Transaksi bisnis yang dilakukan tidak jarang terjadi secara kredit. Dengan perjanjian yang disusun cermat, syarat dan ketentuan kredit atau piutang ini dapat disetujui kedua pihak. Namun demikian Anda juga wajib menerapkan credit limit untuk pihak pembeli, agar cash flow yang ada di dalam bisnis tetap terjaga.
Credit limit sendiri dipahami dengan cukup mudah dalam konteks penggunaan kartu kredit yang menjadi produk perbankan. Namun dalam konteks bisnis, khususnya sales, konsep ini memiliki pemahaman yang sedikit berbeda.
Baca Juga: 3 Fungsi Utama Point of Sales untuk Bisnis Anda
Mengenai Pengertian Credit Limit dalam Sales
Di ranah sales sendiri, credit limit dipahami sebagai pembatasan piutang pelanggan yang ditetapkan oleh perusahaan, pada setiap pelanggan dan transaksi yang terjadi. Pembatasan ini dilakukan untuk dapat memberikan nilai yang jelas terkait total jumlah piutang yang dapat dikeluarkan oleh perusahaan, pada transaksi yang dilakukan dengan pelanggan.
Secara logis, piutang yang diberikan perusahaan pada pelanggannya ini adalah pinjaman atas transaksi yang harus dilunasi pada saat yang telah ditentukan. Maka dari itu, jumlahnya harus ditentukan dengan perhitungan yang cermat, disertai syarat dan ketentuan yang berlaku secara jelas.
Terdapat beberapa kriteria yang digunakan dalam penetapan jumlah credit limit pada pelanggan yang Anda miliki.
- Pertama, nilai kelayakan kredit yang sebelumnya dibuat
- Kedua, kapasitas keuangan dari pelanggan itu sendiri
- Ketiga, hasil negosiasi jangka waktu pembayaran
Ketiga kriteria di atas sifatnya fleksibel dan tergantung dengan kebutuhan bisnis yang Anda miliki. Anda dapat menambahkan lebih banyak kriteria dan kondisi yang harus dipenuhi dalam rangka memberikan piutang, atau jumlah total batasan piutang yang dapat diperoleh pelanggan Anda.
Tujuan Mengatur Jumlah Credit Limit
Tujuan utama mengapa perusahaan perlu mengatur batasan piutang yang dapat diperoleh pelanggan jelas adalah untuk memastikan jumlah utang sesuai dengan tingkatan finansial setiap pelanggan. Di waktu yang sama, batasan ini memberikan Anda kekuatan dalam posisi tawar, dan memastikan pelanggan tidak melakukan keterlambatan pembayaran.
Secara umum, penetapan credit limit juga akan membantu menjaga cash flow di dalam perusahaan tetapĀ berjalan dengan baik. Tentu akan sangat merugikan jika piutang yang dikeluarkan tidak dapat dibayar tepat waktu bukan?
Menjalin kerjasama dengan pihak lain memang penting. Tapi jangan sampai kerjasama ini justru membuat bisnis Anda berada dalam posisi sulit, hanya karena kegagalan menetapkan nilai batas piutang yang jelas.
Cara Kerja dari Pembatasan Piutang Pelanggan
Secara mendasar, cara kerja dari pembatasan piutang sendiri bukan hal yang sulit dipahami.
- Pertama Anda akan mengumpulkan informasi tentang pelanggan yang Anda miliki. Informasi yang dikumpulkan adalah terkait dengan kapasitas keuangan yang dimiliki, untuk menakar kemampuan pembayarannya.
- Perkiraan jumlah pembelanjaan selama periode waktu tertentu
- Jenis bisnis yang digeluti
- Kondisi bisnis yang dijalankan
- Jumlah penghasilan bisnis
- Referensi dari beberapa pihak lain
- Surat resmi mengenai perusahaan
- Kebiasaan pembayaran yang dimiliki
- Jumlah utang pada pihak lain
Dengan informasi ini, Anda dapat memiliki data yang jelas mengenai kapasitas pembayaran yang dimiliki oleh pelanggan Anda ini. Taksiran credit limit kemudian dapat diperoleh dengan acuan informasi yang jelas.
- Kedua, proses kalkulasi credit limit yang dapat diberikan. Dengan informasi di atas, Anda dapat menghitung jumlah pembatasan piutang yang dapat perusahaan berikan untuk pelanggan ini. Tentu, semua akan selalu kembali pada pengukuran yang dilakukan atas kemampuan finansial pelanggan. Jangan sampai Anda memberikan kalkulasi yang tidak tepat, karena dapat merugikan bisnis Anda atau bisnis milik pelanggan.
- Ketiga, penetapan credit limit. Jumlah dan angka pembatasan piutang telah diberikan dan sesuai dengan perhitungan resmi yang dibuat sebelumnya. Anda harus menerapkan pembatasan ini dengan sangat konsisten setiap saat, karena kelancaran pembayaran piutang pelanggan akan berpengaruh pada kelancaran bisnis Anda.
- Keempat, proses review berkala. Setelah disepakati dan dijalankan, Anda dapat melakukan review secara berkala untuk melihat konsistensi pelanggan dalam menepati pembatasan yang diberikan. Dengan berbagai pertimbangan, nilainya bisa naik atau turun, sesuai dengan kondisi terkini.
Ilustrasi Kasus
Misalnya dalam sebuah kerja sama bisnis, Anda telah melakukan taksiran pada kondisi finansial PT SritexYKZ. Dari penilaian tersebut, muncul angka credit limit sebesar Ro100.000.000. Suatu kali setelah kerjasama berulang, PT SritexYKZ kemudian membuat pesanan penjualan sebesar Rp30.000.000, Rp45.000.000, dan Rp40.000.000 dalam waktu satu bulan yang sama. Maka otomatis peringatan akan muncul pada sistem Anda, karena credit limit dari PT SritexYKZ telah terlewati. Untuk itu, transaksi tidak dapat serta-merta disetujui dan harus ditinjau ulang.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Anda Perlu Sales Module dalam Bisnis
Pengelolaan credit limit ini sejatinya dapat dilakukan berbeda untuk setiap pelanggan yang Anda miliki. Hal ini karena nilai pembatasan yang dilakukan mengacu pada kemampuan finansial yang dimiliki setiap pelanggan, yang bisa saja berbeda antara satu dengan yang lain.
Untuk memudahkan proses penentuan credit limit, penerapannya, dan evaluasinya secara berkala, Anda dapat menggunakan modul Sales & Distribution Management yang disediakan oleh RUN System. Sebagai penyedia produk ERP yang sudah dipercaya banyak bisnis, RUN System dapat menghadirkan ekosistem framework yang solid untuk digunakan. Integrasi pada setiap modul terjadi dengan cepat dan praktis, sehingga pengawasan dan optimasinya dapat dilakukan dengan baik. Gunakan fitur Credit Management yang tersedia dengan optimal, dan kelola credit limit setiap pelanggan dengan baik!