Memiliki supply chain yang optimal jelas adalah hal mutlak yang harus menjadi fokus perusahaan. Namun konsep sustainable supply chain agaknya sudah mulai dilirik banyak perusahaan, dalam menjaga agar rantai pasoknya dapat terus beroperasi dengan optimal dalam jangka panjang, dengan dampak lingkungan yang minimal.
Harapannya dengan menggunakan konsep ini sebagai dasar operasional rantai pasok, perusahaan dapat turut serta secara aktif menjaga lingkungan dari dampak buruk yang timbul, dan di waktu yang sama dapat mempertahankan setiap pos di rantai pasok untuk jangka waktu yang panjang.
Baca Juga: Apa Itu Metode FIFO dan LIFO? Temukan Perbedaannya di Sini
Mari Pahami Pengertiannya Terlebih Dahulu
Sumber: freepik.com
Seperti disebutkan sebelumnya, sustainable supply chain merujuk pada keberlanjutan dari rantai pasok yang dimiliki perusahaan. Dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan manusia dari perjalanan produk mulai dari sumber bahan baku, proses produksi, penyimpanan, pengiriman, dan setiap proses lain, perusahaan mengusahakan agar proses berjalan seefisien mungkin.
Tujuan utama dilakukannya model rantai pasok ini adalah untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh berjalannya rantai pasok tersebut. Bukan dalam artian menghilangkan sepenuhnya, namun dalam usaha mengurangi hingga titik minimal.
Perusahaan melakukan upaya yang diperlukan untuk memastikan setiap pos dari hulu hingga ke hilir kegiatan produksi berjalan sesuai dengan standar yang telah diberikan oleh pemerintah setempat. Meski tidak diwajibkan, namun konsep ini mulai banyak dilirik pengusaha dengan dasar kesadaran dampak lingkungan yang ternyata cukup besar.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Sumber: freepik.com
Sebenarnya cara kerja dari sustainable supply chain sendiri tidak berbeda jauh dengan rantai pasok pada umumnya. Semua dimulai dari pemasok bahan baku, kemudian dikirimkan ke perusahaan untuk diproses, kemudian produksi, penyimpanan, distribusi, dan penjualan.
Namun demikian ada beberapa hal yang menjadi perhatian perusahaan ketika konsep rantai pasok berkelanjutan ini diterapkan. Antara lain adalah sebagai berikut.
- Identifikasi pada isu kritis dan area perbaikan dalam seluruh rantai pasok. Dampak lingkungan dari kegiatan yang berjalan adalah puncak dari setiap langkah pada proses produksi dan operasi, sehingga perusahaan wajib paham emisi dan risiko tertinggi yang ditimbulkan.
- Perusahaan menggunakan manajemen rantai pasok dan alat pengukuran guna membantu pelacakan kemajuan dan menemukan kelemahan dari rantai pasok.
- Mulai memilih dan berkolaborasi dengan pemasok berkelanjutan lain. Kolaborasi sederhana seperti ini dapat membantu pengurangan limbah, biaya, hingga risiko lingkungan yang muncul.
- Mempertahankan akuntabilitas selama proses berlangsung. Semua yang telah dilakukan dan dinilai baik harus dipertahankan, dengan prinsip menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi limbah yang ditimbulkan. Dengan persistensi yang baik, maka sustainable supply chain dapat diwujudkan.
Perusahaan juga wajib menjadi pihak yang secara aktif memonitor dan melakukan perubahan pada setiap proses yang dinilai memiliki risiko limbah dan emisi terbesar. Langkah signifikan dapat dilakukan guna mengurangi risiko limbah ini, dengan perhitungan yang tepat dan cermat.
Sederet Manfaat Sustainable Supply Chain dalam Bisnis
Sumber: freepik.com
Bisnis yang berkelanjutan akan menjadi fokus dalam beberapa tahun ke depan, sebab dari sisi pelanggan dan pengguna produk kesadaran ini juga sudah mulai tinggi. Pasar mulai memberikan ‘tuntutan’ pada proses produksi yang lebih peduli lingkungan, berikut dengan proses distribusinya.
Maka beberapa manfaat bisa Anda dapatkan ketika mulai menerapkan rantai pasok model ini.
1. Inovasi pada Konsep Baru
Sustainable supply chain akan memberikan banyak inovasi baru pada bisnis yang Anda kelola saat ini. Perubahan di satu dan lain hal akan membawa dampak baik, sebab menandakan perusahaan terus berkembang secara operasional dan turut mengikuti perkembangan jaman.
Tidak hanya dari segi operasional, namun nilai yang dipegang perusahaan juga lambat laun akan turut berkembang. Orientasi bisnis kemudian tidak pragmatis ditujukan pada keuntungan saja, namun juga pada dampak lingkungan yang lebih terkontrol.
2. Peningkatan Value dari Brand
Dengan penggunaan prinsip sustainable dan pasar mulai mengetahui hal ini, maka lambat laun value dari bisnis Anda akan meningkat. Pasar yang mengapresiasi pemilihan prinsip ini dalam aktivitas bisnis cukup masif, sehingga efeknya untuk value dari brand Anda akan baik.
Memang, hal ini tidak akan terjadi dalam hitungan semalam saja. Namun efek yang diberikan juga akan berupa efek jangka panjang, sehingga bisnis dapat memiliki prospek masa depan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
3. Optimasi Biaya Bisnis
Peralihan dari model konvensional ke model bisnis sustainable tidak dapat dipungkiri memang akan memakan biaya yang tidak sedikit. Namun demikian dari berbagai data yang ditampilkan, efisiensi finansial jangka panjang akan didapatkan oleh bisnis.
Penurunan biaya yang signifikan akan muncul dari model rantai pasok ini, sehingga perusahaan juga akan dapat mengelola harga yang dilepas ke pasar semakin kompetitif. Jadi tidak hanya efeknya baik untuk bisnis saja, tapi juga untuk pelanggan yang Anda miliki.
Baca Juga: 6 Tahapan Perencanaan SDM yang Wajib Diketahui Perusahaan
Mengoptimalkan penerapan sustainable supply chain memang memerlukan dukungan yang kuat dari dalam perusahaan dan dari pihak terkait dalam rantai pasok yang Anda miliki. Untuk membantu pengelolaannya, Anda dapat menggunakan produk terbaik dari RUN System, Production Planning Management.
Modul ini sendiri menjadi salah satu yang paling besar dan kompleks dalam seluruh sistem RUN System yang tersedia. Terintegrasi dengan hampir seluruh modul yang digunakan, Production Planning Management mampu membantu Anda pada berbagai aspek penting, seperti pengelolaan rantai pasok dan hubungannya dengan sustainable supply chain. Segera hubungi layanan pelanggan kami untuk pemasangan RUN System dalam perusahaan Anda, dan segera beralih sekarang juga!
