Istilah inventory stock muncul dalam pengelolaan persediaan yang dimiliki perusahaan. Namun demikian, sejatinya inventaris dan stok bukanlah hal yang sama. Terdapat perbedaan mendasar yang wajib dipahami, sehingga pemilik usaha, dalam hal ini Anda, dapat memberikan treatment yang tepat pada keduanya, sehingga membawa manfaat optimal untuk bisnis dalam jangka panjang.
Sebelum mengetahui cara mengelola inventory stock sendiri, mari cermati perbedaannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Pahami 5 Fungsi Menghitung Opportunity Cost di Sini!
Memahami Perbedaan Inventaris dan Stok Barang
Mari mulai dari pengertiannya. Inventaris merupakan setiap jenis aset yang dimiliki perusahaan, baik yang dapat dipasarkan atau yang tidak dapat dipasarkan. Inventaris mencakup bahan baku mentah yang diperlukan untuk produksi, dan berbagai produk pendamping yang digunakan dalam proses finishing sebuah produk sebelum dijual ke pengguna akhir.
Lalu bagaimana dengan stok?
Di sisi lain, stok merupakan semua barang yang ada di dalam gudang, yang siap diantarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan komersil. Stok tidak mencakup furnitur, mesin, atau objek lain yang berharga untuk perusahaan. Pada dasarnya adalah semua barang yang siap untuk disajikan kepada pelanggan.
Apakah hanya terbatas pada itu saja?
Tentu tidak. Sederet perbedaan lain dapat Anda cermati di bawah ini, terkait karakter dari inventaris dan stok.
1. Karakter dari Inventaris
- Mengacu pada nilai dari barang dan bahan baku mentah yang digunakan untuk memproduksi produk yang dimiliki perusahaan, dan produk akhirnya
- Membantu pebisnis menentukan harga jual dari stok yang ada
- Perlu dilakukan pembaruan data dan pengelolaan secara rutin, setidaknya tiga bulanan atau satu tahunan
- Istilah ini digunakan dalam industri retail dan industri produksi atau manufaktur
- Pengelolaan akan dilakukan mengacu pada metode yang sudah ada sebelumnya, baik itu FIFO, LIFO, atau metode lain yang juga dikenal dalam industri
2. Karakter dari Stok
- Mengacu pada nilai atas semua barang yang tersedia dan secara langsung dijual pada pelanggan
- Membantu Anda menentukan keuntungan dari bisnis
- Perlu diperbarui dan dikelola secara harian, bahkan beberapa stok perlu diperbarui datanya beberapa kali dalam sehari
- Lebih umum ditemui pada model bisnis produksi dan manufaktur
- Nilai dari stok didasarkan pada nilai pasar terbaru, atau harga jual barang pada pelanggan
Jadi dapat diketahui dari beberapa poin di atas terdapat perbedaan antara inventaris dan stok. Dari perbedaan di atas, Anda kemudian dapat mengoptimalkan pengelolaan masing-masing dengan optimal, menggunakan sistem yang solid dan terstruktur.
Cara dan Tips Mengelola Keduanya
Memiliki perbedaan yang jelas, namun demikian ketika ditarik pada cara pengelolaan keduanya akan terdapat beberapa irisan. Untuk melihat secara lebih detail, Anda dapat mencermatinya dalam poin singkat berikut ini.
1. Menilai dan Mendata
Inventaris dan stok sama-sama perlu dinilai dan didata secara reguler. Proses ini membantu Anda memiliki daftar stok dan inventaris yang dapat memudahkan taksiran persediaan yang dimiliki. Hitung semua barang yang ada, dan pastikan semua tercatat dengan benar.
2. Kode, Memudahkan Penyimpanan
Memberikan kode pada barang yang ada, baik itu inventaris atau stok, akan membantu Anda dalam memudahkan pengelolaannya di kemudian hari. Berikan kode sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika diperlukan, pencarian pada barang yang dibutuhkan dapat dilakukan lebih cepat.
3. Pengelompokan
Bertujuan serupa dengan poin sebelumnya, pengelompokan juga dapat membantu Anda dalam memberikan maintenance pada barang yang ada. Baik itu dalam bentuk inventaris atau stok, semua jelas memerlukan perlakuan yang spesifik agar dapat mempertahankan nilainya selama dalam penyimpanan atau belum digunakan.
4. Kontrol Barang Restan
Barang restan sendiri merupakan barang yang tidak laku dijual, dan tidak dipajang. Seiring berjalannya waktu, nilai barang ini, atau aset dalam skenario lain, akan terus menurun. Maka dari itu perlu adanya kontrol dan taksiran jelas pada nilainya, sehingga dapat diuangkan sebelum menjadi kerugian untuk bisnis.
5. Kontrol Stok dan Inventaris
Hal ini dapat dilakukan dengan cara manual, atau dengan menggunakan bantuan dari sistem dan aplikasi pengelolaan stok dan inventaris. Tujuannya sederhana, agar jumlah barang aktual sama dengan jumlah barang yang ada di catatan yang Anda miliki.
6. Stock Opname, Klasik namun Esensial
Metode yang sangat klasik dalam pengelolaan inventory stock, namun hingga saat ini masih terbukti menjadi salah satu yang paling handal. Memang akan memakan cukup banyak waktu, namun jika dilakukan dengan disiplin, Anda dapat secara akurat memastikan jumlah barang yang ada pada stok dan persediaan di dalam gudang.
Baca Juga: 3 Contoh Implementasi ERP pada Perusahaan dalam Bisnis
Pada dasarnya, mengelola inventory stock memiliki banyak kesamaan antara satu dengan yang lain. Hanya saja, Anda tetap tidak boleh mengesampingkan perbedaan sifat dan karakter yang dimiliki, agar tidak membuat perhitungan dan pendataan menjadi rancu.
Untuk membantu urusan inventory stock ini, Anda dapat memanfaatkan modul Inventory and Material Management dari produk ERP milik RUN System. Produk ERP ini mampu mengoptimalkan setiap urusan pengelolaan inventaris dan stok barang yang Anda miliki, sehingga senantiasa terkontrol dan menyajikan data akurat setiap saat. Optimalkan setiap fitur yang ada di dalamnya, dan maksimalkan pengelolaan inventaris dan stok Anda bersama RUN System!