Dalam urusan mengelola persediaan, pernahkah Anda mendengar atau membaca tentang istilah ABC Analysis? Metode ini sendiri merupakan salah satu metode yang cukup populer dan banyak digunakan oleh perusahaan besar.
Jika perusahaan Anda tengah mencari metode pengelolaan persediaan yang lebih sesuai dari yang sekarang digunakan, maka mungkin artikel ini akan cocok untuk dibaca hingga selesai. Pembahasan lebih jauh terkait ABC Analysis akan dilakukan, mulai dari pengertian, fungsi, metode, dan contoh penerapannya dalam kategorisasi persediaan yang dimiliki bisnis Anda.
Baca Juga: 5 Manfaat Invoice Aging yang Berguna bagi Perusahaan
Pertama, Mari Mengenal Apa Itu ABC Analysis
Cukup banyak ahli dan tokoh yang mengungkapkan deskripsi dari metode ini. Misalnya saja, dari Reid & Sanders (2017), menyatakan bahwa Analisis ABC adalah metode yang digunakan untuk menentukan tingkat kontrol dan frekuensi peninjauan persediaan barang. Barang dibagi menjadi tiga kelas, yakni A yang mewakili 60% – 80% biaya persediaan barang, B yang mewakili 25% – 35% biaya persediaan barang, dan C yang mewakili 5% – 15% biaya persediaan barang.
Secara umum pemahamannya adalah serupa, hanya berbeda pada persentase dari biaya persediaan barang yang diungkapkan. Jadi, Analisis ABC adalah metode pengelolaan persediaan dengan pengelompokan barang berdasarkan biaya persediaan yang dibutuhkan, untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan gudang dan stok yang ada.
Fungsi Penerapan Metode Analisis ABC
Ada beberapa fungsi mendasar yang dijalankan metode ini dalam pengelolaan persediaan yang Anda miliki. Fungsi utamanya jelas adalah untuk mengoptimalkan output dari manajemen persediaan. Namun lebih lanjut, berikut fungsinya dalam skala yang lebih detail.
- Melakukan penekanan investasi pada barang atau item kategori atas dibandingkan dengan item kategori di bawahnya, sehingga dapat mendapatkan kontribusi keuntungan yang lebih baik untuk bisnis
- Membantu penerapan strategi baru yang dapat mengurangi kebutuhan intervensi manual pada produk yang tidak begitu menyumbang profit
- Mengalihkan perhatian tim untuk proaktif mengelola produk dengan nilai tinggi dan mencegah permasalahan muncul sebelum dapat membawa dampak buruk pada pelanggan dan keuntungan bersih
- Membantu perusahaan dalam melakukan penilaian produk yang lebih menguntungkan dan layak untuk dipertahankan atau dikembangkan untuk masa yang akan datang
Cara Mengaplikasikan Metode Pengelolaan Persediaan ABC Analysis dan Contohnya
Setidaknya terdapat empat langkah utama yang harus Anda lakukan ketika akan menerapkan metode pengelolaan persediaan yang satu ini. Mulai dari persiapan data, penyortiran data, kalkulasi persentase kontribusi masing-masing barang, dan melakukan kategorisasi item secara praktis, berikut penjelasannya.
1. Persiapan Data
Tahap pertama adalah menyiapkan data yang matang dengan mengesktraknya berdasarkan kriteria yang telah dipilih. Data ini akan diolah dalam sistem pemberian level yang Anda miliki, sehingga akan tampak pembagiannya secara jelas.
Contohnya adalah ketika Anda memiliki persediaan di gudang yang belum dikategorisasi, maka Anda perlu melihat seluruh data persediaan ini. Tetapkan kategori atau indikator yang akan jadi standar penilaian atau pengelompokan, dan matangkan data ini sebelum masuk ke tahap kedua.
2. Penyortiran Data
Langkah kedua akan mengandalkan indikator atau kategori yang sudah Anda siapkan sebelumnya, ABC Analysis akan berpegang pada poin-poin yang sudah ditentukan dalam klasifikasi kelompok A, B, dan C, untuk menyortir data persediaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Contohnya, dari data yang disiapkan di langkah pertama tadi, ditentukan kategori yang jelas. Kelompok A merupakan barang dengan kontribusi pada keuntungan paling besar, dan berangsur turun hingga ke kelompok C. Hal yang sama juga berbanding lurus dengan biaya penyimpanannya.
Masukkan data yang sudah disiapkan pada penyortiran ini, dan Anda akan mendapatkan klasifikasi yang jelas dan sesuai dengan kategori yang ditetapkan sebelumnya.
3. Kalkulasi Kontribusi Barang
Anda juga dapat menghitung persentase kontribusi barang pada pendapatan perusahaan untuk membantu pengelompokan ini. Dengan demikian akan ada nilai yang jelas untuk mengelompokkan barang-barang yang Anda miliki di gudang tadi.
Contohnya, barang jenis 1 dan 2 memberikan nilai kontribusi terbesar, maka akan masuk ke kategori A. barang jenis 3 dan 4 memberikan kontribusi menengah, maka masuk ke kelompok B, dan barang jenis 5 dan 6 memberikan kontribusi keuntungan terendah sehingga masuk kelompok C.
4. Kategorikan Barang
Dengan data di tahap ketiga tadi Anda dapat memiliki kategori ABC yang jelas dair produk yang ada di gudang Anda.
Misalnya saja, kategori item A memberikan 70% teratas dari persediaan yang ada dengan margin tertinggi. Kemudian kategori item B memberikan total 25% dari persediaan yang memiliki margin sedang, dan kategori item C memberikan total 5% dari persediaan yang memiliki margin terendah.
Baca Juga: 8 Komponen Utama Request for Proposal, Simak di Sini!
Sejatinya, penerapan ABC Analysis ini bukan hal yang sulit, selama Anda memiliki kategorisasi yang jelas pada barang-barang yang akan dikelompokkan. Tentu, akan jauh lebih mudah ketika pengelompokan ini dilakukan dengan bantuan modul atau sistem yang lebih modern, sehingga semua dapat diatur sedemikian rupa dan dieksekusi secara otomatis.
RUN System kemudian memahami kebutuhan ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengaplikasikan ABC Analysis dengan baik. Dengan modul Inventory & Material Management yang dimilikinya, RUN System dapat membantu Anda memaksimalkan pengelolaan persediaan yang Anda miliki. Praktis, solid, dan handal, modul dari RUN System juga terintegrasi dengan baik dengan berbagai modul lainnya sehingga meningkatkan efisiensi proses bisnis. Gunakan sekarang juga, dan manfaatkan semua fitur modulnya untuk produktivitas bisnis Anda!