
Pengelolaan perusahaan memerlukan keterampilan yang tinggi di banyak bidang. Pengelolaan SDM atau karyawan jadi salah satu bidang yang tak boleh dilewatkan, karena secara langsung perusahaan akan dioperasikan oleh semua elemen manusia di dalamnya. Tentu, hal ini membuat penggunaan indikator kinerja karyawan relevan, untuk terus memonitor kinerja dan perkembangan setiap orang.
Bagi Anda yang mungkin belum menggunakan indikator kinerja karyawan di perusahaan Anda, mungkin ini saat yang tepat untuk membuat satu di antaranya. Bukan sekadar mengikuti tren, tapi benar-benar demi kebaikan perusahaan dan perkembangan karyawan yang Anda miliki.
Memahami Apa Itu Indikator Kinerja Karyawan

Sumber: freepik.com
Indikator kinerja karyawan sendiri dapat dipahami sebagai cara mengukur kinerja karyawan berdasarkan capaian atau poin-poin yang sudah ditetapkan sebelumnya. Perumusan poin penilaian ini perlu pertimbangan yang detail, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Penilaian bisa dilakukan secara menyeluruh, atau sekadar pada poin tertentu saja tergantung dengan kebutuhan perusahaan. Biasanya, indikator kinerja ditetapkan berdasarkan penilaian awal pada performa karyawan, dan target yang dimiliki oleh perusahaan.
Tentu saja, hal ini ditetapkan agar karyawan dapat bekerja sesuai ekspektasi perusahaan sehingga target berkala dapat tercapai. Dari sisi karyawan, pemenuhan indikator kinerja juga bisa menjadi capaian pribadi, bahwa mereka membuat progres di bidangnya masing-masing.
Tujuan Penggunaan Indikator Kinerja pada Karyawan

Sumber: freepik.com
Sedikit disinggung pada bagian pertama tadi bahwa tujuan penggunaan indikator kinerja karyawan sendiri adalah target perusahaan dapat tercapai. Indikator ini, untuk setiap karyawan atau bagian, mungkin saja berbeda tergantung dengan target berkala bagian tersebut.
1. Mencapai Target Perusahaan
Dengan penetapan indikator kinerja karyawan, maka karyawan memiliki target pribadi untuk dicapai. Target-target ini tertulis jelas dalam berkas yang disampaikan lebih dulu, sehingga karyawan juga bisa melaksanakan langkah strategis untuk mencapai target tersebut. Target yang diberikan pada karyawan idealnya akan mengacu pada target perusahaan. Jadi ketika indikator ini terpenuhi idealnya target perusahaan juga dicapai.
2. Memacu Performa Karyawan
Di saat yang bersamaan, indikator ini juga diatur agar dapat memacu performa karyawan yang dimiliki perusahaan. Semakin baik performa karyawan, maka semakin baik penilaian yang akan didapatkan. Hal ini tentu akan berdampak baik pula pada kemampuan masing-masing individu, sehingga tak hanya bekerja, mereka juga dapat mengembangkan diri secara konsisten.
3. Bahan Evaluasi Berkala
Ketika indikator sudah ditetapkan, secara berkala akan tampak apa saja yang tercapai dengan baik dan apa yang tidak. Tentu, ini akan jadi bahan evaluasi guna menyempurnakan sistem kerja yang dimiliki perusahaan sehingga di waktu yang akan datang, target bisa tercapai meski ditetapkan di titik lebih tinggi.
6 Indikator Kinerja Karyawan yang Umum Digunakan

Sumber : freepik.com
Setidaknya ada enam poin berbeda yang biasa dijadikan kategorisasi atas kinerja karyawan yang dimiliki di perusahaan. Hal ini kemudian dijelaskan secara singkat dalam poin berikut.
- Kualitas: kualitas dari pekerjaan yang dilakukan akan jadi acuan pertama dari indikator ini. Semakin baik kualitas kerja dan hasilnya, semakin baik pula performanya, dan semakin baik pula efeknya untuk perusahaan.
- Kuantitas: selain kualitas, perusahaan juga harus melihat kuantitas tugas yang diselesaikan atau dikerjakan oleh karyawan. Dari sini bisa terlihat kapasitas kerja setiap karyawan yang dimiliki.
- Tepat waktu: yang ketiga adalah ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dari rencana yang sejak awal sudah diberikan. Jika pekerjaan selesai tepat waktu atau bahkan lebih cepat, artinya performa karyawan lebih tinggi dari apa yang diharapkan perusahaan.
- Efektivitas penggunaan sumber daya: setiap karyawan akan mendapatkan akses pada sumber daya yang dimiliki perusahaan guna menyelesaikan tugasnya. Setiap sumber daya yang digunakan idealnya akan menghasilkan suatu hasil kerja. Nah, di sini terlihat penggunaan sumber daya yang efektif dapat meningkatkan performa perusahaan secara umum.
- Mandiri: bukan berarti tak bekerjasama secara tim, namun kemandirian adalah aspek penting yang wajib dimiliki karyawan. Memiliki inisiatif, bisa menyelesaikan persoalan secara efektif dan tak banyak merepotkan orang lain, jadi penilaian besar dalam setiap kinerja karyawan.
- Komitmen: komitmen ini wajib dimiliki pada derajat tertentu agar pekerjaan yang ditugaskan bisa selesai tepat waktu. Selain itu, karyawan yang berkomitmen juga akan bekerja berdasarkan target yang sudah diberikan, sebagai bentuk nyata dedikasinya pada perusahaan dan pekerjaannya.
Mengingat poin-poin yang disampaikan di atas sangat krusial, tak heran jika perencanaannya memerlukan keahlian khusus. Tenaga manusia yang kompeten, dibantu dengan tools atau layanan pengelolaan SDM yang baik, akan jadi formula sempurna untuk urusan ini.
Indikator kinerja karyawan wajib disusun secara cermat dan detail, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses eksekusi dan evaluasinya juga wajib dipastikan sempurna, sehingga output yang didapatkan perusahaan bisa optimal. Anda dapat menggunakan layanan HCMS terpadu untuk urusan ini.
RUN System sebagai Penyedia Layanan ERP Software
Layanan kami, juga dapat membantu Anda dalam proses penyusunan, eksekusi, dan evaluasi indikator kinerja karyawan. RUN System ingin memastikan semua tahapannya berjalan dengan sempurna. Sebagai layanan ERP terbaik di Indonesia, RUN System akan memastikan semua proses berjalan lancar dan memiliki output sesuai harapan!