Modernisasi industri telah terjadi di setiap aspek, dan melibatkan setiap pihak yang ada di dalamnya. Tidak sekedar optimasi dari sisi internal, integrasi sistem juga terjadi pada sisi rantai pasok, yang membawa perubahan masif dalam jalannya industri di era kekinian.
Integrasi sistem rantai pasok sendiri dapat dipahami sebagai sebuah integrasi yang terjadi pada setiap pihak yang terlibat dalam rantai pasok, sehingga monitoring dapat dilakukan dengan lebih praktis. Hal ini juga dilakukan dalam rangka efisiensi proses, sehingga setiap pihak dapat mengoptimalkan bagian kerjanya hingga titik maksimal dan membawa dampak baik pada keseluruhan rantai pasok.
Dengan definisi sederhana tersebut, konsep ini kemudian dikejar setiap pelaku bisnis agar dapat diterapkan, dan membawa solusi bagi ragam permasalahan yang ditemui untuk urusan supply chain.
Baca Juga: Supply Chain Management: Definisi, Tujuan, Prinsip, dan Proses
Cara Kerja Integrasi Sistem Rantai Pasok
Sebenarnya integrasi sistem rantai pasok sendiri dapat terjadi berkat kombinasi antara sistem yang sudah dimiliki, dengan perangkat lunak yang terhubung dengan masing-masing elemen di dalam sistem rantai pasok tersebut.
Perusahaan pertama wajib memiliki rantai pasok yang telah berjalan, dan dapat menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir untuk urusan aliran bahan baku, produksi, penyimpanan, hingga distribusi ke pelanggan.
Rantai pasok ini kemudian akan dihubungkan dengan perangkat lunak yang dapat memonitor pekerjaan setiap pihak. Dari satu dashboard dapat dilihat proses yang terjadi di setiap pos rantai pasok, untuk kemudian dianalisis dan dioptimalkan.
Dengan hal sederhana ini, setiap pihak di dalam rantai pasok akan dapat mengoptimalkan kinerjanya, dan dapat menjalankan fungsi kontrol masing-masing pekerjaan. Ketika semua terintegrasi dengan baik, maka permasalahan yang muncul akan dapat diminimalisir sehingga rantai pasok yang dimiliki semakin efektif.
Efektivitas rantai pasok ini sendiri kemudian tidak hanya berdampak baik pada perusahaan yang Anda miliki, namun juga meningkatkan produktivitas setiap pihak yang masuk dalam rantai pasok bisnis. Hasil akhir ketika produktivitas meningkat adalah keuntungan yang lebih baik, dan performa bisnis yang terus meningkat.
Manfaat Integrasi yang Terjadi
Dalam tulisan dari Heizer, Render, dan Munson di tahun 2014 lalu, sedikitnya terdapat tiga masalah umum yang muncul dalam rantai pasok. Pertama adalah local optimization, kemudian incentives, dan large lots.
Dilakukannya integrasi sistem ini kemudian bermanfaat untuk memecahkan ketiga masalah utama rantai pasok modern ini, dan meningkatkan produktivitas bisnis setiap pihak.
1. Local Optimization
Masalah ini muncul ketika masing-masing pihak yang ada di dalam rantai pasok ingin mencapai efektivitas dan efisiensi produksinya sendiri. Ketika hal ini terjadi, perubahan jumlah pasokan dan distribusi yang dilakukan unit usaha dapat berpengaruh pada pihak lain dalam rantai pasok yang dimilikinya.
Saat integrasi sistem dilakukan, setiap pihak akan memahami benar kebutuhan pihak lain, terkait jumlah dan waktunya, sehingga penyediaan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan lebih akurat. Ketika semua pihak telah terintegrasi, maka kebutuhan masing-masing dapat dipenuhi tepat waktu, dan sistem akan berjalan seirama dalam satu tempo kerja yang sama.
2. Incentives
Adalah kondisi dimana distributor dalam rantai pasok melakukan promosi guna meningkatkan penjualan. Risiko yang muncul adalah tingginya permintaan pasokan secara mendadak yang menjadi efek dari promosi yang dilakukan ini.
Ketika lonjakan permintaan tidak diketahui oleh produsen, maka hal ini bisa menjadi masalah baru. Tidak terpenuhinya permintaan pasar akan membuat citra perusahaan dan produk menurun, karena dianggap tidak mampu memenuhi apa yang dibutuhkan pasar.
Hal ini jelas tidak akan terjadi jika terdapat sistem informasi yang solid, antara pihak distributor dan produsen. Rencana promosi dapat disampaikan, dan produsen dapat mempersiapkan perkiraan tambahan permintaan yang muncul.
3. Large Lots
Masalah ketiga yang dapat diatasi dengan integrasi sistem rantai pasok adalah large lots. Masalah ini terjadi di tingkat internal perusahaan, dimana adanya perselisihan antara manajer produksi dan manajemen logistik yang akan mengirimkan barang.
Manajer logistik dapat memberi pendapat bahwa pengiriman akan lebih efisien jika dilakukan dalam satu kali keberangkatan. Namun manajer produksi memiliki pendapat lain dan menyarankan bahwa hal ini tidak dapat dilakukan karena kapasitas produksi tidak dapat memenuhi permintaan manajer logistik.
Koordinasi internal perusahaan yang bermasalah seperti ini tidak lagi akan muncul ketika kedua manajer memiliki basis data yang sama terkait kapasitas produksi dan efisiensi distribusi yang dilakukan.
Di waktu yang sama, perusahaan dapat meminta bantuan dari supplier, yang sudah masuk dalam sistem rantai pasok, untuk menambahkan jumlah bahan baku guna meningkatkan produksi agar hasil akhir sesuai dengan permintaan manajer logistik.
Baca Juga: Apa Itu Supply Chain? Bagaimana Implementasinya dalam Bisnis?
Integrasi sistem rantai pasok akan memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari supply chain yang Anda miliki. Untuk membantu hal ini, RUN System menghadirkan modul Project System, yang dapat membantu mengelola pelaksanaan proyek dari struktur rincian pekerjaan hingga proyek terselesaikan.
Integrasi Sistem Bersama RUN System
Pada dasarnya, RUN System menyediakan produk ERP terintegrasi di untuk setiap divisi yang Anda miliki di dalam perusahaan. Terkait dengan rantai pasok, RUN System menyediakan Project System yang nantinya dapat terhubung ke banyak modul lain, sehingga pengelolaan rantai pasok menjadi lebih optimal. Anda dapat segera menghubungi layanan pelanggan kami sekarang untuk informasi lebih lengkap, dan pembelian produk RUN System. Optimalkan setiap proses bisnis yang berjalan, dan mari berkembang bersama RUN System!