Salah satu bukti transaksi yang perlu dimiliki konsumen atau supplier dan perusahaan adalah faktur. Dengan adanya faktur, perusahaan dapat mengetahui daftar kas yang masuk dan keluar. Namun demikian, dalam prosesnya, pembayaran faktur memiliki kendalanya masing-masing. Bahkan, ada yang menjadi invoice aging.
Invoice aging akan menjadi masalah bagi perusahaan karena akan menjadi tagihan yang usang. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan pemahaman kepada konsumen agar tidak telat untuk melunasi tagihan. Begitu pula dengan perusahaan yang harus benar-benar memahami invoice aging.
Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terkait invoice aging, artikel di bawah ini membahas tentang pengertian, manfaat, hingga contoh invoice aging. Selengkapnya hanya di RUN System.
Apa Itu Invoice Aging
Invoice aging atau yang disebut sebagai penuaan faktur merujuk pada proses ketika faktur atau tagihan menjadi usang atau tidak dibayar dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan konsumen tidak membayar faktur sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh pemberi faktur.
Pada umumnya, penuaan faktur terjadi ketika konsumen tidak membayar faktur dalam waktu 30 hingga 90 hari setelah tanggal jatuh tempo. Setelah melewati batas waktu pembayaran yang ditentukan, faktur dianggap usang atau penuh dan pemberi faktur dapat mengambil tindakan untuk mengumpulkan pembayaran yang tertunda.
Penuaan faktur dapat menyebabkan masalah keuangan bagi pemberi faktur. Maka dari itu, dapat mengganggu arus kas perusahaan dan menyebabkan penundaan dalam pembayaran tagihan atau biaya operasional lainnya.
Untuk menghindari penuaan faktur, penting bagi perusahaan untuk memiliki kebijakan yang jelas tentang jangka waktu pembayaran. Selain itu, perlu melakukan tindakan penagihan yang tepat terhadap konsumen yang terlambat membayar.
Manfaat Invoice Aging
Sumber: pexels.com
Adapun manfaat dari invoice aging antara lain:
1. Pemantauan Aliran Kas
Invoice aging membantu perusahaan dalam memantau aliran kas dengan lebih efektif. Dengan mengetahui faktur mana yang sudah melewati batas waktu pembayaran, perusahaan dapat mengidentifikasi tagihan yang harus diprioritaskan dalam proses penagihan. Ini membantu memastikan bahwa aliran kas tetap lancar dan meminimalkan risiko kekurangan dana.
2. Analisis Kredit Pelanggan
Melalui penuaan faktur, perusahaan dapat menganalisis pola pembayaran pelanggan. Dengan melihat sejarah penuaan faktur konsumen, perusahaan dapat menentukan risiko kredit yang terkait dengan konsumen tertentu. Informasi ini berguna dalam pengambilan keputusan tentang penawaran kredit kepada pelanggan baru atau memperpanjang kredit kepada konsumen yang sudah ada.
3. Penagihan yang Lebih Efisien
Dengan menggunakan informasi penuaan faktur, perusahaan dapat memprioritaskan tindakan penagihan yang perlu diambil. Faktur yang sudah melewati batas waktu pembayaran dapat dikenai denda atau diberikan peringatan penagihan yang lebih kuat untuk mendorong pelanggan membayar tepat waktu. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi proses penagihan dan mempercepat penerimaan pembayaran.
4. Pengelolaan Hubungan Pelanggan
Invoice aging juga membantu dalam pengelolaan hubungan konsumen. Dengan memonitor faktur yang belum dibayar, perusahaan dapat menghubungi konsumen secara proaktif untuk membahas masalah pembayaran yang tertunda. Ini memungkinkan terjalinnya komunikasi yang lebih baik antara perusahaan dan konsumen, sehingga masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan hubungan konsumen dapat dipertahankan.
5. Perencanaan Keuangan
Informasi penuaan faktur juga membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan mengetahui faktur mana yang tertunda atau melewati batas waktu pembayaran, perusahaan dapat menghitung arus kas yang diharapkan dan mengidentifikasi risiko keuangan yang mungkin timbul. Hal ini membantu dalam perencanaan anggaran, manajemen hutang, dan pengambilan keputusan strategis.
Dengan menggunakan invoice aging secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan pengelolaan keuangan, mengurangi risiko pembayaran yang tertunda, dan memperkuat hubungan dengan konsumen.
Contoh Invoice Aging
Setelah memahami pengertian dan manfaatnya, Anda perlu mengetahui contoh penuaan faktur yaitu:
Perusahaan | Terkini | 1-30 hari | 31-60 hari | 61-90 hari | 90+ | Total |
Anesta | Rp50.000.000 | Rp15.000.000 | Rp10.000.000 | Rp5.000.000 | Rp30.000.000 | |
Libera | Rp75.000.000 | Rp25.000.000 | Rp15.000.000 | Rp20.000.000 | Rp10.000.000 | |
Chuan | Rp25.000.000 | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 | Rp15.000.000 | ||
Deresta | Rp15.000.000 | Rp10.000000 | Rp2.500.000 | Rp2.500.000 | ||
Rp57.500.000 |
Dengan memahami invoice aging, Anda bisa menerapkannya ke dalam perusahaan. Agar pengelolaan keuangan menjadi lancar dan stabil, RUN System mampu membantu untuk mengelola bisnis Anda. RUN System menyediakan laporan keuangan termasuk neraca, laporan laba rugi, arus kas, perkiraan arus kas, laporan transaksi, perbandingan multi-periode, dan laporan anggaran.
Bersama RUN System, solusi bersama untuk membuat laporan keuangan menjadi lebih mudah.