Ketika hendak melakukan strategi produksi, Anda perlu menyiapkan perencanaan produksi dengan matang. Hal tersebut perlu dilakukan agar strategi produksi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Jika perencanaan berlangsung dengan baik, akan memangkas beberapa hal seperti: waktu, tenaga, dan biaya.
Lalu, apa saja tahapan dalam melakukan perencanaan produksi? Sebelum memasuki penjelasan tentang tahapan tersebut, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui pengertian dan tujuan dari perencanaan produksi. Selengkapnya simak artikel di bawah ini.
Apa Itu Perencanaan Produksi
Secara umum, perencanaan produksi adalah serangkaian aktivitas untuk merancang strategi produksi barang atau jasa. Rangkaian aktivitas tersebut mulai dari memikirkan bentuk barang, ukuran, jumlah, hingga jenis barang yang akan diproduksi. Selain itu, inovasi dan pengembangan desain juga termasuk dari bagian perencanaan tersebut.
Tujuan Perencanaan Produksi
Sumber: freepik.com
Ketika perusahaan mampu mengimplementasikan perencanaan tersebut dengan baik maka pembuatan produk akan selesai tepat waktu. Selain itu, akan menghindarkan terjadinya masalah di proses produksi. Berikut ini beberapa tujuan dari perencanaan produksi:
- Mempergunakan bahan, alat, dan sumber daya produksi secara efisien.
- Meminimalisir kelebihan pembelian bahan baku produksi.
- Menghemat waktu karyawan untuk menjadi lebih efektif.
Dengan perencanaan yang tepat maka kualitas produk akan baik. Jika kualitas produk baik, konsumen pun akan merasa puas, dan biasanya akan melakukan repeat order. Bisnis pun makin melesat dan angka penjualan produk akan meningkat.
Tahapan Perencanaan Produksi
Sumber: freepik.com
Ada beberapa tahapan perencanaan produksi yang perlu Anda ketahui yaitu:
1. Routing
Salah satu tahapan perencanaan produksi yang perlu Anda ketahui adalah routing. Secara umum, routing adalah menentukan jalur mana produk tersebut diproses menjadi bahan jadi. Fungsi dari routing adalah mengatur waktu untuk setiap tahapan, menunjukkan urutan yang sesuai aktivitas.
Pada tahap ini akan lebih fokus kepada apa dan bagaimana kualitas produk tersebut. Selain itu, juga melihat seberapa banyak kuantitas produk yang dibutuhkan perusahaan. Jika proses berlangsung dengan benar, hasil produksi akan sesuai ekspektasi.
2. Scheduling
Tahapan perencanaan produksi selanjutnya adalah scheduling. Ini berfokus pada kapan waktu proses produksi akan selesai. Tujuannya untuk memastikan bahwa segala proses produksi berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Ada banyak jenis penjadwalan yang bisa digunakan perusahaan seperti daily schedule atau operation schedule.
3. Dispatching
Beberapa hal yang termasuk dalam bagian dispatching adalah:
- Memberikan bahan yang dibutuhkan untuk produksi
- Mengelola pencatatan dari proses produksi awal hingga akhir.
- Mengelola pengerjaan dari satu proses ke proses lainnya.
4. Follow Up
Dalam tahapan yang terakhir ini, Anda perlu mengetahui adakah kekeliruan dari pembuatan produk atau adakah hambatan selama proses produksi. Kemudian, Anda perlu melihat hasil dan membandingkan dengan rencana awal. Jika tidak sesuai, berarti ada hambatan yang perlu diketahui solusinya. Follow up diperlukan untuk mengantisipasi kekeliruan dan mengelola hambatan.
Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
Ada lima jenis yang termasuk dalam perencanaan produksi yaitu:
-
Metode Pekerjaan
Metode ini melihat bagaimana pekerjaan tersebut akan dilakukan. Apakah pekerjaan tersebut berbasis proyek atau berkelanjutan. Namun, yang perlu Anda ketahui adalah sebagian besar pekerjaan tersebut berdasarkan permintaan. Maka yang perlu dipersiapkan adalah perencanaan produksi yang matang dan detail.
-
Metode Batch
Ini adalah pekerjaan dengan jenis yang berkelompok. Keuntungan dari metode batch ini adalah Anda atau tim manajemen mampu memantau pekerjaan tersebut secara detail. Dampaknya, apabila ada kekeliruan maka langsung terjadi perbaikan. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan seperti bagaimana mesin produksinya. Apakah sanggup untuk memproduksi dalam jumlah banyak?
Jika tidak, akan ada regenerasi bagi mesin produksi sehingga bisa saja menggunakan mesin produksi yang baru. Setiap perusahaan perlu berani untuk memikirkan kapan mesin produk harus diganti karena berdampak pada kelangsungan bisnis.
-
Metode Aliran
Jenis ini bergantung pada flow sehingga biasanya melibatkan quality control yang cukup detail. Jenis aliran ini paling cocok ketika memproduksi produk secara individual. Selain itu, dalam perencanaan tersebut perlu mengukur seberapa banyak bahan baku yang dimiliki dan juga anggaran perusahaan. Sebab, produk yang dihasilkan biasanya limited edition.
-
Metode Produksi Massal
Ketika hendak melakukan perencanaan produksi dengan jenis ini maka yang perlu disiapkan adalah anggaran bisnis. Apakah mampu menyediakan dengan kebutuhan produksi massal? Jika mampu, cobalah untuk melakukannya.
Jika ingin lebih mudah lebih cepat dalam prosesnya, optimalkan otomatisasi dalam sistem perencanaan sehingga mampu menghemat waktu dan biaya.
Ketika perusahaan telah mengenali pengertian perencanaan produksi, tahapan, dan jenisnya maka perusahaan siap untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Agar bisnis makin diminati konsumen, terapkan ERP software yang mampu melayani kebutuhan konsumen.
Run System sebagai Penyedia Layanan ERP Software
Sebagai penyedia layanan ERP software terbaik di Indonesia, RUN System menyediakan kemudahan bagi Anda. RUN System mampu memastikan bahwa proses produksi akan berlangsung lancar dan aman. Sehingga, mampu meningkatkan produktivitas dan biaya produksi dapat terkendali dengan baik. Daftar dan kelola sistem bisnis Anda dari sini.