Dalam pengelolaan bisnis dan perusahaan, memiliki laporan keuangan yang jelas dan valid. Bukan sekadar sebagai formalitas, namun juga sebagai prosedur tetap sebagai sebuah perusahaan profesional yang memiliki kredibilitas tinggi. Salah satu laporan keuangan yang penting adalah laporan laba rugi.
Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang penting dipahami, karena dapat menjalankan berbagai fungsi. Hal ini disebabkan karena konten yang ada di dalamnya, yang tergolong lengkap dan rinci.
Maka dari itu, mari berkenalan dengan laporan laba rugi ini.
Fungsi Laporan Laba Rugi
Secara lebih detail, beberapa fungsi yang bisa dijalankan oleh laporan laba rugi adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Evaluasi Kinerja Perusahaan
Dengan keberadaan laporan laba rugi, perusahaan bisa melihat kinerja perusahaan secara umum. Ketika laporan yang dibuat menunjukkan hasil positif pada laba, maka dapat dipastikan kinerja perusahaan pada periode tersebut baik. Demikian pula sebaliknya.
Dengan data ini, evaluasi bisa dilakukan oleh pihak yang berkepentingan dengan data valid dan aktual sehingga keputusan selanjutnya yang diambil bisa lebih baik.
2. Membantu Mengukur Perkembangan serta Efektivitas Strategi Perusahaan
Laporan keuangan yang satu ini juga dapat membantu akuntan dalam mengukur dan menganalisa perkembangan perusahaan. Ukuran yang ditaksir oleh akuntan dan stakeholder ini akan jadi patokan untuk mengembangkan perusahaan dan melihat efektivitas strategi sudah dijalankan.
Nantinya, hasil dari analisis ini akan sangat berarti dalam berbagai pertimbangan strategis, sehingga laporan tersebut wajib valid dan sesuai kenyataan.
3. Melihat Sumber Keuntungan dan Pengeluaran Terbesar
Dengan melihat laporan laba rugi, secara langsung perusahaan bisa melihat pos mana yang menjadi sumber keuntungan terbesar, dan pos mana yang menjadi pengeluaran terbesar dalam periode waktu tertentu. Informasi ini akan sangat penting untuk urusan perencanaan keuangan.
Selain sumber keuntungan dan pengeluaran terbesar perusahaan juga akan mengetahui informasi detail terkait jumlah pajak yang harus dibayarkan.
4. Tren Perusahaan dalam Periode Waktu Tertentu
Dengan mempertimbangkan laporan laba rugi tahun-tahun sebelumnya tren dari perusahaan bisa dianalisa dengan baik. Tentu, analisa yang akan disusun adalah terkait dengan keuntungan dan kerugian perusahaan Anda.
Jika diketahui pola dan tren dari perusahaan, maka penyusunan strategi dan operasional bisa dilakukan dengan lebih baik.
5. Informasi Keuangan
Jelas, seperti semua jenis laporan keuangan yang ada di dalam perusahaan, laporan ini akan menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Khususnya terkait dengan keuntungan dan kerugian perusahaan selama beroperasi dan dalam periode waktu tertentu.
Jenis Laporan Laba Rugi dan Contohnya
Secara garis besar, terdapat dua jenis laporan yang digunakan secara luas. Pertama adalah single step income statement, dan kedua adalah multiple step income statement. Berikut penjelasan dan sedikit contohnya.
Single Step Income Statement
Proses ini menunjukkan satu kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran saja. Fokusnya akan lebih condong kepada penggunaan internal, karena tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.
Isinya sederhana dan awam digunakan oleh perusahaan atau bisnis rintisan karena sederhana dan mudah dipahami.
Untuk contoh laporan single step income statement adalah sebagai berikut.
PT. Argo Gunomo Laporan Laba Rugi 01/09/2021 – 31/09/2021 |
|
Pendapatan | |
Penjualan Bersih | Rp600.000.000 |
Pendapatan bunga | Rp30.000.000 |
Keuntungan pelepasan aset tetap | Rp10.000.000 |
Total Pendapatan | Rp640.000.000 |
Pengeluaran | |
Harga pokok penjualan | Rp250.000.000 |
Biaya beban operasional | Rp115.000.000 |
Beban bunga | Rp1.500.000 |
Kerugian akibat kerusakan | Rp400.000 |
Total Pengeluaran | Rp366.900.000 |
Pendapatan Bersih | Rp273.100.000 |
Multiple Step Income Statement
Untuk laporan multiple step income statement, terdapat pemisahan jelas akun biaya ke dalam akun lain yang lebih relevan. Isi dari setiap poin dalam laporan ini akan lebih detail dan rinci sehingga menyajikan data lebih komprehensif.
Contoh :
PT. Ganjarsari Laporan Laba Rugi 01/03/2021 – 31/03/2021 |
|
Penjualan | |
Pendapatan penjualan | Rp600.000.000 |
Penjualan kembali dan tunjangan | Rp40.000.000 |
Diskon penjualan | Rp10.000.000 |
Penjualan Bersih | Rp540.000.000 |
Harga pokok penjualan | Rp320.000.000 |
Laba kotor | Rp220.000.000 |
Beban Operasional | |
Beban upah dan gaji | Rp50.000.000 |
Beban utility | Rp15.000.000 |
Beban iklan | Rp12.000.000 |
Beban asuransi | Rp15.000.000 |
Beban depresiasi | Rp6.000.000 |
Pengiriman keluar | Rp6.000.000 |
Total Biaya Operasional | Rp104.000.000 |
Pendapatan dari Kegiatan Operasional | Rp106.000.000 |
Pendapatan dari Keuntungan Lain | |
Pendapatan bunga | Rp4.000.000 |
Keuntungan pelepasan aset | Rp2.000.000 |
Total Pendapatan dan Keuntungan Lain | Rp6.000.000 |
Pengeluaran dan Keuntungan Lain | |
Beban bunga | Rp1.500.000 |
Kerugian kerusakan | Rp300.000 |
Total Pengeluaran dan Kerugian Lain | Rp1.800.000 |
Pendapatan Bersih | Rp110.200.000 |
Demikian tadi sedikit penjelasan dan contoh laporan yang dibuat di perusahaan. Tentu, untuk skala besar laporan laba rugi dengan jenis multiple step akan jadi opsi terbaik, karena manfaatnya bisa lebih luas dan digunakan banyak orang.
RUN System dengan Financial and Cost Control Management
Urusan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, tentu dapat diselesaikan dengan jauh lebih mudah dengan fitur dari RUN System. Dengan Financial and Cost Control Management urusan penyusunan laporan keuangan tidak akan terlalu panjang dan melelahkan. Proses efektif, efisien, dan kemudahan akses, membuat penyusunan setiap laporan menjadi lebih optimal. Segera gunakan RUN System, dan maksimalkan setiap fiturnya.