Pernahkah Anda membayangkan cara suatu pabrik atau perusahaan menghasilkan semua produk yang diminta pelanggan? Bagaimana bisa mereka mampu memenuhi tingginya permintaan pasar? Meskipun begitu, ada juga perusahaan yang terpaksa menutup pemesanan untuk sementara karena mereka tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang melonjak tinggi. Jika begini, bagaimana perusahaan mampu memperkirakannya? Kapasitas produksi adalah cara menentukan jumlah produk yang mampu dihasilkan pabrik atau perusahaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki. Simak detailnya berikut ini.
Kapasitas Produksi Lebih Detail
Lebih lanjut lagi, kapasitas produksi adalah hasil produksi maksimal yang dapat dihasilkan perusahaan dalam rentang waktu tertentu. Dalam dunia bisnis, kapasitas produksi diartikan dengan 3 sudut pandang, yaitu kapasitas desain, kapasitas efektif, dan kapasitas aktual.
Kapasitas desain adalah jumlah produk yang dihasilkan saat kondisi ideal. Artinya, ada asumsi bahwa proses produksi berjalan lancar dan terus menerus. Tidak ada jadwal perawatan mesin, perbaikan produk yang tidak lolos standar, dan hambatan lainnya. Lalu kapasitas efektif adalah jumlah produk yang dihasilkan saat tingkat operasi tertentu dan biasanya jumlahnya tidak lebih tinggi dari kapasitas desain. Sedangkan kapasitas aktual adalah jumlah produk yang dihasilkan secara nyata sehingga nilainya minimal harus sama dengan kapasitas efektif.
Unsur yang Masuk Didalamnya
Dari pengertian rinci di atas, dapat diambil beberapa poin unsur kapasitas produksi yang harus terpenuhi untuk mencapai jumlah produk yang ditargetkan. Ketika salah satu atau beberapa unsur di bawah ini tidak ada, kapasitas produksi dari sudut pandang manapun bisa saja tidak tercapai.
1. Tenaga Kerja
Sudah menjadi kewajiban bahwa pembuatan suatu produk pasti membutuhkan banyak orang yang terlibat didalamnya. Tenaga kerja atau karyawan perusahaan adalah unsur yang memegang peran penting dalam hal ini. Bahkan terkadang perusahaan terpaksa menerapkan sistem lembur dan insentifnya untuk mencapai kapasistas produksi yang diharapkan.
2. Mesin Produksi
Teknologi berupa mesin produksi juga tidak bisa lepas dari sistem produksi perusahaan. Apalagi jika bentuknya berupa pabrik dengan target produk hingga ratusan ribu buah setiap harinya. Ditambah dengan faktor tingkat kesulitan suatu produk dihasilkan. Namun teknologi tidak hanya seputar mesin saja. Teknologi berupa jaringan sistem informasi atau platform tertentu juga masuk dalam unsur kapasitas produksi yang satu ini. Salah satu contohnya adalah Run System dan beberapa fitur yang dimilikinya.
3. Bahan Baku
Unsur lain dari kapasitas produksi adalah bahan baku produk itu sendiri. Baik itu berupa barang mentah maupun barang setengah jadi. Ketersediaan bahan baku dengan segala standarisasinya harus ada untuk memenuhi kapasitas produksi. Ketika bahan baku sulit didapatkan, jumlah produk yang dihasilkan juga tidak akan memenuhi permintaan pasar.
4. Fasilitas Fisik Lain
Masih ada beberapa unsur pendukung lain yang tentunya akan bergantung pada proses produksi yang harus dilalui. Sehingga setiap perusahaan akan berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Beberapa contohnya adalah sistem pengemasan, manajemen quality assurance dan quality control, sistem distribusi, dan lain sebagainya.
Tujuan dari Merencanakan Kapasitas Produksi
1. Memprediksi tingkat permintaan
Dengan memiliki perencanaan kapasitas produksi yang terstrukur, perusahaan akan terbantu untuk memprediksi tingkat permintaan. Terutama untuk tren atau pola pembelian tertentu, seperti musim liburan dan momen hari raya. Sehingga kasus perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan pasar dapat dicegah.
2. Membantu menentukan pengadaan bahan baku
Agar pengadaan bahan baku tidak berlebihan, perusahaan harus mengetahui kapasitas produksi yang dimilikinya. Selain menghemat biaya produksi, perusahaan juga mampu mengefektifkan jumlah bahan baku yang ada agar tidak terbuang. Apalagi jika bahan baku yang digunakan memiliki masa simpan yang tidak lama.
3. Memastikan ketersediaan produk
Salah satu cara mempertahankan pelanggan adalah memastikan ketersediaan produk setiap saat. Dengan menghitung kapasitas produksi, perusahaan mampu mengetahui kapan harus melakukan produksi lagi ketika persediaan produk menipis. Jangan sampai pelanggan kecewa dan memilih produk pesaing hanya karena produk masih proses produksi atau belum selesai dikerjakan.
4. Mengelola waktu dan tenaga kerja produksi
Melalui penghitungan kapasitas produksi, perusahaan mampu mengelola waktu dan beban kerja karyawan. Hal ini juga termasuk beban kerja untuk mesin dan unsur kapasitas produksi lainnya. Pengelolaan sumber daya akan lebih menyesuaikan dengan fluktuasi permintaan yang ada. Sehingga sistem produksi perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Itu tadi adalah cara kerja dan tujuan dari menentukan kapasitas produksi perusahaan. Jika Anda merasa hal ini belum dibutuhkan karena perusahaan baru berdiri, maka Anda harus mempertimbangkannya lagi. Karena secara tidak langsung kapasitas produk mampu membantu Anda merancang pelayanan pelanggan yang jauh lebih baik secara keseluruhan. Untuk memudahkan Anda menghitung nilai ini, Run System menjadi solusi yang tepat. Melalui fitur Production Planning Management yang dimilikinya, Anda dapat mengelola proses produksi perusahaan dengan sistem yang terstruktur. Tidak hanya menghitung, Anda juga dapat mengoptimalkan produktivitas produksi perusahaan. Dapatkan manfaat langsung Run System dengan menghubungi kami sekarang juga.