Ketika perusahaan mampu menjaga mutu produk, loyalitas konsumen akan terus meningkat. Namun sebaliknya, apabila kualitas produk perusahaan menurun maka loyalitas konsumen akan berkurang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan konsumen akan beralih ke kompetitor. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola standar mutu produk.
Namun demikian, persaingan dengan kompetitor yang semakin ketat, terkadang standar mutu justru diabaikan, khususnya dalam proses produksi. Yang lebih diperhatikan justru bagaimana harga mudah terjangkau oleh konsumen. Padahal, harga terjangkau merupakan bagian dari standar tersebut.
Maka dari itu, perusahaan harus betul-betul memahami bagaimana standar mutu bekerja. Mulai dari fungsi, contoh penerapan, hingga strategi penerapan standar mutu dalam proses produksi. Selengkapnya hanya di RUN System.
Fungsi Standar Mutu
Fungsi standar mutu adalah untuk menetapkan pedoman atau kriteria yang harus dipenuhi dalam suatu produk, layanan, atau proses untuk memastikan bahwa mereka memenuhi tingkat kualitas yang telah ditentukan.
Standar tersebut membantu mengukur, mengendalikan, dan meningkatkan kualitas, keamanan, efisiensi, dan konsistensi dalam berbagai bidang seperti industri, manufaktur, layanan, dan teknologi.
Strategi Penerapan Standar Mutu dalam Proses Produksi
Sumber: pinterest
Penerapan standar mutu dalam proses produksi melibatkan beberapa strategi yang penting:
1. Identifikasi Kebutuhan
Tentukan standar kualitas yang sesuai dengan produk atau layanan yang dihasilkan, berdasarkan kebutuhan pelanggan dan regulasi yang berlaku.
2. Pelatihan
Pastikan bahwa seluruh tim produksi memahami standar kualitas dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mematuhi mereka. Pelatihan berkala dapat membantu menjaga kesadaran dan kompetensi.
3. Pemantauan dan Pengukuran
Lakukan pemantauan dan pengukuran terus-menerus selama proses produksi untuk memastikan bahwa produk atau layanan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
4. Pengendalian Proses
Identifikasi dan kelola faktor-faktor yang dapat memengaruhi kualitas produk atau layanan, dan pastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan.
5. Pengujian dan Inspeksi
Gunakan teknik pengujian dan inspeksi yang sesuai untuk memeriksa produk atau layanan secara berkala dan mendalam guna memastikan kesesuaian dengan standar mutu.
6. Tindakan Perbaikan
Tetapkan mekanisme untuk mengidentifikasi penyimpangan dari standar tersebut dan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai untuk mencegahnya di masa depan.
7. Kolaborasi dengan Pemasok
Pastikan bahwa pemasok juga mematuhi standar tersebut dalam produk atau komponen yang mereka pasok. Selain itu, untuk memastikan keseluruhan rantai pasok memenuhi standar yang sama.
8. Penghargaan dan Pengakuan
Berikan penghargaan atau pengakuan kepada tim atau individu yang berhasil mencapai atau melebihi standar mutu yang ditetapkan, untuk mendorong motivasi dan keterlibatan.
9. Evaluasi dan Revisi
Secara berkala, tinjau ulang dan revisi standar mutu berdasarkan pengalaman dan perubahan kebutuhan pasar atau regulasi.
Penerapan strategi-strategi ini akan membantu memastikan bahwa standar kualitas terjaga dan dipatuhi dengan konsisten dalam seluruh proses produksi.
Fitur-fitur RUN System dalam Quality System
1. Quality Assurance
- Quality Planning – Mengatur titik kontrol kritis setiap produksi dan proses bisnis, perencanaan, tindakan lanjutan proses inspeksi, hingga hasil inspeksi. Selain itu, modul ini mampu melakukan penentuan parameter kualitas seperti parameter kualitas perencanaan mulai dari proses masuknya bahan baku hingga pengiriman barang ke pelanggan.
- Quality Parameter – Penentuan parameter inspeksi dan skoring yang dapat menentukan apakah bahan dapat dilanjutkan untuk diproses lebih lanjut.
- Quality Inspection – Meninjau proses inspeksi material dan barang dilakukan berdasarkan Quality Planning atau tidak. Selain itu, dapat mengontrol proses kualitas di seluruh siklus hidup produk (Product Life Cycle). Kemudian, melakukan inspeksi dari berbagai tahap, memantau inspeksi kualitas dan memberi notifikasi saat kualitas tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2. Quality Management System
- Balance Scorecard – Manajemen KPI organisasi berbasis Perspektif Keuangan, Pelanggan, Proses Internal dan Pembelajaran dan Pertumbuhan (balanced scorecard) di setiap level organisasi.
- Continual Improvement Program – Program manajemen perbaikan berkelanjutan yang berada di setiap unit dalam organisasi seperti 5S, Kaizen, Poka Yoke.
- Quality Internal Audit – Hasil audit Sistem Manajemen Kualitas berdasarkan balanced scorecard dan CIP.
Bersama RUN System, pengelolaan kualitas perusahaan selalu mencapai standar sehingga seluruh proses bisnis dapat sesuai dengan tujuan perusahaan.