Setiap posisi di dalam perusahaan memerlukan skill dan kompetensi kerja khusus agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Secara spesifik, kompetensi ini harus dimiliki orang yang berada di posisi tertentu, karena tanpanya praktis pekerjaan tidak akan selesai dengan baik.
Namun demikian sebagai pengelola perusahaan, penting untuk Anda dapat memahami definisi kompetensi kerja secara mendasar. Selanjutnya terkait manfaat yang idealnya diperoleh dengan kompetensi yang tepat pada posisi yang tepat, contoh, dan tips untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi karyawan secara bertahap.
Setiap penjelasannya dapat Anda peroleh di sini!
Baca Juga: 3 Contoh Implementasi ERP pada Perusahaan dalam Bisnis
Definisi Kompetensi Kerja secara Umum
Kompetensi sejatinya dapat dipahami sebagai kombinasi antara keterampilan, perilaku, sikap, dan pengetahuan, yang ditunjukkan oleh seorang karyawan yang telah mengerjakan pekerjaannya dengan hasil sesuai target atau di atas target.
Kompetensi kerja kemudian menjadi satu hal yang wajib dimiliki seorang karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Lebih lanjut, dengan kompetensi yang baik maka karyawan dapat pula berkontribusi pada kemajuan dan pengembangan perusahaan, baik dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang.
Lalu Apa Manfaatnya untuk Perusahaan?
Dalam konteks pekerjaan di dalam perusahaan, adanya kompetensi yang baik dari seorang karyawan akan menjadi nilai utama yang digunakan sebagai acuan penilaian kinerja dan kapabilitas penyelesaian tugas yang diberikan padanya.
Tidak heran jika perusahaan kemudian menetapkan kompetensi kerja tertentu untuk posisi tertentu, karena terdapat tuntutan skill dan seperangkat kemampuan halus dan kemampuan kasar yang wajib dimiliki untuk menjalankan peran di posisi tersebut.
Beberapa manfaat kompetensi kerja karyawan untuk bisnis antara lain adalah sebagai berikut.
- Menunjukkan standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan
- Kompetensi yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan
- Sistem penggajian dapat menjadikan kompetensi kerja sebagai dasar pertimbangan
- Memudahkan proses adaptasi perusahaan pada dunia bisnis yang dinamis
- Memudahkan pemilihan kandidat terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Jenis dan Contoh Kompetensi Kerja
Untuk pembagian jenisnya sendiri sebenarnya akan cukup beragam, tergantung dengan pendapat ahli yang digunakan. Namun salah satu pembagian jenis kompetensi yang paling mudah dipahami adalah berdasarkan definisi dari Charles E. Johnson, yang membagi kompetensi menjadi tiga jenis berbeda.
Penjelasan singkat dan contohnya adalah sebagai berikut.
- Personal competency, merupakan keahlian tiap karyawan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian seseorang. Hal ini akan mengacu pada value dari seorang karyawan sebagai individu. Contoh paling sederhana yang dapat dilihat secara langsung adalah fokus yang dimiliki, kreativitas dalam menyelesaikan tugas, dan kemampuan mengelola pekerjaannya.
- Professional competency, merupakan keahlian seorang karyawan dalam berbagai hal yang erat kaitannya dengan pelaksanaan serta penyelesaian tugas tertentu di dalam pekerjaannya. Hal ini mengacu pada skill spesifik yang dimiliki, seperti kemampuan operasional mesin, mengolah data, menganalisis data, penyusunan strategi pemasaran, dan sejenisnya.
- Social competency, merupakan keahlian seseorang dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan dan kepentingan komunal. Misalnya saja kemampuan membaca situasi, kemampuan kepemimpinan, kemampuan bekerjasama dengan orang lain, dan sebagainya.
Tips Merawat dan Membangun Kompetensi di Kalangan Karyawan
Setiap elemen di dalam perusahaan jelas perlu terus meningkatkan kompetensi kerja yang dimilikinya, agar dapat meningkatkan kinerja yang diberikan untuk perusahaan. Dengan demikian, perusahaan memiliki materi yang cukup untuk melangkah maju dan melebarkan sayap.
Beberapa tips yang dapat digunakan untuk merawat dan membangun kompetensi kerja karyawan dapat Anda cermati di bawah ini.
1. Program Training
Tips pertama adalah membuat program training untuk karyawan di setiap tingkat jabatan. Training dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, atau keahlian karyawan yang ingin ditingkatkan. Pelatihan juga tidak harus berfokus pada skill profesional, namun juga dapat melatih sisi personal atau kemampuan karyawan dalam berorganisasi.
2. Rotasi Kerja
Dapat menjadi alternatif yang menarik untuk tetap menjaga gairah kerja dan kompetensi yang dimiliki setiap karyawan. Dengan melakukan rotasi, mereka akan memiliki tantangan baru tanpa harus menimbulkan banyak hambatan kerja pada karyawan. Ingat, rotasi harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan skillset yang dimiliki karyawan agar transisi yang terjadi tidak terlalu lama.
3. Melakukan Promosi
Untuk karyawan yang memang telah mengalami perkembangan signifikan, Anda dapat memberikan promosi atau peningkatan jabatan. Pemberian tanggung jawab baru akan memberikan tantangan baru pada mereka, sekaligus kesempatan untuk mengembangkan diri lebih baik untuk karirnya di masa yang akan datang. Namun ingat, peningkatan jabatan ini juga akan sejalan dengan peningkatan pendapatan yang menjadi haknya.
4. Memupuk Kerjasama
Perusahaan sejatinya merupakan sebuah sistem kerja yang harus didukung dari setiap aspek, sehingga dapat bergerak dengan optimal. Maka dari itu, kolaborasi harus menjadi hal yang umum dilakukan dalam rangka memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Nilai plus dari masing-masing kompetensi kerja yang diberikan akan jadi dukungan besar dalam gerakan perusahaan menuju target.
5. Lingkungan Kerja yang Nyaman untuk Berkembang
Tidak berarti harus nyaman dan membuat karyawan terjebak di zona amannya, namun Anda harus menciptakan sebuah lingkungan kerja yang nyaman untuk berkembang. Kesalahan dapat dimaklumi, selama pembelajaran dilakukan atas kesalahan tersebut. Dengan demikian, karyawan tidak akan takut mengambil inisiatif untuk perkembangan pribadinya, yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kompetensi. Jangan ragu memberikan mentor yang dapat diakses setiap saat untuk membantu karyawan berkembang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu ERP dan 4 Manfaatnya untuk Bisnis
Pada akhirnya, memiliki kompetensi kerja yang baik akan jadi hal yang positif untuk perusahaan. Gerakan strategis dapat dilakukan dengan efektif, sehingga perusahaan dapat berkembang dan mencapai target dengan baik.
Untuk dapat memaksimalkan pengelolaan potensi kompetensi kerja yang dimiliki karyawan Anda, Anda dapat mengandalkan modul handal dari RUN System, Human Capital Management System. Modul ini dapat membantu tim SDM dan manajer yang Anda miliki dalam mengelola karyawan, serta mendukung proses rekrutmen karyawan yang baik dengan karakteristik yang ditentukan. Optimalkan setiap modul ERP dari RUN System, dan lihat efeknya untuk bisnis Anda!