Ketika mendengar kata waste, apa yang terlintas dalam benak Anda? Jika Anda berpikir bahwa waste adalah pemborosan, Anda benar. Namun pertanyaannya bagaimana waste dalam proses produksi khususnya untuk lean manufacturing?
Dalam proses produksi, secara sederhana waste adalah pemborosan pada aktivitas produksi yang tidak memiliki nilai tambah. Alhasil, sumber daya manusia bertambah banyak, sumber daya energi meningkat, tetapi sumber dana tergerus habis.
Nah, untuk mengurangi pemborosan, salah satu cara yang mendapat rekomendasi adalah lean manufacturing. Fungsinya jelas mengurangi pemborosan dan meningkatkan produksi.
Agar mengenal lebih dalam tentang waste, artikel di bawah ini akan membahas hingga tuntas pengertian waste, aktivitas yang ada dalam manufaktur, dan jenis-jenis waste.
Waste adalah Aktivitas yang Tidak Memiliki Nilai Tambah, Ini Ulasannya
Secara umum, waste adalah serangkaian aktivitas dalam proses produksi yang tidak mampu memberikan add value. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa waste adalah sampah yang perlu diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Apabila perusahaan membiarkan waste tetap berjalan maka yang terjadi akan kerugian. Bahkan, lebih jauh akan mengurangi nilai keuntungan perusahaan tersebut.
Selain itu, bahan produksi yang tersedia di sana akan menjadi sia-sia apabila tidak berfungsi dengan baik. Kemudian, yang ada justru sumber daya malah mengalami pemborosan.
Ada dua jenis waste yang secara umum perlu perusahaan ketahui yaitu waste obvious dan waste hidden.
- Waste obvious adalah pemborosan yang dapat dikenali dengan mudah dan bisa dihilangkan tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.
- Waste hidden adalah pemborosan yang hanya dapat dikenali dan dihilangkan dengan menggunakan teknologi terkini atau bahkan menerapkan kebijakan terbaru.
Aktivitas dalam Manufaktur
Sumber: pexels.com
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa waste adalah segala sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah dalam proses produksi mulai dari produk, biaya, waktu atau sumber daya manusia.
Dalam manufaktur, terdapat tiga aktivitas yang perlu diketahui yaitu:
- Aktivitas yang memiliki nilai tambah atau disebut value-added activities.
- Aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau disebut non-value-added activities.
- Terakhir adalah aktivitas yang sebenarnya tidak memiliki nilai tambah namun dibutuhkan.
Nah, untuk mengatasi hal tersebut, solusinya adalah menerapkan lean manufacturing.
Jenis-jenis Waste
Sumber: pexels.com
Ada lima jenis waste yang perlu Anda ketahui yaitu:
-
Pemborosan Aktivitas
Sering kali terjadi ada aktivitas yang tidak perlu baik dari sumber daya manusia maupun mesin. Sebagai contoh, penempatan alat yang jauh dari jangkauan karyawan membuat karyawan harus bergerak ke sana kemari untuk menggunakannya.
Alhasil proses produksi menjadi tersendat dan menyebabkan waktu tidak efisien. Kemudian, waktu dan biaya produksi akan bertambah.
-
Pemborosan Stok Produk
Kelebihan produk adalah tanda produk laris dan diminati konsumen. Namun, berhati-hatilah dengan permintaan konsumen. Sebab, kelebihan produk justru menjadikan waste management.
Anda bisa bayangkan apabila bahan mentah, produk setengah jadi, dan produk jadi berlebih maka yang terjadi adalah kebutuhan ruang penyimpanan. Apabila ruangan tersebut tidak cukup maka perlu ada penambahan ruangan. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya biaya pemeliharaan, pengawasan, serta pengelolaan.
-
Pemborosan Transportasi
Tata letak dari produksi terkadang membuat transportasi menjadi tidak efisien. Terlebih apabila setiap produksi harus memindahkan barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Ini jelas akan memakan waktu yang lebih lama.
Dampaknya, ruangan tidak efektif untuk tempat kerja, waktu komunikasi berlebihan, dan kekhawatiran terjadi kerusakan produk ketika proses pemindahan barang.
-
Pemborosan Waktu
Sebuah pepatah lama mengatakan bahwa waktu adalah uang. Contoh, apabila memiliki waktu sedikit namun dapat menghasilkan produk yang banyak, maka proses produksi berarti efektif.
Namun, sering kali pula terjadi sebaliknya. Waktu yang dihabiskan cukup banyak sedangkan produk yang dihasilkan cenderung sedikit. Hal ini akan memberikan kerugian baik dari segi biaya dan waktu.
-
Pemborosan Proses
Pemborosan aktivitas bisa berdampak pada pemborosan stok produk dan produksi. Ingat, rumitnya administrasi adalah hal jamak di Indonesia dan alangkah lebih baiknya hal tersebut dihilangkan. Ketika administrasi lama yang terjadi justru maraknya pungutan liar. Padahal, jika bisa dipangkas, keuntungan perusahaan menjadi meningkat.
RUN System Membantu Perencanaan Produksi Menjadi Lebih Lancar
Kekhawatiran terbesar dari perusahaan adalah biaya produksi meningkat dan inefisiensi waktu. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, RUN System membantu perencanaan produksi perusahaan agar berjalan lancar dan efektif.
Dengan modul Production Planning, RUN System membantu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali. Bersama RUN System, solusi untuk mengatasi perencanaan produksi.