Mengeksplorasi dunia bisnis tidak sekadar urusan meraih laba sebanyak-banyaknya, melainkan ada banyak hal penting lainnya yang perlu diperhatikan. Salah satu hal penting yang mencakup dunia bisnis adalah biaya produksi. Mengapa demikian? Karena dari penghitungan biaya tersebut akan menentukan besaran harga produk yang dikeluarkan. Namun, untuk menghitung biaya tersebut, ada beberapa jenis yang harus Anda ketahui.
Berbagai jenis biaya produksi inilah yang nantinya akan diketahui berapa harga produk bisnis. Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang jenis-jenisnya, Anda perlu memahami pengertian dan juga cara menghitungnya.
Apa Itu Biaya Produk
Sumber: freepik.com
Secara umum, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk. Biaya tersebut meliputi pengolahan bahan mentah, pemilihan supplier hingga menjadi barang yang siap didistribusikan.
Ada tiga biaya produksi yang biasanya dibebankan yaitu: biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead perusahaan. Bahan baku adalah bahan-bahan mentah yang disiapkan untuk menjadi sebuah produk. Bahan-bahan ini biasanya berwujud fisik dan memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Mereka akan mendapatkan upah ketika membantu proses produksi. Sedangkan overheard perusahaan adalah macam-macam biaya dalam proses produksi. Mulai dari biaya listrik, air, sewa kantor, dan bahan baku tidak langsung.
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Sumber: freepik.com
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada banyak jenis biaya produksi yaitu:
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang pasti dikeluarkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Misal sebulan sekali, enam bulan sekali atau setahun sekali. Biaya ini meliputi biaya administrasi, pajak perusahaan, sewa kantor, dan sejenisnya. Biaya yang tidak akan berubah-ubah, dan karena itu, disebut biaya tetap.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel biasa disebut juga dengan biaya tetap. Nah, biaya ini bisa berubah-ubah dengan kadar waktu tertentu. Bahkan, bisa juga tergantung fluktuasi hasil produksi. Misal, jika hasil produksi mencapai tingkat maksimum, biaya bahan baku yang dibutuhkan juga besar. Begitu juga sebaliknya. Apabila hasilnya minim, biaya bahan baku yang dibutuhkan juga kecil.
3. Biaya Keseluruhan
Biaya keseluruhan merupakan biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Totalnya akan dihitung dan dijumlah dalam kurun waktu tertentu. Biaya keseluruhan menghitung jumlah pengeluaran selama proses produksi.
4. Biaya Rata-rata
Ketika memproduksi barang, ada biaya yang dibutuhkan untuk setiap proses dan dihitung per barang. Nah, untuk menghitungnya, biaya keseluruhan dibagi dengan jumlah barang yang telah diproduksi. Ketika memperoleh hasilnya, itulah yang dimaksud dengan biaya rata-rata.
5. Biaya Marginal
Ini adalah biaya tambahan yang dibutuhkan ketika proses berlangsung. Misal, produk yang telah dihasilkan ternyata sangat laris hingga menambah kuota produksi. Biaya untuk menambah kuota produksi itulah yang nantinya disebut sebagai biaya marginal.
Kelima biaya di atas memang berbeda-beda dalam setiap bisnis tergantung jenis bisnisnya. Namun demikian, biaya-biaya tersebut dapat menjadi panduan untuk membangun bisnis.
Cara Menghitung Biaya Produksi
Jika Anda telah memahami pengertian dan jenis-jenis biaya ini, perlu mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Sebenarnya, cara menghitungnya cukup sederhana. Anda cukup menambahkan keseluruhan biaya yang terdiri dari berbagai jenis. Maka Anda akan menemukan jumlah biaya produksi.
Sebagai contoh: Perusahaan Anda bergerak dalam bidang konveksi. Saat ini, Anda lebih fokus untuk memproduksi pakaian khususnya kaos. Biasanya, Anda mampu memproduksi 2.500 kaos. Nah, karena zaman telah berubah, Anda lebih ingin mencoba ke sistem online dengan melemparkan ke marketplace. Inilah cara menghitungnya.
- Biaya bahan baku: Rp50.000.000
- Upah karyawan: Rp20.000.000
- Iklan dan endorsement: Rp10.000.000
- Kuota internet: Rp5.000.000
- Kemasan produk: Rp15.000.000
- Penyimpanan produk: Rp5.000.000
Anda tambahkan mulai dari biaya bahan baku, upah karyawan, iklan dan endorsement, kuota internet, kemasan produk hingga penyimpanan produk. Maka, hasilnya adalah Rp105.000.000. Lalu, hasil tersebut dibagi dengan 2.500 kaos. Hasilnya adalah Rp42.000 per kaos.
Dengan mengetahui harga kaosnya, tentu mudah bagi Anda untuk menentukan target pasar. Anda juga mampu memperkirakan berapa kira-kira laba yang hendak perusahaan capai. Jika masih kurang sesuai, Anda bisa menekan biaya-biaya yang tidak perlu. Seperti biaya listrik atau kuota internet.
Jika sebuah perusahaan mengetahui biaya produksi, kualitas dari sebuah produk pasti terjaga. Sebab, mereka paham apa yang harus dikerjakannya. Lalu, jika sebuah perusahaan ingin sukses dalam berbisnis, RUN System mampu mengakomodasi segala hal yang dibutuhkan perusahaan. Salah satunya dengan manajemen kualitas sistem.
RUN System Menyediakan Layanan ERP Software
Sebagai penyedia layanan software ERP, RUN System memiliki banyak keunggulan mulai dari pengelolaan hingga mengintegrasikan bisnis yang satu dengan lainnya. RUN System mampu memastikan bahwa proses produksi akan berlangsung lancar dan aman. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali dengan baik. Daftar dan kelola sistem bisnis Anda dari sini.