Bagi perusahaan dan semua jenis bisnis, kualitas produk adalah kunci keberhasilan. Baik itu berupa produk fisik maupun layanan atau jasa. Tidak hanya menciptakan standar kualitasnya saja, namun juga memastikan standar tersebut dapat dipertahankan. Bicara soal membuat standar kualitas, sudahkah perusahaan Anda memasukkan semua indikator kualitas produk? Meskipun setiap produk dan setiap pelaku bisnis memiliki standarnya masing-masing, namun ada beberapa hal yang wajib dipahami dalam membuatnya. Simak detail indikator kualitas produk dan hubungannya dengan traceability produksi.
Daftar 8 Indikator Kualitas Produk
Menurut Fandy Tjiptono (2016), terdapat 8 indikator kualitas produk yang akan menentukan karakteristik suatu produk.
1. Kinerja
Produk dilihat dari karakteristik utama yang dimilikinya secara fungsional. Sebagai contoh, smartphone yang memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi bagi pemiliknya.
2. Fitur
Kemudian fitur merupakan karakteristik sekunder yang mendukung kinerja fungsi utama. Contohnya, smartphone yang dilengkapi dengan kamera, perekam suara, akses internet, dan sebagainya.
3. Reliabilitas
Realibitias atau dapat diandalkan artinya kemampuan produk untuk digunakan berulang kali dengan kemungkinan rusak atau gagal yang sangat kecil.
4. Spesifikasi yang Sesuai
Kesesuaian produk yang dimaksud yaitu, antara karakteristik standar kualitas dengan desain yang dibuat. Standar kualitas tersebut biasanya disesuaikan lagi dengan kebutuhan pasar atau pelanggan.
Baca Juga: 6 Tips Inovasi Produk Anti Gagal untuk Pertahankan Bisnis
5. Daya Tahan
Daya tahan produk dilihat dari seberapa lama produk dapat digunakan konsumen.
6. Ketersediaan Perbaikan
Ketika produk mengalami rusak selama penggunaan, ketersediaan pelayanan perbaikan menjadi indikator yang dipertimbangkan pelanggan. Baik itu berupa kecepatan, kemudahan, kompetensi orang yang memperbaiki, maupun kenyamanan selama mengakses. Termasuk kemampuan konsumen untuk memperbaikinya sendiri.
7. Estetika
Estetika dinilai dari semua hal yang berhubungan dengan panca indera konsumen. Mulai dari model, desain, kesan yang dibangun, hingga konsep keseluruhan suatu produk.
8. Kualitas yang Dirasakan
Kualitas yang dirasakan konsumen selama menggunakan produk dan dikaitkan dengan aspek yang relatif, seperti reputasi, citra perusahaan, hingga tanggung jawab perusahaan. Besar atau tidak dampaknya, indikator ini tetap memengaruhi pemilihan konsumen dalam membeli suatu produk.
Manfaat Menerapkan Indikator Tersebut
1. Kepuasan Pelanggan Meningkat
Salah satu hal yang memengaruhi konsumen atau pelanggan selain harga produk dan pelayanan adalah kualitas produk itu sendiri. Semakin seimbang ketiga komponen tersebut, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan. Artinya, semakin baik kualitas produk, maka kesempatan memberikan kepuasan kepada pelanggan akan semakin besar. Sehingga bagaimana perusahaan mampu mengelola kualitas produk yang stabil dan meningkatkan kepuasan mereka adalah kunci berjalannya suatu bisnis.
2. Meningkatkan Pelanggan Setia
Dari kepuasan pelanggan, muncullah hubungan baik antara produk dengan konsumen. Kesan baik ini meningkatkan potensi pelanggan biasa menjadi pelanggan setia. Salah satu tanda yang bisa dicermati adalah meningkatnya kegiatan repeat order dari waktu ke waktu. Untuk produk dengan masa pakai yang panjang, manfaat seperti peningkatan penjualan akan didapatkan ketika kualitas produk memiliki indikator yang lengkap.
3. Lebih Unggul Dibanding Kompetitor
Disadari atau tidak, setiap jenis bisnis pasti memiliki kompetitor di pasar. Baik itu perusahaan sejenis maupun produk alternatif yang bisa saja mengalahkan bisnis Anda kapan saja. Namun setiap pelanggan pasti memiliki penilaiannya sendiri. Dengan berusaha menjaga indikator kualitas produk tetap terjaga, produk Anda akan mendapatkan penggemar dari kalangan pelanggan. Bahkan Anda dapat selalu lebih unggul dibanding kompetitor bila pengelolaannya dilakukan dengan baik.
Hubungannya dengan Traceability
Traceability adalah metode yang dilakukan perusahaan untuk melacak produk sejak proses produksi dimulai hingga distribusi produk. Pelacakan ini dilakukan perusahaan untuk menjamin mutu produk sama baiknya sejak keluar dari gudang sampai ke tangan konsumen terakhir. Metode ini biasa digunakan oleh perusahaan dengan produk bahan pangan atau makanan pada umumnya, meski bisa juga dilakukan kepada produk lainnya.
Traceability dilakukan untuk mengurangi risiko dan biaya menangani kontaminasi produk. Dalam hal biaya, umumnya perusahaan akan menemui biaya keamanan atau kegagalan kualitas. Dampaknya adalah penarikan produk dan kerugian bisnis. Jika tidak ditarik, tentu kerugian berupa retur pembelian akibat kualitas yang tidak sesuai standar bisa meningkat.
Sehingga secara umum, metode ini juga digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan ketika terjadi retur pembelian. Jika terjadi retur pembelian, perusahaan harus menganggap serius terkait apa penyebab produk dikembalikan. Apalagi jika penyebabnya berasal dari kurangnya kontrol kualitas produk dalam perusahaan. Selain perbaikan, bisnis juga bisa meningkatkan pengawasan terhadap kualitas produk sebelum keluar ke pasar.
Baca Juga: Apa Itu Quality Assurance, Tugas, dan 3 Skill yang Dibutuhkan
Memiliki dan mengelola data yang akurat mengenai indikator kualitas produk adalah pekerjaan yang susah dan gampang. Dikatakan susah apabila perusahaan melakukannya secara konvensional. Agar semua prosesnya lebih mudah, gunakan bantuan sistem Quality Management System dari Run System. Anda dapat melakukan proses audit kualitas produk lebih efektif dan efisien. Perusahaan dapat memastikan kualitas proses produksi dan produk itu sendiri terjamin, mulai dari material masuk ke gudang hingga produk siap jual dan didistribusikan. Mari mengenal lebih jauh tentang Run System dan keunggulannya melalui tautan ini.