Aktivitas perusahaan memerlukan koordinasi di banyak bidang di waktu yang bersamaan. Manajemen sistem menyeluruh ini dibagi ke dalam beberapa bentuk manajemen, misalnya manajemen keuangan, manajemen pemasaran, hingga ke manajemen operasional.
Artikel ini kemudian akan membahas yang disebutkan belakangan, terkait pengertian, tujuan, ciri, fungsi, serta contohnya secara riil di praktik pengelolaan perusahaan. Jadi tak perlu berpanjang lebar lagi, simak selengkapnya di bawah ini.
Memahami Apa Itu Manajemen Operasional
Operasionalisasi perusahaan merupakan hal krusial yang tak dapat disepelekan. Tanpanya, perusahaan tak akan mampu melakukan kegiatan produksi, distribusi, hingga operasional harian. Maka dari itu, keberadaan manajemen operasional, yang dilaksanakan oleh manajer operasional, sangat penting adanya.
Manajemen operasional bisa dipahami sebagai pengelolaan, terkait di dalamnya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, serta controlling, semua kegiatan yang berkaitan dengan operasionalisasi perusahaan setiap hari. Baik itu di bidang produksi barang dan jasa, distribusi, hingga pengelolaan flow kerja yang kemudian bisa bekerjasama dengan bagian HR.
Karena aplikasinya sangat menyeluruh, biasanya bagian ini dijadikan satu divisi tersendiri, terlebih untuk perusahaan yang berskala besar. Namun demikian pada perusahaan berskala lebih kecil, biasanya peran manajemen operasional dirangkap dengan bagian lain.
Tujuan Keberadaan Bagian Ini dalam perusahaan
Dengan adanya bagian ini dalam perusahaan, memiliki tujuan yang tak lain dan tak bukan adalah efisiensi kerja di setiap bagian. Pergudangan, produksi barang dan jasa, flow kerja, hingga ke urusan teknis lainnya.
Beberapa tujuan yang paling utama misalnya adalah:
- Mengurangi waktu produksi, atau setidaknya meminimalisir resiko produksi yang melebihi waktu ideal.
- Meningkatkan kualitas perusahaan secara umum dan menyeluruh.
- Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan urget, yang justru dapat menjadi pos kerugian bagi perusahaan dalam jangka waktu panjang.
- Meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan secara umum.
- Efisiensi semua proses yang berjalan di dalam perusahaan.
Idealnya ketika bagian manajemen operasional bekerja dengan optimal, maka perusahaan bisa bergerak cepat dan efektif untuk mencapai target serta terus berkembang dari waktu ke waktu. Tak heran bukan jika bagian ini selalu diisi orang-orang yang berdedikasi pada perusahaan dan memahami secara menyeluruh proses kerjanya?
Ciri-Ciri Manajemen Operasional
Sebenarnya, bagian ini biasa ditangani oleh divisi tertentu dalam perusahaan. Namun jika tidak terdapat divisi tersebut, maka setidaknya ini ciri-ciri yang bisa menunjukkan sebuah bagian atau orang menjalankan fungsi manajemen operasional.
- Memiliki tujuan untuk mengatur produksi barang dan jasa secara menyeluruh, serta mendapatkan hasil untuk perusahaan. Meski terdengar seperti bagian produksi, nyatanya bidang ini adalah bidang kerja dari manajemen operasional.
- Adanya kegiatan transformasi atau perubahan. Semua kegiatan atau rangkaian yang dilakukan dengan pengambilan satu atau lebih input, kemudian diubah, ditambah, atau dimodifikasi nilainya, untuk pelanggan atau sasaran.
- Adanya mekanisme pengendali sebuah operasi. Manajemen operasional bercirikan adanya mekanisme pengendalian operasi pada satu bisnis guna mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses tersebut.
Jika perusahaan tak memiliki divisi operasional namun ada bagian atau orang yang menjalankan fungsi di atas, maka sudah cukup bisa dianggap sebagai petugas manajemen operasional.
Lalu Ini Fungsinya secara Umum
Setelah melihat beberapa poin di atas, ada baiknya Anda juga mengetahui fungsinya secara umum.
Pertama adalah fungsi perencanaan. Semua kegiatan diawali dari penentuan produksi hingga ke jadwal pemasaran. Perencanaan ini juga mencakup tahap perencanaan alokasi sumber daya, pengembangan, efisiensi pekerjaan, dan semua prosedur untuk mencapai target.
Kedua adalah fungsi pengorganisasian. Alokasi sumber daya manusia dan bahan yang dilakukan harus diorganisir dengan baik, sehingga membentuk sistem kerja yang efektif. Semata, agar semua proses berjalan optimal dan tidak mengalami pemborosan.
Ketiga, fungsi penelaah. Manajemen operasional juga berfungsi untuk memperoleh keterangan tentang setiap kegiatan yang dikerjakan, sebagai bentuk pemahaman dan bahan evaluasi.
Keempat, adalah fungsi pengawasan. Monitoring yang dilakukan oleh bagian ini mencakup seluruh kegiatan agar semuanya berjalan lancar dan efisien, sehingga target perusahaan dapat tercapai.
Contoh dalam Ilustrasi Kerja Perusahaan
Salah satu perusahaan logistik dengan nama BT, memiliki seorang manajer operasional. Setiap hari, melakukan checking pada setiap bagian terkait kegiatan bisnis, mulai dari telemarketing, bagian marketing, bagian operasional yang berhubungan dengan mitra, bagian trainer, bagian IT yang bertugas menyiapkan aplikasi, dan terkait dengan GA.
Semua dipastikan sudah berjalan sesuai rencana, dan melakukan evaluasi setiap minggu pada hal-hal yang dianggap tak mencapai target minggu. Semata hal ini dilakukan untuk memastikan semua bagian berjalan dengan baik, tanpa ada hambatan major yang dapat mengganggu kerja perusahaan secara umum.
Manajemen operasional memang bukan hal yang bisa disepelekan. Meski mungkin tak memiliki divisi khusus, namun dapat dipastikan fungsi kerjanya dilakukan di setiap perusahaan sebagai hal yang sangat fundamental demi tercapainya target perusahaan.
RUN System, Solusi Manajemen Menyeluruh Perusahaan Anda
Layanan yang disediakan RUN System, sebagai penyedia jasa ERP paling berkualitas di Indonesia, dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi manajemen yang dilakukan. Karena merupakan produk ERP, maka sektor manajemen yang bisa ditingkatkan efisiensinya adalah menyeluruh. Anda bisa lihat lebih banyak produk dan mulai mencobanya dengan klik di sini!