu untuk implementasinya. Ditambah dengan tuntutan pelanggan yang terus meningkat, ERP low-code menjadi solusi yang semakin populer.
Namun, apakah ERP low-code benar-benar tepat untuk perusahaan Anda? Artikel ini membahas semua yang perlu Anda ketahui sebelum memilih ERP yang akan diimplementasikan.
Apa itu Low-Code ERP?
Biasanya, pengembangan dan implementasi perangkat lunak dikerjakan oleh para ahli IT berpengalaman.
Meskipun ini adalah pendekatan yang efisien, namun hal ini dapat membebani mereka, terutama jika mereka sudah sibuk dengan tugas lain.
Bagaimana jika sebuah bisnis membutuhkan aplikasi baru, namun dengan jumlah developers yang terbatas dan tidak ada waktu untuk mengerjakannya?
Di sinilah low-code hadir. Alat ini memberdayakan pekerja non-teknis untuk merancang dan membangun aplikasi minim coding dengan mudah dan cepat.
Baca juga: Low-Code vs No-Code, Apa Perbedaannya?
Menilik Kembali Manfaat Low-Code
Pasar global pengembangan Low-Code diproyeksikan akan mencapai $187 milyar pada tahun 2030. Angka tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2019 yang hanya senilai $10.3 milyar.
Sebagian besar pertumbuhan ini dapat dikaitkan dengan pandemi COVID-19, yang telah mengalihkan tanggung jawab pengembangan aplikasi dari ahli IT ke ahli bisnis. Faktanya, pada tahun 2021, lebih dari 40% karyawan yang menyesuaikan atau membangun solusi data melakukannya di luar IT.
Ke depannya, para analis memperkirakan tren ini akan terus berlanjut. Pada akhir tahun 2025, diharapkan lebih dari setengah dari semua klien low-code adalah pengguna non-teknis.
Dalam banyak hal, sangat mudah untuk mengetahui alasannya. Solusi low-code memungkinkan bisnis untuk:
- Memberdayakan karyawan bagian bisnis dengan sumber daya pemecahan masalah.
- Meningkatkan produktivitas aplikasi.
- Mempercepat time-to-value.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Menurunkan biaya pengembangan aplikasi secara keseluruhan.
- Memacu peluang baru untuk pengembangan aplikasi.
Manfaat Low-Code untuk ERP:
- Mempercepat siklus pengembangan dan implementasi.
- Mempermudah kustomisasi dan konfigurasi dengan minim coding.
- Memberdayakan pengguna bisnis untuk membuat perubahan sendiri.
- Mengurangi ketergantungan pada departemen IT.
- Menurunkan biaya implementasi dan kepemilikan.
Baik para pemimpin bisnis menggunakan program-program ini untuk membuat aplikasi baru atau mengonfigurasi aplikasi yang sudah ada, alat bantu ini dapat memberikan nilai yang signifikan. Namun, apakah ini merupakan solusi yang tepat untuk proyek yang lebih kompleks, seperti implementasi ERP dan CRM?
Peran Low-Code dalam Implementasi ERP
Sebagian besar implementasi ERP tradisional bersifat kompleks dan mahal, terutama jika memerlukan kustomisasi yang ekstensif.
Meskipun kustomisasi atau penyesuaian ini tidak selalu diperlukan, biasanya ada beberapa konfigurasi yang wajib. Hal ini karena solusi standar tidak selalu memadai untuk kebutuhan bisnis
Oleh karena itu, perusahaan menggunakan opsi low-code untuk mempercepat proses penyesuaian dan konfigurasi. Alat-alat ini mempersingkat siklus pengembangan secara keseluruhan, yang sangat penting dalam menghadapi dunia yang terus berubah.
Siklus Perubahan dan Penyesuaian ERP
Ketika sebuah organisasi menambahkan kekayaan intelektual ke sistem ERP mereka, mereka telah memulai sebuah reaksi berantai. Selanjutnya, mereka harus menulis kode untuk perubahan tersebut. Kemudian, mereka harus mengimplementasikan perubahan dan memperbarui alur kerja dan laporan mereka.
Di tengah perubahan tersebut, sangat mudah untuk melewatkan siklus peningkatan kritis yang menjaga sistem ERP tetap berjalan pada kapasitas puncak. Merasakan hal ini, banyak vendor ERP telah menyertakan fungsionalitas low-code dalam platform terbaru mereka.
Contoh penggunaan Low-Code dalam ERP:
- Menambahkan kustomisasi ERP tanpa keahlian developer khusus
- Mempersonalisasi fitur khusus untuk peran atau tim tertentu
- Menyesuaikan desain antarmuka untuk memudahkan entri data
- Membuat integrasi untuk layanan pihak ketiga tambahan
- Mengelola dan memantau semua penyesuaian secara terpusat.
Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meskipun low-code menjanjikan, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Apa salah satu batu sandungan terbesarnya? Yup, kegunaan.
Meskipun dirancang seintuitif mungkin, banyak karyawan yang masih menganggap alat ini rumit untuk digunakan. Dalam kasus seperti itu, kami sarankan untuk melakukan pelatihan pengguna secara menyeluruh sebelum pengguna diizinkan untuk mengambil kendali.
Risiko lainnya adalah keamanan sistem. Ketika pengguna mulai membuat perubahan pada pengaturan ERP, penting untuk memiliki kontrol proyek untuk memastikan sistem tetap aman.
Apakah Anda Harus Memilih ERP Low-Code?
Jika Anda mengantisipasi membuat banyak perubahan atau penyesuaian pada solusi ERP masa depan Anda, maka ada baiknya Anda mempertimbangkan solusi ERP dengan low-code. Solusi ini menawarkan fleksibilitas kustomisasi tanpa perlu keterlibatan IT yang menyeluruh.
Meskipun ini memiliki banyak manfaat, namun bukan berarti tanpa risiko. Penting untuk memastikan siapa pun yang dipercaya dengan alat ini tahu cara menggunakannya. Pelatihan adalah kuncinya, dan tata kelola proyek sangat penting. Hanya dengan demikian, low-code dapat memenuhi exposure mereka.