Kemampuan mengelola siklus keuangan di dalam perusahaan jelas menjadi hal mutlak untuk staf keuangan yang Anda miliki. Tanpanya, sisi finansial yang dimiliki perusahaan bisa jadi berantakan. Cashflow management wajib dipahami, diterapkan dengan baik, dan dioptimalkan, agar membawa manfaat ideal untuk bisnis yang Anda kelola.
Secara sederhana, manajemen siklus keuangan ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan setiap komponen yang ada di dalamnya. Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan akan kembali ke perusahaan, dan dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan urusan operasional lain, dan menghasilkan produk.
Ini kenapa jenis manajemen tersebut menjadi penting, sebab jika tidak dilakukan dengan baik maka cashflow yang dimiliki perusahaan Anda dapat menemukan masalah dan berbagai hambatan untuk mencapai tujuan dan targetnya.
Baca Juga: Cash Flow adalah Bagian Penting dari Sistem Keuangan Bisnis, Simak Ulasannya di Sini!
Jenis Cashflow Management secara Umum
Jika cashflow sendiri dibedakan menjadi dua jenis besar, yakni cash inflow dan cash outflow, makan cashflow management akan mengenal dua varian yang berbeda pula. Keduanya adalah arus kas positif, dan arus kas negatif.
Arus Kas Positif
Manajemen arus kas positif terjadi ketika kas yang masuk jumlahnya lebih besar daripada kas yang keluar. Artinya, pengelolaan dilakukan pada surplus kas yang dimiliki untuk kembali dioptimalkan dalam operasional, atau masuk dalam bentuk profit bilamana target operasional yang ditentukan sudah terlampaui.
Meski mengelola surplus kas, Anda tetap tidak boleh melakukannya tanpa perhitungan. Surplus ini akan memberikan efek yang baik ketika dapat digunakan dengan cermat, pada hal yang berorientasi untuk keuntungan perusahaan secara umum,
Arus Kas Negatif
Arus kas ini terjadi ketika arus kas keluar lebih besar dibandingkan dengan arus kas yang masuk ke perusahaan. Hal ini akan membawa tantangan untuk perusahaan, karena Anda akan menghadapi kondisi yang tidak mudah.
Dalam menyikapinya, Anda dapat melakukan beberapa langkah strategis. Misalnya saja:
- Evaluasi pada laporan keuangan secara berkala untuk terus memonitor pergerakan cashflow yang dimiliki
- Melakukan upaya-upaya peningkatan penjualan produk
- Memberikan penawaran menarik untuk pelanggan guna mendongkrak perolehan penjualan
- Mengumpulkan piutang yang dimiliki perusahaan dan segera melakukan penagihan jika belum dibayarkan
- Menggunakan sistem yang dapat mengoptimalkan pengelolaan cashflow dan memotong biaya operasional secara signifikan
Komponen di Dalam Pengelolaan Arus Kas
Dalam optimasi pengelolaan arus kas atau cashflow management, jelas Anda wajib mengenali komponen yang harus masuk ke perhitungannya. Sedikitnya terdapat tiga komponen utama dalam pengelolaan dan cashflow yang dimiliki perusahaan Anda.
1. Komponen Operasional
Komponen pertama adalah operasional perusahaan. Aktivitas ini adalah hal yang paling sering menimbulkan arus kas, dan menjadi penentu besarnya laba atau rugi bersih dari sebuah perusahaan. Penerimaan kas akan berasal dari penjualan tunai dan pendapatan dari piutang, sementara pengeluaran akan muncul dari pos pembayaran utang, pembelian perlengkapan, dan pembayaran gaji karyawan.
2. Komponen Investasi
Kedua adalah komponen investasi. Hal ini akan terkait dengan penanaman modal di aktiva tetap yang digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa dalam waktu panjang. Idealnya waktu yang dimaksud adalah lebih dari satu tahun. Kas keluar akan dibayar dimuka guna pembelian peralatan, gedung, mesin, tanah, dan sebagainya. Sementara kas masuk akan datang dari hasil penjualan aktiva tetap.
3. Komponen Pendanaan
Komponen terakhir yang wajib diperhatikan adalah terkait dengan pendanaan. Aktivitas ini mengakibatkan perubahan dalam jumlah atau komposisi ekuitas dan pinjaman. Pengeluaran untuk komponen ini akan berasal dari pembayaran utang jangka panjang, sementara pemasukan dari komponen ini akan muncul dari penambahan investasi, penjualan saham, hingga pinjaman jangka panjang.
Apa Manfaat Cashflow Management yang Baik untuk Bisnis?
Sampai pada poin terakhir dari pembahasan cashflow management, adalah terkait manfaatnya. Seperti yang telah Anda baca di dua bagian sebelumnya, manajemen arus kas bukanlah hal yang dapat disepelekan karena menjadi faktor mendasar untuk operasional perusahaan dalam aktivitasnya setiap hari.
Ketika dilakukan dengan optimal, maka manfaat yang akan Anda peroleh adalah sebagai berikut.
- Menunjukkan letak kesalahan pada kondisi keuangan perusahaan bila terdapat faktor tersebut
- Dapat memberikan informasi terkait kondisi dan potensi aliran kas yang dimiliki oleh perusahaan
- Membantu proses pengambilan keputusan dalam hal yang berkaitan dengan sisi finansial perusahaan
- Membantu penyusunan strategi perusahaan di periode mendatang, tidak hanya dari pengelolaan anggaran, namun juga secara umum pada setiap aspek yang berkaitan dengan hal tersebut
Baca Juga: Mengenal Jurnal Retur Penjualan dan Pembelian, Serta Contohnya
Pada dasarnya, manajemen arus kas ini telah dilakukan di setiap perusahaan. Yang membedakan perusahaan satu dengan yang lain adalah tingkat efektivitas dan efisiensinya. Maka untuk memperoleh manfaat dari manajemen cashflow secara optimal, Anda perlu melakukannya dengan cermat, dan didukung dengan modul dari RUN System yaitu Financial & Cost Control Management.
RUN System dengan Financial & Cost Control Management
Modul dari RUN System ini dapat membantu Anda untuk mengelola seluruh aktivitas akuntansi perusahaan dalam setiap proses bisnis, termasuk di dalamnya pada aktivitas cashflow management. Urusan ini dapat dengan mudah diakomodir untuk setiap staf keuangan yang Anda miliki, sehingga optimasi prosesnya dapat terjadi sesegera mungkin setelah Anda menggunakan produk RUN System, dan mengintegrasikannya dengan sistem perusahaan Anda. Segera hubungi layanan pelanggan kami, dan dapatkan informasi selengkapnya untuk perusahaan Anda!