Product development merupakan sebuah hal yang mutlak terjadi, sebab kondisi persaingan dan kebutuhan pasar terus berubah dan bersifat dinamis. Pengembangan produk ini dilakukan dalam rangka agar dapat terus bersaing di pasar dan mempertahankan, bahkan memperluas pasar yang Anda miliki.
Tapi tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud product development itu? Apakah hanya sebatas pada penambahan fitur baru dan inovasi pada produk yang sudah ada saja?
Nah untuk memahami lebih lanjut terkait apa itu pengembangan produk, tahapan, serta tujuannya dalam konteks bisnis, Anda dapat menyimak artikel ini hingga selesai. Idealnya setelah Anda menyelesaikan bacaan singkat ini, Anda akan memiliki pemahaman lebih baik, dan tentu saja, diharapkan lebih sukses dalam melakukan pengembangan produk yang Anda miliki.
Baca Juga: 3 Fungsi Utama Point of Sales untuk Bisnis Anda
Mari Mulai dengan Mengenal Apa Itu product Development
Sumber: freepik.com
Konsep ini bisa dipahami sebagai upaya yang dilakukan pebisnis untuk mengembangkan produk dari sebuah konsep atau ide, yang sesuai dengan selera pasar. Hal ini dapat digunakan ketika konteksnya adalah produk yang sudah ada, kemudian memerlukan pembaruan.
Namun dalam konteks produk belum ada, maka product development merupakan proses lengkap yang dilakukan oleh pengusaha atau seseorang atau lembaga untuk menghasilkan suatu produk baru yang ditawarkan pada pelanggan atau pasar.
Jadi definisi yang digunakan dapat disesuaikan dengan konteks, namun pada dasarnya sama-sama sebuah upaya menambahkan nilai, mengembangkan fitur, membuat sesuatu, yang kemudian dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Serangkaian Tahapan yang Digunakan dalam Proses Ini
Sumber: freepik.com
Dalam konteks produk yang belum ada atau belum tersedia, maka sedikitnya terdapat delapan tahapan yang harus dilalui untuk melaksanakan pengembangan produk ini.
Penjelasan masing-masing tahapannya dapat Anda simak di bawah ini!
1. Penciptaan Ide
Tahapan ini menjadi yang pertama dalam pengembangan produk baru. Perusahaan harus dapat mengikuti tren yang berkembang, dan melihat kesempatan dari kebutuhan pasar yang ada saat ini. Ide tidak perlu dibatasi, dapat diungkapkan dan disusun seliar mungkin, untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Penyaringan Ide
Setelah dikumpulkan, ide kemudian disaring berdasarkan kriteria yang dimiliki perusahaan misalnya saja, apakah ide mungkin dieksekusi? Apakah ide sudah sesuai dengan kebutuhan pasar yang dimiliki perusahaan? Apakah ide relevan dan solutif? Kategori ini bisa ditentukan oleh perusahaan secara independen, dengan pertimbangan data yang solid.
3. Pengembangan dan Pengujian
Dari sederet ide yang berhasil lolos tahap penyaringan, kemudian dilakukan pengembangan dan pengujian pada ide-ide ini untuk melihat kesesuaiannya dengan kenyataan dan visi perusahaan. Pengembangan dan pengujian konsep idealnya dilakukan dengan acuan kebutuhan pasar dan data pelanggan.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan digunakan juga harus dikembangkan untuk menjadi ‘kemasan’ dari produk yang baru dikembangkan dan akan diluncurkan ini. Mulai dari tahap peluncuran produk atau teaser produk, hingga ke langkah strategis lain terkait aktivitas produk di pasar.
5. Analisis Bisnis
Apakah produk ini benar-benar akan sesuai dengan ekspektasi pasar dan bisnis di era sekarang ini?
Analisis bisnis perlu dilakukan untuk melihat potensi yang dimiliki produk ketika diluncurkan ke pasar nantinya. Anda perlu meninjau ulang proyeksi penjualan, biaya, serta keuntungan yang mungkin didapatkan dari produk tersebut.
6. Pengembangan Produk
Tidak secara harfiah mengembangkan produk dalam bentuk nyata, namu lebih kepada konsep, rangkaian copy, video, gambar, hingga purwarupa dari produk yang akan diluncurkan. Jika tahapan analisis bisnis selesai dilakukan dan produk memiliki prospek yang bagus, baru kemudian produk dibuat secara riil.
Produk kemudian dianalisis dan diuji secara internal di dalam perusahaan, sebelum masuk ke tahap berikutnya.
7. Uji Pemasaran
Uji pemasaran dilakukan dalam skala kecil untuk melihat bagaimana kira-kira tanggapan pasar atas produk yang telah dikembangkan ini. Dengan uji pemasaran ini dapat dilihat secara sekilas perkiraan performa produk saat akan dipasarkan dalam skala lebih besar.
8. Komersialisasi
Jika tahapan uji pemasaran berlangsung dengan baik dan sesuai harapan, maka saatnya Anda melakukan komersialisasi pada produk tersebut. Produksi dalam jumlah lebih besar, aktivitas pemasaran yang lebih optimal, dan eksekusi rencana dan strategi pemasaran dapat dilakukan.
Namun pada skenario uji pemasaran tidak memberikan hasil yang diinginkan, maka produk harus kembali ke tahap sebelumnya, dan dikembangkan kembali.
Pahami Tujuannya, Lakukan dengan Cermat dan Penuh Perhitungan
Sumber: freepik.com
Dari proses yang disebutkan dalam product development tadi, ada beberapa tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
- Memberikan value baru pada pelanggan, melalui inovasi yang diberikan ke produk
- Menjaga keberadaan atau eksistensi produk serta bisnis, dan pengembangannya secara nyata
- Memberikan produk yang berguna dan solutif untuk masyarakat
- Menunjukkan bahwa perusahaan juga terus mengikuti perkembangan pasar, dan memahami kebutuhan pelanggannya
Baca Juga: Apa Itu FMCG, Contoh, Prospek, dan 8 Jenisnya di Indonesia
Proses product development adalah proses yang kompleks, dan membutuhkan banyak sumber daya. Semua ini harus dikelola dengan baik dan maksimal, dengan Production Planning Management yang disediakan oleh RUN System.
Menjadi salah satu modul terbesar dan paling kompleks yang ditawarkan RUN System dalam ERP-nya, Production Planning Management memberikan integrasi maksimal pada setiap modul RUN System yang lain, sehingga memudahkan proses product development yang dilakukan. Fiturnya juga lengkap, sehingga dukungan pada proses ini dapat diberikan secara optimal. Segera gunakan RUN System sekarang, dan maksimalkan setiap modul yang ada di dalamnya untuk kemajuan perusahaan Anda!
