Jika perusahaan telah sustain dan berada di zona nyaman, tiba-tiba mengeluarkan produk baru, lantas apa yang diinginkan? Sudah pasti mengambil target pasar baru dan keuntungan. Hal ini menjadi penting karena keduanya merupakan bagian dari rumus break even point. Kondisi yang berimbang antara biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh.
Break even point atau yang sering disebut dengan BEP adalah panduan dasar bagi investor memberikan dananya ke sebuah perusahaan. Jika perusahaan mampu mencapai BEP dari tahun ke tahun, investor akan percaya diri untuk masuk ke dalam perusahaan.
Untuk memahami lebih rinci, artikel di bawah ini mengulas pengertian, pedoman dasar, fungsi, manfaat, hingga rumus dari break even point.
Arti dari Break Even Point
Secara garis besar, break even point adalah titik keseimbangan ketika keuntungan yang diperoleh selaras dengan biaya dalam proses produksi. Arti lain dari break even point adalah kondisi saat jumlah pemasukan mengimbangi jumlah pengeluaran dalam setiap produksi produk atau jasa. Apabila kondisi tersebut terjadi pada perusahaan Anda maka dapat dikatakan sebagai balik modal.
Panduan Dasar Break Even Point
Sumber: pexels.com
Ada enam panduan dasar untuk memahami seberapa pentingnya break even point bagi perusahaan yaitu:
- Ada dua biaya yang dihitung dalam BEP yaitu biaya variabel dan biaya tetap.
- Nilai pada biaya variabel mengalami perubahan seiring dengan perubahan volume produksi.
- Nilai pada biaya tetap tidak mengalami pasang surut meskipun terjadi perubahan di setiap kegiatan produksi.
- Saat masuk dalam periode analisis, harga jual untuk setiap produk tetap stabil sehingga harga jual di bisnis pun tidak mengalami perubahan.
- Jika meninjau pada dasar BEP, jumlah barang yang diproduksi sudah pasti habis.
- Jika ingin mencapai BEP, perusahaan tidak melulu fokus kepada satu produk melainkan perlu menciptakan varian produk.
Dengan memahami panduan dasar dari BEP maka cukup mudah bagi perusahaan untuk berusaha meraih titik BEP.
Baca Juga: Kegiatan Produksi: Pengertian, Tujuan, Faktor, dan 3 Contohnya
Fungsi Break Even Point
Setelah mengetahui panduan dasar BEP, Anda perlu memahami fungsi dari BEP yaitu:
- Memberikan jarak, selisih, atau margin sebagai tahap awal untuk meminimalisir kerugian.
- Menyediakan informasi mengenai pentingnya investasi untuk mengimbangi pengeluaran di awal.
- Memahami seluruh perubahan harga mulai dari volume penjualan, harga jual, dan biaya penjualan.
- Memberikan informasi mengenai petunjuk untuk menyelesaikan masalah seperti penambahan atau penggantian alat produksi.
- Menyediakan informasi sebagai bahan untuk pengambilan keputusan kebijakan berikutnya.
Manfaat Break Even Point
Sumber: pexels.com
Setelah mengetahui fungsi, Anda perlu memahami manfaat dari BEP yaitu:
- Sebagai panduan dasar dalam menentukan selisih.
- Pebisnis semakin lihat, teliti, dan rinci dalam bisnisnya dan terus melakukan inovasi serta variasi produk agar bisnis dapat berkembang.
- Panduan bagi perusahaan maupun pebisnis untuk menyediakan nilai investasi secara benar dan memberi titik seimbang dalam biaya produksi.
- Sebagai panduan analisis perusahaan di dalam pembayaran, nilai jual beli saham, dan pengelolaan keuangan.
Rumus Menghitung Break Even Point
Setiap perusahaan harus mampu menghitung BEP dengan tepat agar tidak menimbulkan kerugian. Ada tiga rumus menghitung titik impas yaitu:
-
BEP Nilai Penjualan
BEP Nilai Penjualan dihitung berdasarkan hasil dari nilai penjualan. Rumus BEP Nilai Penjualan:
BEP = Biaya Tetap / (1 – (biaya variabel))
-
BEP Unit
BEP Unit merupakan biaya tetap dibagi dengan selisih kontribusi pada setiap unit. Nilai margin akan diperoleh dari selisih harga jual dengan biaya variabel per unit. Selain itu, nilai margin juga akan didapatkan dari hasil pembagian antara jumlah penjualan dengan biaya variabel. Rumus BEP Unit adalah:
BEP Unit = Biaya Tetap / (harga unit – biaya variabel unit)
-
BEP Mata Uang
Setelah memahami BEP nilai penjualan dan unit, penting pula untuk mengetahui nilai BEP berdasarkan mata uang yang digunakan. Rumusnya membagi biaya tetap dengan hasil pembagian kontribusi margin unit dengan harga unitnya.
BEP Mata Uang = Biaya Tetap / (Kontribusi margin unit / harga unit)
Baca Juga: Memahami Cara Menghitung Debt to Equity Ratio dengan Cepat
Dengan mengetahui rumus break even point maka menjadi mudah bagi perusahaan untuk menghitung kembali biaya produksi serta prediksi laba yang akan diperoleh. Agar perusahaan bisa fokus untuk pengembangan bisnis, RUN System mampu menyederhanakan dan mengintegrasikan semua proses bisnis. RUN System dapat mengelola seluruh transaksi keuangan serta membuat laporan sehingga terlihat apik, detail, dan komprehensif.