Mendapatkan kinerja terbaik dari setiap talent atau karyawan adalah dambaan semua perusahaan. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa sebagai elemen manusia, terdapat dinamika pada kinerja yang diberikan. Ini mengapa performance management perlu dilakukan, sehingga terdapat sistem kontrol yang jelas pada performa setiap elemen perusahaan.
Tapi apa yang dimaksud dengan performance management itu sendiri? Apakah cara-cara yang diterapkan untuk menjaga kinerja karyawan sehingga dapat mencapai target? Atau yang lain?
Lalu menyoal tujuannya, apa yang diharapkan dari performance management secara praktis di perusahaan? Adakah tahapan yang harus dilalui atau dipersiapkan?
Semua pertanyaan ini bisa Anda temukan jawabannya di bahasan pada bagian selanjutnya. Jadi, mari kita masuk bagian pertama.
Mengenai Pengertian dari Performance Management
Jika dilihat, definisi dari performance management merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh atasan, dalam hierarki kantor atau perusahaan, terhadap bawahannya, untuk memastikan kinerja optimal bisa didapatkan setiap saat.
Performance management dilakukan secara ideal, sehingga dinamika kinerja dari karyawan bisa lebih terkontrol, namun tentu tetap dilakukan secara humanis. Tahapan spesifik direncanakan dengan cermat, mengacu pada target dan kemampuan talent, sehingga prosesnya bisa berjalan alami.
Tak hanya bermaksud secara pragmatis agar target perusahaan tercapai, proses ini juga bermaksud untuk terus mengembangkan kemampuan talent sehingga dapat berkembang. Mengingat aset terbesar perusahaan adalah talent yang dimilikinya, maka harus diberikan treatment yang pantas sehingga bisa memberikan output yang ideal pula.
Bertujuan untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Sekaligus Mengembangkan Karyawan
Jika dilihat dari pengertian di atas, performance management tak hanya ingin memacu karyawan dalam mencapai target perusahaan, namun juga untuk terus berkembang sehingga memiliki kemampuan atau kapabilitas yang lebih dari waktu ke waktu.
Selain itu, secara singkat berikut beberapa tujuan dari penerapan proses ini.
- Koordinasi ekspektasi kinerja antara perusahaan dan talent yang dimilikinya. Dengan begini, perusahaan bisa mengerti sejauh mana talent bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan, dan talent paham benar apa yang diharapkan darinya.
- Peningkatan komunikasi antar tim. Setiap bagian tentu memiliki tim kerja yang diharapkan bisa berkomunikasi dengan efisien. Proses ini, secara langsung, memiliki tujuan agar komunikasi yang terjalin bisa lebih optimal.
- Standar kerja yang jelas. Meski dinamika dari performa setiap talent akan terjadi, namun setidaknya ada standar kinerja yang disepakati oleh kedua pihak. Terencana, terukur, masuk akal, dan bisa dicapai, semua poin harus gamblang sehingga didapatkan pemahaman bersama.
- Meningkatkan kualitas talent sehingga output yang diberikan juga meningkat. Menjadi aset besar bagi perusahaan, talent idealnya bisa terus dikembangkan dari waktu ke waktu. Dengan begin pekerja bisa mendapatkan pengembangan diri, perusahaan bisa mendapatkan kinerja yang terus meningkat.
4 Fase dan Tahapan Eksekusi Performance Management
Dalam prakteknya, setidaknya ada empat tahapan yang biasa dilakukan dalam rangka menyusun dan mengeksekusi performance management ini sendiri. Keempat tahapannya, disampaikan secara berurutan seperti di bawah ini.
1. Fase Perencanaan
Pada tahap pertama ini perusahaan melakukan penyusunan rencana kerja yang sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Standar, target, KPI, serta sasaran strategis, harus direncanakan secara jelas. Konsep specific, measurable, achievable, realistic dan time-oriented biasanya jadi acuan dalam penyusunan ini. Perencanaan bisa dilakukan oleh direktur atau CEO, dan diturunkan ke manajer.
2. Fase Pelaksanaan
Rencana yang sudah disusun kemudian dieksekusi dan mulai dijalankan. Poin-poin yang ingin dicapai disampaikan kepada talent, sehingga terjadi pemahaman bersama. Bersamaan dengan itu, pihak perusahaan melakukan pengawasan dan memberikan feedback bilamana terdapat ketidaksesuaian rencana dengan hasil yang diharapkan saat proses berjalan.
3. Fase Evaluasi
Dari pengawasan yang dilakukan kemudian dicatat semua hal yang terjadi, apa yang sesuai dan apa yang kurang sesuai. Evaluasi dilakukan secara berkala sehingga fungsi kontrol bisa dijalankan dengan tepat. Evaluasi ini dilakukan dengan proses diskusi, sehingga dapat kembali dilakukan adjustment ketika ada ketidaksepahaman selama proses berjalan.
4. Fase Akhir
Setelah evaluasi dijalankan dan memberikan hasil yang diinginkan, implementasikan kembali hasil tersebut untuk sisa periode untuk melakukan peningkatan. Berikan apresiasi jika target tercapai, dan berikan masukan ketika terdapat hal-hal yang belum sesuai dengan ekspektasi sehingga talent memiliki motivasi untuk terus berkembang.
Mungkin membaca penjelasan di atas, Anda teringat pada istilah performance appraisal. Namun perbedaan jelas muncul, pada periode pelaksanaannya. Performance management adalah proses berkelanjutan yang dilaksanakan sepanjang waktu, guna terus meningkatkan performa talent.
Di lain sisi, performance appraisal dilakukan pada akhir periode dengan tujuan evaluasi akhir pada target yang diberikan.
RUN System untuk Pengelolaan Kinerja yang Lebih Baik
Tentu saja, layanan ERP dari RUN System adalah salah satu yang terbaik di bidang Human Capital Management System. Mulai dari pencarian talent hingga proses adaptasi dan peningkatan kualitas bisa dilakukan dengan sistem terpadu, sehingga semua terkontrol dan dapat terukur secara jelas.
Layanan ERP dari RUN System sendiri dapat membantu perusahaan Anda menyusun, menjalankan, dan melakukan peningkatan pada performance management secara terus menerus secara komprehensif. Segera hubungi customer service kami, dan dapatkan penjelasan lebih lengkapnya.