Pada 2022 pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan perusahaan industri dalam negeri memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Mengapa demikian? Pemerintah Indonesia ingin nilai komponen barang dalam negeri berjumlah 25% diproduksi dalam negeri. Target pemerintah agar produk dalam negeri menggunakan sertifikat TKDN adalah 1.250 produk.
Rencananya, produk yang akan mendapatkan sertifikat meliputi alat dan mesin pertanian, industri logam, telematika, alat kesehatan, otomotif, semen, tekstil dan sejumlah industri baik kecil maupun menengah.
Tidak hanya nilai TKDN untuk produk dalam negeri melainkan juga Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) sejumlah 40%. Pertanyaannya adalah pentingkah nilai TKDN bagi produk dalam negeri?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, artikel di bawah ini akan membantu Anda untuk memahami pengertian, aturan, dan teknis perhitungan TKDN.
TKDN adalah Nilai Penting bagi Produk, Ini Penjelasannya
Secara umum, TKDN adalah nilai unsur produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan antara barang dan jasa dalam negeri dalam bentuk persentase. Hal ini juga meliputi biaya angkutan yang ditawarkan dalam item penawaran harga barang maupun jasa.
Sementara itu, TKDN adalah singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri. TKDN bisa menjadi salah satu preferensi yang akan menjadi pembuat keputusan mengenai pemenang pada proses lelang barang dan jasa di beberapa instansi.
Sebagai usaha agar mengimplementasikan produk dalam negeri, aturan mengenai pembatasan penggunaan komponen impor untuk bahan-bahan produksi dalam persentase tertentu telah berlaku. Hal ini ditujukan agar nantinya terjadi ekspor produk dalam negeri ke beberapa negara besar di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika. Ada beberapa manfaat yang perlu diketahui dari TKDN yaitu:
- Menciptakan lapangan tenaga kerja baru sehingga mengurangi pengangguran dalam negeri.
- Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
- Meningkatkan kesempatan kerja karena setiap industri pasti membutuhkan tenaga kerja baru.
- Menghemat devisa negara
- Meminimalisir ketergantungan terhadap produk luar negeri melalui optimalisasi belanja pemerintah.
- Meningkatkan pemasukan pajak penghasilan (PPh) terhadap produk-produk buatan dalam negeri.
- Terjadi persaingan yang sehat antara produk dalam negeri di lingkup internasional.
- Mampu mendukung perekonomian nasional.
Aturan Mengenai TKDN
Sumber: pexels.com
Ada beberapa aturan mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri yang telah disusun oleh pemerintah yaitu:
- Permen Perindustrian No. 16 Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri dan Permen Perindustrian No. 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Pasal 66 ayat (5) Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah disebutkan bahwa pengadaan barang impor dapat dilakukan dalam hal barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri atau volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
- Aturan penggunaan TKDN telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.
- Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri dan amanat UU No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pertamina dan perusahaan lainnya melakukan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Teknis Perhitungan TKDN
Ketika Anda memenuhi serangkaian persyaratan untuk mendapatkan TKDN maka Anda perlu mengetahui bagaimana teknis perhitungannya. Nah, perhitungannya berdasarkan pada barang atau jasa ditambah dengan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP).
-
Perhitungan Barang atau Jasa
Ada tiga unsur yang termasuk dalam perhitungan barang atau jasa yaitu:
- Komponen dalam Negeri pada Barang: penggunaan bahan baku yang mengandung unsur perakitan, fabrikasi, hingga penyelesaian akhir dilakukan di dalam negeri.
- Komponen dalam Negeri pada Jasa: penggunaan jasa dari awal hingga akhir menggunakan tenaga kerja dalam negeri dan dilakukan di dalam negeri.
- Gabungan Komponen dalam Negeri pada Barang dan Jasa: seluruh proses mulai dari pemanfaatan bahan baku hingga penggunaan tenaga kerja oleh masyarakat dalam negeri dan dilakukan di dalam negeri.
-
Perhitungan pada BMP
BMP adalah nilai apresiasi kepada perusahaan yang berinvestasi di Indonesia karena mendayagunakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui kemitraan, memberikan fasilitas keselamatan kerja, dan community development.
-
Rumus Perhitungan TKDN
Perhitungan TKDN barang berdasarkan perbandingan antara harga barang jadi dikurangi harga komponen luar negeri terhadap harga barang jadi. Harga barang jadi adalah biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang.
Biaya produksi meliputi:
- biaya untuk bahan (material) langsung;
- biaya tenaga kerja langsung; dan
- biaya tidak langsung pabrik (factory overhead);
Namun, tidak termasuk keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company overhead), dan Pajak Keluaran.
Pentingnya TKDN bagi Pengadaan Barang dan Jasa
Sertifikasi TKDN telah menjadi bagian penting dari Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Hal ini juga wujud pemerintah untuk meningkatkan kemandirian sektor industri dalam negeri. Apalagi sertifikasi TKDN menjadi bukti legalitas sebuah produk. Maka dari itu, tidak heran pemerintah terus mendorong produk UMKM atau pebisnis memiliki sertifikat TKDN.
TKDN menjadi penting dalam proses pengadaan barang atau jasa. Sebab, baik TKDN maupun BMP adalah syarat penting dari Kementerian Perindustrian untuk mendapatkan sertifikat barang. Agar proses pengadaan barang dan jasa menjadi lancar, RUN System memiliki produk Quality Management System yang mampu mengelola banyak tugas dalam proses manajemen kualitas. Mulai dari proses produksi material, distribusi, hingga selesai distribusi. Ketahui selengkapnya hanya di RUN System.