
Memiliki produk yang berkualitas jelas akan membuat pasar membeli produk Anda. Namun jika mereka masih harus mengeluarkan usaha besar untuk mendapatkan produk ini, mungkin saja Anda akan dikalahkan oleh kompetitor yang dapat menyediakan produk lebih dekat dengan pelanggan. Di sini kemudian konsep manajemen distribusi penting dipahami, sehingga Anda dapat membuat sebuah alur distribusi produk dari fasilitas pabrik atau gudang, ke lokasi yang mudah dijangkau pasar.
Distribusi sendiri secara mendasar adalah aktivitas memindahkan barang dari satu titik ke titik lain, untuk memenuhi tujuan atau keperluan yang dimiliki. Tidak hanya untuk urusan dari gudang ke titik penjualan saja, namun juga dari gudang ke gudang, dari gudang ke pabrik, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ini 7 Contoh Rencana Distribusi yang Bisa Diterapkan
Lalu Kemudian Apa Definisi Manajemen Distribusi?
Manajemen distribusi sendiri bisa dipahami sebagai sebuah proses bisnis yang diterapkan oleh perusahaan untuk melakukan pengaturan dalam perencanaan, penerapan, pengendalian, hingga penyaluran produk ke pelanggan atau konsumen akhir.
Pada prakteknya, banyak sekali kegiatan yang akan dilaksanakan dalam manajemen produksi. Mulai dari pengemasan, pergudangan, inventory, pengelolaan rantai pasok, hingga urusan logistik secara langsung. Setiap hal ini perlu dikelola dengan optimal agar produk dapat terjangkau dengan mudah oleh pelanggan yang Anda miliki sehingga memiliki daya saing yang lebih baik.
Begini Cara Kerjanya secara Umum

Sumber: freepik.com
Seperti yang dijelaskan di bagian pertama tadi, secara mendasar manajemen distribusi akan berusaha mengoptimalkan proses perpindahan produk dari fasilitas milik perusahaan ke titik-titik penjualan sehingga dapat diakses dengan mudah oleh konsumen akhir.
Cara kerjanya kemudian dibagi dalam empat poin utama, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Inventory Receiving
Ketika stok produk sampai di gudang, maka paket ini dibongkar, diproses sesuai prosedur, dan disimpan. Proses penerimaan produk yang tepat akan membantu menjaga kondisi produk agar tetap prima ketika jadwal pengiriman tiba.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kondisi produk yang didapatkan di gudang dari fasilitas produksi. Semua didata dengan baik, dan dipastikan kondisinya siap untuk dijual. Pada produk yang kondisinya tidak layak maka akan dipisahkan atau dikembalikan ke fasilitas produksi untuk diganti.
2. Warehouse Management
Setelah persediaan diterima, maka penghitungan dilakukan. Data yang didapat dari proses pertama tadi digunakan untuk memastikan bahwa jumlah dan spesifikasi yang diterima sesuai dengan pesanan dan kebutuhan pasar, serta dapat memenuhi semua permintaan.
Warehouse management sendiri mengacu pada pendataan persediaan yang dimiliki, dan melakukan perlakuan yang tepat pada persediaan agar selalu dalam kondisi terbaiknya. Ketika dikelola dengan tepat, persediaan akan berada dalam kondisi yang diperlukan, dan siap untuk jadwal pengiriman.
3. Packing Order
Proses pengemasan akan dimulai setelah semua produk dalam daftar pesanan disiapkan. Proses ini memerlukan kecermatan yang tinggi, sebab semua produk yang diminta harus dikemas sesuai dengan prosedur, dan ditempatkan pada armada distribusi yang tepat.
Tanpa adanya koordinasi dan sistem yang baik, bukan tidak mungkin proses pengemasan menjadi kacau, dan muncul masalah pada rantai pasok yang Anda miliki. Agar semua biaya optimal, maka ketelitian akan menjadi kuncinya. Pastikan semua proses berjalan baik, dan sesuai standar operasional yang dimiliki.
4. Shipping
Terakhir adalah proses shipping atau pengiriman produk ke titik-titik penjualan yang telah ditentukan. Titik penjualan ini jelas lebih dahulu telah disiapkan, sehingga siap menerima produk pada jadwal yang ditetapkan.
Pengiriman dilakukan wajib dengan berkas yang lengkap dan data yang akurat. Setiap armada yang berangkat membawa produk dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai, menggunakan jalur yang sesuai, dan beroperasi pada jadwal yang tepat supaya seluruh proses dalam rantai pasok dapat berjalan sempurna sesuai rencana yang dimiliki.
4 Fungsi dari Manajemen Distribusi untuk Perusahaan

Sumber: freepik.com
Perusahaan yang telah menerapkan manajemen distribusi dengan baik akan dapat menjalankan fungsi pokok di bawah ini dengan optimal.
- Segmentasi pasar, perusahaan akan terbantu dalam memahami perbedaan karakteristik dari pelanggan dan pasar, berdasarkan area distribusinya. Perbedaan karakter pasar akan menentukan daerah yang menjadi prioritas distribusi, sehingga produk dapat disalurkan dengan lebih efektif
- Pemilihan armada transportasi, dapat menggunakan armada yang Anda miliki atau dengan vendor, yang pasti dengan manajemen tepat Anda dapat memperoleh biaya optimal. Pemilihan juga akan dipengaruhi oleh produk apa yang akan dikirim
- Jadwal dan rute pengiriman, manajemen distribusi juga secara mendasar akan menjalankan fungsi pengaturan jadwal dan rute pengiriman. Setiap titik penjualan harus dipasok dengan produk tepat waktu, sehingga pelanggan tidak sampai kehabisan produk yang Anda miliki. Pemilihan jadwal dan rute akan mempertimbangkan banyak hal, seperti armada yang digunakan, arus lalu lintas, total produk yang dibawa, dan lain sebagainya
- Inventory, dalam manajemen ini, fungsi inventory dapat membantu manajer lain dan tim distribusi dalam menjaga stok barang produksi. Kelancaran pasokan bahan baku dan pengolahannya menjadi produk siap jual penting dijamin, agar tidak ada kekosongan produk yang akan didistribusikan
Baca Juga: Kenali Sistem Order Fulfillment untuk Bisnis, Simak di Sini!
Pengelolaan dan manajemen distribusi secara mendasar memang memegang peranan besar untuk perusahaan dan berbagai jenis bisnis. Itu mengapa pemanfaatan sistem yang lebih canggih dan mendukung otomasi banyak digunakan, dalam rangka mengurangi kesalahan dan mengoptimalkan kinerja setiap bagian.
RUN System kemudian hadir dengan menawarkan modul terintegrasi, dengan nama Sales & Distribution Management. Modul ini dapat membantu optimasi penjualan serta manajemen distribusi perusahaan Anda, sehingga mencapai titik optimal untuk memperoleh benefit terbaik. Modul ini juga terhubung dengan banyak modul fungsional lain, seperti misalnya Inventory & Material Management, sehingga memudahkan Anda dalam pengelolaan persediaan dan bahan baku. Segera gunakan RUN System dalam bisnis Anda, dan manfaatkan setiap modul dan integrasinya untuk kinerja yang maksimal!