Kegiatan ekonomi pada dasarnya dibagi menjadi tiga bagian besar, produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiganya terjadi secara alami dan wajib selalu dipastikan kelancarannya, agar semua pihak mendapatkan apa yang diperlukan. Pada rangkaian ini, distribusi adalah faktor yang tak kalah penting dari dua faktor lainnya.
Mengapa demikian?
Sebab pada dasarnya distribusi merupakan proses penyaluran barang, perpindahan barang, dari satu titik ke titik lain untuk digunakan, dibeli, dijual, atau dikonsumsi. Tanpa proses distribusi, maka barang yang sudah diproduksi tak akan bisa dinikmati oleh pelanggan atau diproses lagi oleh pihak lain.
Untuk itu, memahami apa itu distribusi menjadi penting untuk Anda yang mengelola perusahaan atau bergerak di bidang bisnis. Satu per satu mari bahas mengenai pengertian, tujuan, serta jenis-jenis distribusi yang dikenal hingga saat ini.
Memahami Apa yang Dimaksud Distribusi
Distribusi adalah proses pengiriman barang dari satu pihak ke pihak lain. Distribusi juga bisa dipahami sebagai upaya pemindahan barang dari satu titik ke titik lain dengan tujuan tertentu, baik dipindahkan untuk dijual atau dikonsumsi, maupun dipindahkan untuk diolah kembali menjadi barang lainnya.
Dalam istilah ekonomi, distribusi adalah proses menyalurkan hasil produksi barang atau jasa kepada konsumen, atau bisa dikatakan sebagai proses perpindahan barang dari produsen ke konsumen dalam artian luas.
Intinya, proses distribusi merupakan upaya perpindahan barang dari satu titik ke titik lagi dalam proses ekonomi dengan berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh pihak yang terlibat di dalamnya.
Tujuan Distribusi adalah…
Ada beberapa tujuan distribusi yang sangat jelas, seperti yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya tadi. Namun jika ditelisik lebih jauh, distribusi juga memiliki beberapa tujuan lain yang lebih spesifik, yang masih termasuk dalam pemindahan produk dari satu titik ke titik lain.
1. Menjaga Kelancaran Sistem Bisnis
Tujuan dari distribusi adalah untuk menjaga kelancaran proses dan sistem bisnis yang terjadi. Dengan adanya sistem distribusi yang baik, maka barang bisa sampai ke tangan pelanggan, atau menjadi mudah didapatkan oleh pelanggan, dengan sedikit usaha.
Kegiatan ekonomi tak akan bisa terlaksana dengan lancar tanpa peran dari pihak yang berada di bagian ini, baik berupa jasa logistik, pihak internal, atau siapapun yang memegang peran tersebut.
2. Jelas, Mengirimkan Produk ke Pelanggan
Tujuan distribusi kedua adalah untuk mengirimkan produk ke tangan pelanggan. Pada konteks umum, ke titik yang lebih mudah dicapai oleh pelanggan tanpa harus melakukan usaha terlalu besar. Barang yang sudah diproduksi perusahaan akan dikirimkan dengan menggunakan alat yang ada, sehingga bisa digunakan oleh pelanggan untuk membantu menyelesaikan masalahnya.
Pengiriman ini biasanya terjadwal, atau sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.
3. Jaminan Keberlangsungan pada Produksi
Ketika perusahaan memproduksi barang, hasil produksi harus dikirimkan secepatnya. Jika tidak maka barang hasil produksi bisa menumpuk di gudang, dan memiliki risiko kerusakan yang besar. Pada skenario apapun hal ini akan membawa kerugian bagi perusahaan.
Tujuan ketiga dari distribusi adalah untuk menjamin keberlangsungan proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Baik dalam hal mengirimkan barang yang sudah siap dipasarkan atau bahan baku yang diperlukan untuk produksi, semua dilakukan oleh proses distribusi ini.
Setelah Mengetahui Tujuannya, Mari Simak Jenis-jenisnya
Meski terdengar sederhana, namun distribusi adalah proses yang kompleks dan memiliki banyak variabel pertimbangan. Hal ini yang kemudian memicu pembagian beberapa jenis distribusi, berdasarkan karakternya masing-masing.
- Distribusi Secara Langsung, adalah penyaluran atau pemindahan barang dilakukan secara langsung oleh perusahaan. Jadi dari perusahaan atau fasilitas produksi Anda, kemudian dikirimkan oleh staf yang Anda miliki dan memang bertugas melakukan pengiriman.
- Distribusi Secara Tidak Langsung, jadi proses distribusi yang dilakukan melibatkan pihak ketiga sebagai distributor yang digunakan. Opsi ini digunakan dengan berbagai pertimbangan, sehingga perusahaan tetap mendapat keuntungan dari sana.
- Distribusi Secara Intensif, distribusi ini menggunakan pihak retail sebagai media penjualan produk dan agen distribusi produk pada masyarakat luas. Kecenderungan utama adalah produk mudah dijual dan tidak membutuhkan treatment khusus.
- Distribusi Secara Ekslusif, berorientasi pada jenis produk yang eksklusif, sebelum dilakukan distribusi dibuat perjanjian terlebih dahulu terkait hal-hal yang berhubungan dengan penjualan produk.
- Distribusi Secara Selektif, jenis distribusi selektif digunakan sebagai jalan tengah untuk sebuah perusahaan menjalankan urusan pengiriman barangnya. Karakternya pengiriman dilakukan lebih dari satu lokasi, namun tidak sebanyak distribusi intensif. Biasanya distribusi ini digunakan oleh brand besar dan memiliki nilai yang tinggi.
Distribusi adalah urat nadi bagi perekonomian secara umum agar bisa terus berjalan. Jika sistem distribusi bisa dikelola dengan baik, maka produksi di pabrik dan urusan penjualan akan berjalan dengan lancar pula. Tentu saja, jika ingin semua terasa lebih praktis, sistem ERP bisa jadi opsi terbaik.
Layanan RUN System untuk Mengelola Distribusi Anda
Layanan RUN System merupakan salah satu ERP yang menyediakan fitur Sales & Distribution Management. Tentu, semua data terkait distribusi adalah krusial dalam menjamin kelancaran proses ini. Maka data akan diolah dengan cermat, presisi, dan akurat, sehingga setiap pihak bisa memanfaatkannya dengan baik. Bersamaan dengan itu, Anda juga bisa melakukan monitoring pada proses distribusi sehingga semua bisa tampak jelas dan terkontrol!