Salah satu metode akuntansi yang yang memiliki tugas dan tanggung jawab penting dalam pencatatan laporan keuangan adalah akrual. Metode ini banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan karena mampu memberikan gambaran tentang kebijakan yang relevan. Maka, perusahaan lebih mudah untuk merumuskan sebuah kebijakan.
Aturan tentang penyusunan akrual tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013. Aturan tersebut telah ditetapkan pada Januari 2015. Sejak saat itu, setiap pelaporan keuangan harus menggunakan akrual.
Untuk memahaminya lebih jelas, artikel ini akan membahas pengertian, jenis, contoh, dan fungsi dari akrual. Simak selengkapnya hanya di RUN System.
Pengertian Akrual
Sumber: pexels.com
Secara umum, akrual adalah metode akuntansi yang berfungsi untuk mengukur posisi dan kinerja perusahaan dengan mengakui pendapatan saat transaksi berjalan, walaupun dananya masih masuk ke kantong.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akrual adalah cara dalam pembukuan yang menganggap biaya dan pendapatan bukan dari jumlah dibayar atau diterima saja.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun juga menyatakan bahwa akrual adalah sistem penentuan biaya dan pendapatan yang mengakui keseluruhan transaksi pada tahun tersebut, meskipun kenyataannya baru akan terjadi pada periode selanjutnya.
Maka dari itu, basis akrual adalah pencatatannya berdasarkan apa yang semestinya berbuah pendapatan atau beban perusahaan pada periode tertentu. Sedangkan transaksi bisnis dengan jenis akun akrual adalah aset, pendapatan, beban, kewajiban, dan kerugian yang telah diterima atau terjadi namun belum tercatat.
Metode ini adalah strategi yang sering digunakan dalam pembukuan perusahaan. Sebab, dinilai lebih detail untuk mengetahui situasi keuangan.Banyak transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau menggunakan uang muka, yang dalam metode basis kas, hal tersebut tidak dapat diakui.
Jenis Akrual
Sumber: pexels.com
Ada dua jenis dalam pembukuan akrual yaitu:
-
Pendapatan yang Masih Harus Dibayar
Jenis yang pertama adalah aset atau pendapatan yang belum diterima secara utuh. Maksudnya, perusahaan memberikan barang atau jasa, tetapi masih dalam bentuk kredit.
-
Beban yang Masih Harus Dibayar
Jenis yang kedua adalah situasi ketika perusahaan membeli barang secara kredit kemudian kewajiban tersebut masuk dalam buku besar. Nah, perusahaan mengakui kewajibannya kepada kreditur.
Contoh Akrual
Ada dua contoh akrual dalam bisnis yaitu:
-
Pendapatan Pelaporan Berdasarkan Basis Akrual
Pada bulan Maret, Anda memulai bisnis jasa. Pada saat itu, Anda mematok dana sebesar Rp7.500.000 untuk jasa akuntansi. Biaya tersebut tidak akan diterima oleh Anda ketika Anda mengizinkan klien untuk membayarnya dalam jangka waktu 30 hari.
Kemudian, klien baru membayar jasa Anda pada bulan April. Nah, jika mengacu pada metode yang ini, pencatatan laporan Rp7.500.000 berada pada bulan Maret. Pelaporan tersebut akan dinamakan sebagai piutang bisnis.
-
Biaya Pelaporan
Anda memiliki kewajiban untuk membayar sewa kantor Rp25.000.000 yang mana masih ditambah jasa kebersihan sebesar Rp4.000.000 pada bulan Maret. Kemudian, ternyata tagihan baru datang tanggal 8 April, dan tenggat waktu pembayaran maksimal tanggal 1 Mei.
Dalam metode ini, biaya tagihan sebesar Rp4.000.000 tetap akan ditulis pada laporan laba rugi bulan Maret. Namun demikian, biaya tersebut akan tercatat sebagai utang bisnis.
Fungsi Akrual
Fungsi akrual dalam akuntansi adalah sebagai berikut:
-
Meningkatkan Akurasi Laporan Keuangan
Dengan menggunakan metode ini, transaksi dan peristiwa keuangan yang terjadi dapat tercatat secara akurat dan tepat waktu. Hal ini memungkinkan laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.
-
Menjaga Konsistensi
Metode ini membantu perusahaan untuk mempertahankan konsistensi dalam pencatatan transaksi dan peristiwa keuangan. Maka dari itu, memudahkan analisis dan perbandingan laporan keuangan dari waktu ke waktu.
-
Membantu Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat tentang posisi keuangan mereka, termasuk kewajiban yang belum dibayar dan piutang yang masih belum ditagih. Informasi ini dapat membantu manajemen dalam merencanakan dan mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
-
Meningkatkan Transparansi
Metode ini membantu perusahaan untuk memberikan gambaran yang lebih transparan tentang posisi keuangan mereka. Selain itu, dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan para pemangku kepentingan seperti investor, karyawan, dan pihak regulator.
-
Memenuhi Persyaratan Akuntansi
Metode ini merupakan metode akuntansi yang umum digunakan dan diakui secara luas oleh para akuntan dan pihak regulator. Selain itu, memungkinkan perusahaan untuk memenuhi persyaratan akuntansi dan pelaporan keuangan yang berlaku.
Untuk memudahkan bagaimana mencatat laporan dengan metode tersebut, RUN System mampu membantu perusahaan untuk mengelolanya secara berkala.
Run System Menyediakan Layanan ERP Software
Sebagai penyedia layanan ERP software terbaik di Indonesia, RUN System menyediakan kemudahan bagi Anda. RUN System mampu memastikan bahwa proses produksi akan berlangsung lancar dan aman. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali dengan baik. Daftar dan kelola sistem bisnis Anda dari sini.