
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah penjualan dalam bisnis Anda sudah efektif atau tidak. Salah satunya melalui inventory turnover. Cara ini dilakukan dengan mengetahui seberapa banyak stok barang yang dimiliki. Jika persediaan barang terlalu banyak, biaya penyimpanannya pun tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Namun, bagaimana sebenarnya cara menghitung rasio inventory turnover? Sebelum mendapatkan informasi tersebut, terlebih dahulu Anda memahami pengertian, manfaat, dan batasan dari inventory turnover.
Apa Itu Inventory Turnover
Secara umum, inventory turnover adalah pengukuran tentang seberapa efektif penjualan produk dalam kurun waktu tertentu. Kemudian, menghitung pula perbandingannya dengan rata-rata laju ekonomi.
Untuk mengukurnya, sebenarnya cukup sederhana. Apabila turnover dikatakan tinggi maka penjualannya baik. Artinya arus keluar produk cukup cepat.
Namun, apabila turnover dikatakan rendah maka penjualannya tidak begitu baik. Artinya, masih ada produk yang tertahan di gudang. Padahal produksi jalan terus-menerus. Ini yang patut diwaspadai.
Meskipun begitu, terkadang turnover yang rendah menjadi sinyal yang baik. Misal, Anda dapat memprediksi bahwa suatu produk, lambat laun, akan mengalami kenaikan permintaan. Maka dari itu, persediaan produk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Manfaat Inventory Turnover
Sumber: freepik.com
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang manfaat inventory turnover yaitu:
Mengukur Key Performance Index
Kunci keberhasilan bisnis adalah target yang dicanangkan sesuai dengan Key Performance Index (KPI). Hadirnya inventory turnover memudahkan hal tersebut. Anda akan langsung melihat apakah target penjualan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
Mudah Membuat Keputusan
Menganalisa perputaran stok barang itu penting. Jadi, Anda bisa mengetahui mana barang yang benar-benar dibutuhkan konsumen dan mana barang yang tidak diminati konsumen.
Dengan demikian, Anda bisa mengambil keputusan yang tegas dan sesuai data yang dimiliki. Keputusan-keputusan tersebut antara lain: memutuskan barang yang sebaiknya diproduksi secara terus menerus, memutuskan mana barang yang menjadi dead stock.
Selain itu, juga membuat daftar bahan baku yang dibutuhkan untuk aktivitas produksi. Jika semuanya terlaksana, Anda pun mampu mengetahui seberapa banyak produk yang terjual dan bagaimana persaingan dengan kompetitor.
Dari situ Anda bisa membandingkan mana kelebihan dari bisnis Anda dan mana kekurangan dari milik kompetitor.
Cara Menghitung Rasio Inventory Turnover
Tidak ada yang sulit dalam menghitung rasio inventory turnover. Rasio yang mengukur seberapa banyak produk terjual dalam kurun waktu tertentu.
Maka, rumusnya adalah:
Rasio inventory turnover: harga pokok produk : rata-rata persediaan produk
Dengan mampu menganalisis turnover, mudah pula untuk mengetahui kebutuhan permintaan dan inventaris. Analisis menjadi penting karena sering kali penyediaan kebutuhan inventaris lebih menghabiskan banyak biaya dibandingkan dengan persediaan permintaan.
Oleh karena itu, akan menjadi sesuatu yang riskan apabila ternyata persediaan barang sedikit sementara kebutuhan permintaan akan barang justru meningkat.
Batasan Inventory Turnover
Sumber: freepik.com
Semestinya untuk mengetahui seberapa efektif penjualan dilihat dari inventory turnover. Seperti yang telah diungkapkan di atas, jika persediaan barang mencukupi, kebutuhan permintaan konsumen tetap terjaga. Oleh karena itu, lebih baik persediaan barang lebih dibuat prioritas. Tentu saja lebih baik kelebihan daripada kekurangan.
Namun demikian, perlu diketahui pula bagaimana kompetitor Anda dalam mengelola produk. Sebab, pasti ada kelebihan yang tidak dimiliki Anda. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui kelemahan mana yang tidak dimiliki kompetitor.
Akan tetapi, perbandingan bisnis belum tentu benar. Sebab, ada banyak faktor yang berkaitan satu sama lain. Waktu, tenaga kerja hingga bahan baku yang membuat ada perbedaan dalam mengelola barang.
Tips Meningkatkan Inventory Turnover
Ada beberapa tips yang perlu Anda pahami bagaimana meningkatkan persediaan barang di antaranya:
1. Tingkatkan Perputaran Produk
Agar perputaran produk meningkat hanya satu cara yaitu: lakukan promosi dengan masif sehingga produk dapat keluar cepat. Jika produk telah keluar, mudah bagi bagian produksi untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen.
2. Atur Strategi
Penyusunan rencana yang matang adalah salah satu strategi untuk meningkatkan turnover. Maka, butuh promosi yang matang pula. Jika strategi penjualan dilakukan dengan tepat, akan berdampak positif pada penjualan produk.
3. Lihat Masa Kadaluarsa
Di setiap produk bisnis pasti akan mengalami masa kadaluarsa. Anda harus benar-benar memperhatikannya. Jika memang sudah memasuki masa kadaluarsa, Anda perlu menarik produk tersebut. Jika masih tampak di pasar, hal tersebut bisa menurunkan brand image bisnis Anda.
Itulah berbagai informasi mengenai inventory turnover yang perlu Anda ketahui. Jika perusahaan Anda mampu melakukannya, kesempatan berbisnis lebih baik akan terbuka lebar.
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, RUN System mampu membantu perusahaan untuk mengelola secara berkala.
Run System Menyediakan Layanan ERP Software
RUN System menyediakan layanan ERP software yang memberikan kemudahan bagi Anda. Jadi, RUN System mampu memastikan bahwa proses produksi akan berlangsung lancar dan aman. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali dengan baik. Daftar dan kelola sistem bisnis Anda dari sini.