Pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan sama pentingnya dengan pengelolaan produk dan pelanggan. Semakin baik perusahaan mempertahankan karyawannya, maka semakin besar pula peningkatan operasional perusahaan. Dengan konsep bahwa tidak ada SDM yang tidak berarti, maka perusahaan juga akan mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan karyawan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan benefit karyawan dalam berbagai tipe. Karena benefit karyawan biasanya diberikan dalam bentuk selain gaji, maka perusahaan perlu mengelolanya dengan baik agar hasilnya lebih besar dibanding biaya yang dikleuarkan. Ketahui detailnya di bawah ini.
Benefit Karyawan dan Tujuannya
Kata benefit sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti manfaat. Dalam konteks pengelolaan SDM, benefit karyawan adalah segala bentuk jenis manfaat yang diberikan perusahaan untuk karyawannya. Benefit menjadi keuntungan tambahan yang didapatkan karyawan dan tidak selalu berupa uang.
Beragam jenis benefit ini mungkin terlihat sebagai pengeluaran yang kurang perlu bagi sebagian perusahaan. Padahal jika perusahaan mampu memberikan tipe benefit yang tepat, dampaknya akan sangat besar. Sebut saja peningkatan kinerja dan loyalitas karyawan, peningkatan produktivitas perusahaan, lancarnya operasional bisnis, berkualitasnya pelayanan pelanggan, menekan turnover intention karyawan, dan meminimalisir biaya perekrutan dan pelatihan karyawan baru. Semakin baik perusahaan memberlakukan karyawan berkualitas, semakin tinggi pula manfaat yang didapatkan. Kenali detail tipe benefit karyawan dan contohnya.
Tipe-tipenya
1. Langsung
Benefit karyawan langsung diberikan dalam bentuk uang tunai yang biasanya berupa gaji pokok sesuai UMR, berbagai macam tunjangan, insentif, bonus, dan sebagainya. Dari jenis tunjangan sendiri, setidaknya ada 4 jenis yang umum diberikan, yaitu tunjangan hari raya, tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, dan tunjangan makan. Termasuk penerapan uang lembur juga harus diberikan dengan aturan yang jelas.
Bahkan beberapa perusahaan juga bersedia memberikan bantuan finansial kepada karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan. Biasanya program ini diberikan melalui skema koperasi atau simpan pinjam yang diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan kedua belah pihak.
Baca Juga: Pengertian, Manfaat, dan 6 Jenis Allowance di Perusahaan
2. Tidak Langsung
Sedangkan benefit tidak langsung diberikan perusahaan saat ini namun manfaatnya tidak langsung dirasakan karyawan. Biasanya tipe ini muncul dalam bentuk asuransi, seperti dana pensiun, jaminan kesehatan, jaminan pendidikan anak, dan sebagainya.
3. Non-Finansial
Lalu ada juga benefit non-finansial yang diberikan perusahaan untuk mendukung lingkungan kerja di perusahaan. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti pantry penuh camilan, kemudahan mengakses fasilitas publik, dan sebagainya. Salah satu contoh yang populer adalah zona bermain untuk karyawan yang dimiliki oleh perusahaan Google.
Tips Cara Mengelolanya
1. Berikan Benefit Sesuai Kebutuhan
Perusahaan perlu memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan karyawannya. Bisa dengan melakukan survei terhadap semua karyawan dari berbagai bidang. Bisa juga dengan mengamati tren yang sedang berlangsung saat itu. Misalnya, pada masa pandemi banyak perusahaan memberlakukan skema work from home. Maka perusahaan perlu melihat apakah fenomena tersebut memengaruhi kinerja karyawan. Jika memang produktivitas menjadi lebih tinggi, perusahaan dapat memberikan WFH atau WFA (Work From Anywhere) sebagai benefit.
2. Tidak Mengganggu Pengeluaran Operasional Lain
Benefit karyawan juga termasuk dalam biaya operasional perusahaan. Namun anggarannya perlu dikelola dengan baik agar tidak mengganggu pengeluaran di bidang lain yang sama penting, misal biaya produksi. Banyak faktor yang bisa dijadikan tolok ukur penentuan benefit karyawan. Diantaranya adalah pengalaman kerja, beban kerja, pencapaian kerja, serta lokasi dan posisi jabatan.
3. Monitoring Pelaksanaannya
Pemberian benefit juga perlu dimonitoring agar berjalan sesuai dengan perencanaan bisnis. Terutama dalam hal memberikan benefit tipe langsung. Tidak hanya pengontrolan jumlah UMR setiap tahun, perusahaan juga perlu memastikan lembur yang dilakukan karyawan sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Termasuk memastikan sarana prasarana yang dibutuhkan karyawan dalam kondisi prima.
4. Evaluasi Dampaknya
Evaluasi yang bersifat sederhana biasanya berjalan beriringan dengan monitoring yang dilakukan. Tapi perusahaan juga harus melakukan evaluasi terhadap dampak pemberian benefit. Salah satunya adalah dengan menilai performa karyawan selama benefit tertentu diberikan. Jika hasilnya tidak siginifikan, maka perusahaan perlu mengganti dan/atau menambah benefit yang kurang maksimal. Dalam proses ini, karyawan sebagai pihak yang menerima benefit harus terlibat langsung. Sedangkan apabila dampaknya mengesankan, perusahaan perlu menjaga agar konidis tersebut berjalan stabil.
Baca Juga: HSE (Health, Safety, and Environment): Fungsi dan 5 Cara Penerapannya
Mengelola SDM dan benefit karyawan bukan berarti memanjakan karyawan. Jika memang dengan memberikan benefit yang sesuai kebutuhan akan meningkatkan produktivitas, kenapa tidak? Selain meningkatkan proses operasional bisnis, hal ini secara tidak langsung akan membuat hubungan erat antara perusahaan dan semua SDM yang terlibat. Untuk meningkatkan kemudahan mengelola benefit karyawan, serahkan tugas mengelola performa karyawan kepada Run System. Melalui fitur Human Capital Management, tim SDM dan manajer lini akan terbantu mengelola karyawan. Tidak hanya performa, perusahaan juga akan lebih mudah melakukan rekrutmen dan pelatihan. Rasakan kemudahan menjalankan bisnis bersama Run System dengan mengikuti tautan ini.