Operasi dan pemeliharaan aset adalah fase penting dalam manajemen aset. Di dalam fase tersebut terjadi beberapa proses yang di antaranya adalah pembaharuan secara periodik dan penggantian aset yang rusak. Fase ini menjadi penting karena mempengaruhi jangka waktu yang lama atau singkat dalam suatu aset.
Tidak dapat dimungkiri bahwa aset adalah hal yang harus dimiliki oleh perusahaan. Sebab, aset dapat menjadi dana cadangan atau bahkan memiliki nilai jual tinggi untuk keuntungan perusahaan. Untuk menjaga dan memperolehnya maka operasi dan pemeliharaan aset adalah cara yang tepat.
Agar perusahaan lebih mengetahui tentang operasi dan pemeliharaan aset, artikel di bawah ini akan mengupasnya hingga tuntas. Mulai dari pengertian hingga tujuan dari operasi dan pemeliharaan aset. Simak hingga tuntas, ya.
Operasi dan Pemeliharaan Aset adalah Fase dari Manajemen Aset
Untuk mengenalnya, artikel membaginya menjadi dua pengertian. Pertama, pengoperasian aset. Kedua, pemeliharaan aset.
Pengoperasian Aset
Aset memiliki nilai produktif dan kinerja yang baik apabila menghasilkan keuntungan yang dibutuhkan. Untuk mencapai kinerja yang baik maka memerlukan pengoperasian aset.
Jika kinerjanya rendah, pengoperasian aset yang dilakukan berarti kurang maksimal. Sebaliknya, apabila kinerja baik, pengoperasian aset berarti maksimal sehingga menghasilkan benefit yang semakin besar.
Untuk melakukan pengoperasian aset maka perusahaan perlu memahami status penggunaanya. Hal ini diperlukan supaya selaras dengan tujuan dan fungsinya.
Selain itu, fungsi dari pengoperasian aset berhubungan dengan biaya dan pengendali aset. Agar pengoperasian aset berjalan dengan lancar maka membutuhkan sumber daya manusia yang tepat.
Pemeliharaan Aset
Pemeliharaan aset adalah aktivitas untuk mempertahankan kondisi aset sesuai fungsi dan tujuannya. Aset akan berfungsi sebagaimana mestinya apabila sumber daya manusia mampu memelihara aset secara layak dan rutin.
Pemeliharaan rutin dapat dilakukan secara berkala. Hal ini perlu untuk mengetahui adanya kerusakan di dalam aset atau tidak. Maka dari itu, pemeliharaan aset tidak hanya dilakukan secara fisik, melainkan juga nonfisik (tanggung jawab dan biaya).
Aktivitas pemeliharaan aset meliputi penilaian kondisi dan perencanaan waktu pemeliharaan. Selain itu, dilakukan pula penetapan spesifikasi pekerjaan pemeliharaan, pelaksanaan, pembiayaan, hingga pencatatan sebagai bukti dokumentasi dan arsip.
Ketika hendak melakukan perencanaan pemeliharaan aset, perusahaan perlu menentukan tindakan yang tepat dan efektif dari segi waktu dan biaya. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengetahui mana aset yang bernilai besar dan aset yang bernilai kecil.
Jika aset bernilai besar, akan dilakukan tindakan pemeliharaan secara menyeluruh. Hal ini berbanding terbalik dengan aset yang bernilai kecil. Tindakan pemeliharaan tidak akan dilakukan secara menyeluruh dan bahkan bisa jadi tidak memerlukan pemeliharaan.
Hasil dari pemeliharaan tersebut akan menentukan jangka waktu aset. Apakah akan berusia panjang atau pendek. Jika aset berusia panjang, ini akan menjadi bekal baik bagi perusahaan. Sebab, harganya akan semakin naik dan menguntungkan bagi perusahaan. Begitu pula sebaliknya.
Kebijakan Pemeliharaan Aset
Setelah melakukan perencanaan, maka perusahaan perlu menentukan kebijakan pemeliharaan aset. Kebijakan tersebut berbanding lurus dengan kebutuhan risiko, organisasi, dan kerusakan aset. Pemilihan strategi harus juga melihat bentuk aset yang dimiliki perusahaan.
Untuk menentukan kebijakan pemeliharaan aset maka membutuhkan dua pendekatan yaitu:
- Korektif: Tidak ada pemeliharaan yang dilakukan ketika aset tidak berfungsi sesuai standar yang ditentukan.
- Preventif: Pemeliharaan terprogram untuk mengurangi kemungkinan aset sampai pada tingkat yang diterima.
Strategi Pemeliharaan Aset
Ada beberapa strategi yang dilakukan untuk pemeliharaan aset yaitu:
- Menentukan jenis pemeliharaan aset yang akan dilakukan.
- Menjelaskan sistem dan prosedur yang digunakan untuk merencanakan dan mengatur strategi pemeliharaan.
- Menentukan sumber daya dan menerapkan pemeliharaan.
- Menjelaskan aset atas kinerja yang diinginkan.
- Menjanjikan proyeksi untuk pemeliharaan aset.
Dalam mengembangkan strategi pemeliharaan terdapat dua pertimbangan yaitu: tingkat pemeliharaan dan prioritas pemeliharaan.
Tingkat Pemeliharaan
- Konsisten dalam memberikan pelayanan.
- Mematuhi perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehatan maupun keamanan.
- Mendapat persetujuan dari pemilik aset.
Prioritas Pemeliharaan
Di pertimbangan yang kedua, perusahaan perlu menentukan mana aset yang perlu mendapatkan pemeliharaan terlebih dahulu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menentukan prioritas, misal, dari jangka waktu aset. Kemudian, melihat kelayakan aset, apakah harus diperbaiki atau tidak.
Operasi dan pemeliharaan aset adalah bagian dari manajemen aset yang perlu perusahaan ketahui. Apabila melakukan pemeliharaan dilakukan dengan tepat maka berdampak positif untuk perusahaan. Agar pemeliharaan dapat dilakukan secara teratur, RUN System memiliki plant maintenance yang mampu membantu perusahaan. Perusahaan memperoleh estimasi produk yang lebih akurat karena pemeliharaan aset akan terjadwal dengan rapi.