Bisnis Model Canvas: Pengertian, Elemen, dan 5 Tips Membuatnya

Ketika baru pertama kali membuka bisnis, hal pertama yang terpikirkan adalah bagaimana caranya memperoleh keuntungan yang banyak. Padahal, untuk mencapai hal tersebut harus melalui serangkaian proses yang tidak mudah. Salah satunya mematangkan konsep pelayanan dan promosi. Dalam mematangkan konsep tersebut, pebisnis perlu menggunakan bisnis model canvas. 

Banyak pebisnis dan perusahaan besar yang telah menggunakan bisnis model canvas. Ia tidak hanya digunakan untuk melipatgandakan keuntungan melainkan juga mengembangkan target pasar agar lebih efisien. 

Lalu, apa yang disebut bisnis model canvas? Apa saja elemennya dan bagaimana cara membuatnya? Simak artikel di bawah ini hingga tuntas. 

Apa Itu Bisnis Model Canvas

Bisnis model canvas adalah sebuah kerangka yang memudahkan bagi pebisnis untuk mengetahui ide bisnis dan penerapannya ke dalam bisnis.Pada tahun 2005, Alexander Osterwalder, entrepreneur asal Swiss mengenalkan bisnis model canvas. Seiring berjalannya waktu, model bisnis tersebut lebih banyak disukai pebisnis daripada business plan. Jika business plan lebih banyak menghabiskan lembaran kertas, bisnis model canvas hanya menggunakan satu buah kertas. 

Di dalam bisnis model canvas terdapat bermacam-macam elemen yang nantinya diterapkan dalam bisnis. Berikut ini adalah elemen-elemen dalam bisnis model canvas. 

9 Elemen Bisnis Model Canvas

bisnis model canvas

Sumber: Freepik

Ada 9 elemen yang perlu Anda ketahui dalam bisnis model canvas di antaranya:

     1. Segmentasi Konsumen

Hal pertama yang perlu dipelajari sebelum membuka bisnis adalah mengetahui segmentasi konsumen atau target pasar. Jika telah mengetahui segmentasi pasar, mudah bagi Anda untuk menentukan produk yang sesuai kebutuhan konsumen. 

Ada 3 hal yang termasuk dalam segmentasi konsumen yaitu:

  • Customer jobs: hal yang ingin dicapai konsumen, masalah yang dihadapi, kebutuhan konsumen, dan layanan yang membantu konsumen.
  • Pengalaman positif konsumen (customer gain): manfaat yang diharapkan konsumen dari bisnis Anda.
  • Customer pain: mengetahui apa saja yang membuat konsumen tidak nyaman dan aman.

     2. Proporsi Nilai Konsumen

Setelah mengetahui segmentasi konsumen, Anda harus melakukan proposisi nilai konsumen. Apa saja yang Anda tawarkan kepada konsumen sehingga bisnis Anda bermanfaat bagi konsumen. 

Ada 3 hal yang dapat membantu Anda dalam menyusun proposisi nilai konsumen di antaranya:

  • Apa manfaat yang didapatkan konsumen setelah menggunakan produk Anda?
  • Apa kelebihan produk bisnis Anda sehingga konsumen merasa puas terhadap bisnis Anda?
  • Mengapa konsumen harus menggunakan produk Anda dan apa yang membedakan dari kompetitor? 

     3. Saluran

Dalam melakukan bisnis, salah satu hal yang perlu Anda tentukan adalah saluran. Apa saja saluran yang Anda gunakan untuk mempromosikan produk bisnis Anda. Saat ini, saluran yang biasanya dipakai oleh pebisnis adalah media sosial, website dan marketplace

Ada banyak jenis media sosial yang bisa Anda gunakan di antaranya Instagram, Facebook, dan TikTok. Sedangkan untuk marketplace, Anda bisa menggunakan Shopee, Tokopedia atau Bukalapak. Website menjadi kebutuhan bagi bisnis karena sebagian konsumen pun ingin mengetahui lebih dalam apa saja produk bisnis Anda. 

     4. Hubungan Konsumen

Menjalin hubungan baik dengan konsumen adalah salah satu alasan mengapa bisnis bisa tetap bertahan. Anda pun harus membangun relasi yang panjang agar konsumen tidak berpaling kepada kompetitor. 

Cara membangun hubungan dengan konsumen seperti memberikan harga promo terhadap konsumen loyal atau keanggotaan. Selain itu, Anda perlu meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Pelayanan tersebut tidak hanya saat konsumen bertransaksi melainkan juga setelah bertransaksi (menjawab keluhan, dan sebagainya). 

     5. Sumber Pendapatan

Produk bisnis bisa menjadi fokus utama dalam meraih pendapatan, tetapi Anda perlu memikirkan strategi lain untuk meningkatkan sumber pendapatan. Anda bisa menawarkan promo berjangka panjang kepada konsumen dengan syarat memiliki kartu keanggotaan. 

Hal tersebut membuat konsumen penasaran, karena ada kata promo, sehingga mereka tertarik untuk mendaftar keanggotaan. Strategi seperti ini bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda. 

     6. Sumber Daya

Jika Anda ingin tetap kompetitif dalam menjalankan bisnis, Anda perlu menyediakan sumber daya yang mumpuni. Ada 4 kategori yang termasuk dalam sumber ini yaitu:

  • Fisik: ruko, mesin produksi, kendaraan, dan bahan baku lainnya.
  • Intelektual: merek dan hak cipta.
  • SDM: anggota atau karyawan yang menjalankan bisnis. 
  • Finansial: dana baik itu debit maupun kredit. 

     7. Aktivitas

Segala hal yang berhubungan dengan aktivitas mulai proses produksi hingga distribusi. Setiap aktivitas tersebut harus berkorelasi dengan proposisi nilai konsumen. 

     8. Kerja Sama

Jika Anda ingin mengembangkan pasar yang lebih luas seperti ke mancanegara, Anda perlu melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Namun sebelum melakukan kerja sama dengan pihak mancanegara, perhatikan apakah supplier Anda siap dengan kebutuhan kerja sama tersebut. 

     9. Struktur Biaya

Pengelolaan anggaran adalah bagian penting dalam bisnis. Anda perlu mencatat keuangan secara rinci dan detail mulai dari biaya produksi, supplier, hingga kebutuhan promosi. Jika Anda mengelola anggaran dengan tepat, keuangan bisnis tetap terjaga. 

Tips Membuat Bisnis Model Canvas

bisnis model canvas

Sumber: Freepik

Ada lima tips di dalam membuat bisnis model canvas yaitu:

     1. Ketahui dan Analisis Kompetitor

Ketika Anda mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan kompetitor maka Anda bisa memaksimalkan sesuatu yang tidak dimiliki kompetitor. Celah tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan Anda dalam pengembangan bisnis. 

     2. Urutkan Elemen secara Sistematis

Tips kedua agar bisnis berjalan sesuai rencana adalah Anda mengurutkan dari satu elemen ke elemen lainnya. Panduan tersebut akan memudahkan Anda di dalam berbisnis.

     3. Hubungkan Elemen

Ada keterkaitan antara elemen yang satu dengan elemen lainnya. Jika saling berkorelasi antara satu dengan lainnya, bisnis tentu bisnis berjalan lebih baik. 

     4. Fokus pada Kondisi saat Ini

Dalam merencanakan strategi bisnis ke depannya, Anda perlu fokus dengan situasi dan kondisi saat ini. Sebab, ada banyak faktor yang menyebabkan perbedaan dalam setiap kondisi sehingga perhitungan bisa lebih tepat. 

     5. Review

Jika sudah melakukan empat tips di atas, langkah selanjutnya adalah melakukan review. Pengecekan ulang menjadi penting agar tidak terjadi penumpukan tugas. 

Lima tips dalam mengelola bisnis model canvas perlu dilakukan perusahaan. Agar mempermudah untuk membangunnya, RUN System memiliki aneka layanan untuk production planning management. Sebagai penyedia layanan ERP software, RUN System mampu mengelola bisnis lebih baik. RUN System memiliki aneka fitur untuk membantu keberlangsungan bisnis Anda lebih efektif. Daftar di sini untuk mendapat benefit yang lebih baik.

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda