Salah satu aktivitas perdagangan internasional yang dilakukan antar negara adalah ekspor impor. Aktivitas ini menjadi penting karena saling melengkapi kebutuhan ekonomi. Secara sederhana, ekspor adalah aktivitas menjual produk (barang atau jasa) ke luar negeri. Sedangkan impor adalah aktivitas membeli produk (barang atau jasa) dari luar negeri.
Untuk memahaminya secara lengkap, artikel di bawah ini akan mengulas mengenai pengertian ekspor impor. Selain itu, juga akan membahas tujuannya dan tahapan dalam melakukan ekspor impor. Simak hingga tuntas, ya.
Pengertian Ekspor Impor
Arti Ekspor
Jika mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021, ekspor adalah aktivitas mengeluarkan produk dari daerah pabean. Yang dimaksud dari daerah pabean adalah daerah yang dimiliki Republik Indonesia terdiri dari udara, laut, dan darat serta wilayah tertentu yang tercantum dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Seseorang atau lembaga yang melakukan aktivitas ekspor dinamakan dengan eksportir. Aktivitas ekspor akan terjadi apabila suatu negara atau wilayah asal mengalami kelebihan produk yang mana telah mampu memenuhi kebutuhan negara atau wilayah.
Negara atau wilayah yang melakukan ekspor akan mendapatkan pemasukan dari negara lain. Pemasukan tersebut akan disebut dengan devisa.
Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Ekspor
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas ekspor antara lain:
- Kebutuhan pasar yang belum tercukupi di luar negeri sehingga perlu melakukan ekspor.
- Eksportir memahami situasi dan kondisi pasar luar negeri. Sebagai contoh, kondisi pasar membutuhkan barang berupa mobil maka eksportir akan mendistribusikan ke wilayah tersebut.
- Iklim bisnis yang mampu diciptakan oleh pemerintah.
- Adanya kerja sama dan perjanjian internasional yang membuat aktivitas ekspor impor dapat terjadi.
Arti Impor
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2021, impor adalah aktivitas memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Adapun barang yang dimasukkan terdiri dari berbagai macam mulai dari kendaraan transportasi hingga tenaga manusia.
Adapun produk impor merupakan produk yang tidak dapat diproduksi dalam negeri. Orang atau lembaga yang melakukan aktivitas impor disebut juga importir. Keuntungannya didapatkan dari harga produk tersebut yang mana biasanya lebih murah daripada produksi dalam negeri.
Untuk mengawasi produk ekspor dan impor maka hadirlah bea cukai. Setiap produk yang impor pasti akan dikenakan pajak sesuai dengan jenisnya.
Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Impor
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas impor antara lain:
- Tidak bisa memproduksi barang atau kehabisan bahan baku sehingga perlu melakukan impor dari wilayah lain.
- Sudah mampu menghasilkan produk, tetapi tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
- Biaya produksi lebih mahal sehingga untuk menekan dan menguranginya maka lebih memilih impor dari wilayah lain.
Namun, patut diketahui bahwa impor adalah aktivitas yang mengurangi devisa sehingga membuat wilayah tersebut bisa jadi mengalami defisit keuangan.
Tujuan Ekspor Impor
Sumber: freepik.com
Setiap aktivitas impor maupun ekspor memiliki tujuan yang di antaranya adalah:
Tujuan Ekspor
-
Mengontrol Harga Produk
Ketika sebuah wilayah mampu memproduksi barang hingga memenuhi kebutuhannya maka sudah selayaknya wilayah tersebut mengekspor produk. Hal ini bertujuan agar wilayah tersebut mampu mengontrol harga produk.
Saat produk melimpah di wilayah sendiri maka akan memunculkan harga yang lebih murah. Agar harganya lebih seimbang dan baik maka semestinya wilayah tersebut melakukan kegiatan ekspor.
-
Meningkatkan Devisa Negara
Ketika aktivitas ekspor mampu dilakukan oleh suatu wilayah maka akan menambah kesempatan untuk meningkatkan investasi dan devisa negara.
-
Memperluas Lapangan Kerja
Adanya aktivitas ekspor membuat kemunculan lapangan kerja baru. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa aktivitas ini mampu menekan angka pengangguran.
Tujuan Impor
-
Memenuhi Kebutuhan dalam Negeri
Hal pertama yang perlu diketahui dari tujuan impor adalah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tidak bisa dimungkiri bahwa ada sebagian produk di suatu wilayah yang mengalami kekurangan. Maka dari itu, perlu adanya impor dari wilayah lain.
-
Memperkuat Neraca Pembayaran
Hal kedua yang patut diketahui adalah memperkuat neraca pembayaran. Adanya aktivitas transaksi berarti menandakan bahwa perekonomian wilayah sedang bergeliat.
-
Memperoleh Teknologi Modern
Hal terakhir yang merupakan tujuan impor adalah mendapatkan teknologi modern. Tidak semua wilayah mampu memiliki teknologi yang mumpuni. Maka dari itu, transfer teknologi sangat berguna bagi suatu wilayah.
Tahapan Ekspor Impor
Ada tiga tahapan yang perlu perusahaan ketahui dari ekspor impor yaitu Sales Contract, L/C Opening Process, dan Cargo Shipment
Sales Contract
- Promosi
- Inquiry
- Offer Sheet
- Order Sheet
- Sales Contract
L/C Opening Process
- Permintaan Bank Devisa
- Proses Pembukaan L/C
- Proses Validitas L/C Confirmation
Cargo Shipment
- Shipment Booking
- Pengiriman Barang
- Penerimaan Dokumen
Setelah memahami pengertian, jenis, tujuan, hingga tahapan dari ekspor impor, perusahaan bisa menerapkannya menjadi bagian dari strategi penjualan. Agar bisnis makin lancar, RUN System memberikan solusi untuk menangani pemasaran, mengetahui segmentasi pemasaran hingga mengubahnya menjadi penjualan.