Sebagai pemilik bisnis tentu Anda tak asing dengan istilah prive. Ya, istilah ini digunakan untuk menyebut pengambilan dana modal yang dimiliki pemilik usaha atau investor, untuk keperluan pribadinya. Namun tahukah Anda jika prive adalah akuntansi yang wajib dicatat dengan benar?
Prive dapat dikatakan sebuah kegiatan yang wajar dilakukan oleh pemilik modal atau investor dalam pengelolaan bisnis, namun perlu dicatat dengan cermat dan akurat. Tanpa pencatatan yang benar, kesehatan keuangan dapat terganggu karena akun modal akan berkurang tanpa keterangan yang jelas.
Baca Juga: Apa Itu Grosir? Apa Bedanya dengan Eceran? Cek di Sini
Pahami Dulu Konsep Prive
Konsep prive sendiri merupakan tindakan pengambilan sebagian modal atau aset yang dimiliki bisnis atau perusahaan, dan ditujukan untuk kepentingan pribadi dari pemilik atau investor dari perusahaan. Pengambilan ini dapat dilakukan secara tradisional dalam bisnis kecil, dan masuk dalam golongan aktivitas distribusi pada perusahaan besar.
Aktivitas pengambilan ini harus dicatat dalam entri jurnal, pada kategori debit oleh pemilik serta melakukan kredit uang tunai. Pencatatannya di dalam proses akuntansi berjalan wajar, dan diidentifikasi sebagai penarikan modal dari pemilik atau investor perusahaan.
Setidaknya prive sendiri memiliki tiga karakteristik utama, yang dapat Anda kenali pada bagian kedua ini.
Mengenal 3 Karakteristik Utama Prive dalam Perusahaan dan Sistem Akuntansi
Dalam pencatatan akuntansi dan keuangan perusahaan, prive akan memiliki sedikitnya tiga karakteristik utama. pertama adalah membantu melacak modal yang digunakan oleh pemilik atau investor guna keperluan pribadi, kemudian tidak termasuk akun permanen, dan ketiga tidak termasuk dalam akun pengeluaran pada bisnis.
Bagaimana penjelasannya?
1. Melacak Modal yang Digunakan Pemilik atau Investor
karakter pertama akun prive adalah dapat menjadi acuan untuk melacak modal yang telah ditarik atau digunakan oleh pemilik atau investor. Dengan pelacakan yang cermat, maka pengawasan pada penarikan dana yang dilakukan akan lebih baik.
Perusahaan akan dapat memastikan bahwa total saldo modal yang dimiliki terjaga di titik aman, dan arus kas tercatat dengan cermat. Dapat dibayangkan jika tiba-tiba modal berkurang tanpa pencatatan yang jelas? Masalah akan bermunculan dan menghambat kinerja perusahaan Anda.
2. Kedua, Tidak Termasuk Akun Permanen
Dicatat sebagai akun withdrawals atau prive dalam akuntansi, akun ini tidak termasuk dalam akun permanen atau berkelanjutan. Di akhir periode, akun ini akan diseimbangkan dengan kredit di buku besar, dan sisanya akan di kirim ke jumlah modal atau sisi ekuitas pemilik bisnis dari neraca dan masuk kategori debit.
Akun ini kemudian muncul di tahun atau periode keuangan berikutnya untuk melacak kembali adanya penarikan dana di tahun sebelumnya. Akun bersifat sementara dalam pembukuan keuangan, dan hanya muncul saat penarikan dilakukan.
3. Terakhir, Tidak Termasuk sebagai Akun Pengeluaran
Dalam proses bisnis prive tidak termasuk dalam akun pengeluaran. Meski memang secara praktis ada pengurangan yang terjadi, namun penarikan dana dilakukan oelh pemilik sehingga bukan pengeluaran dari sudut pandang bisnis.
Pengurangan jumlah ekuitas bisnis untuk keperluan pribadi ini bisa saja menjadi akun pengeluaran, namun hanya akan ditulis di laporan laba rugi perusahaan. Prive tidak akan muncul sebagai pengeluaran di bagian neraca.
Dengan mengenali ketiga karakteristik ini, rasanya akan cukup mudah bukan memprosesnya dalam akuntansi di perusahaan Anda?
Mari Coba Lihat Ilustrasinya
Setelah melihat penjelasan mengenai pengertian dan karakternya di atas, kini Anda sudah mengetahui bahwa prive adalah akuntansi, yang proses pencatatannya harus dilakukan dengan cermat berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Di bagian ini, Anda dapat melihat ilustrasi yang menggambarkan pencatatan akun prive tersebut, dengan contoh skenario keuangan yang terjadi di sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan dimiliki oleh Tanto, yang pada saat ini memegang sebesar 50% saham dari keseluruhan total yang ada. Tanto ingin melakukan pembelian sebuah motor baru, dan memutuskan akan melakukan penarikan dana sebanyak Rp50.000.000 dari bagian kemitraan yang dimilikinya di perusahaan tersebut.
Perusahaan kemudian melakukan pencatatan debit pada akun prive atau penarikan modal yang dilakukan oleh Tanto, serta kredit sejumlah Rp50.000.000. pada jurnal yang dimiliki bisnis tersebut, pencatatannya akan masuk dengan bentuk:
(D) Prive Rp50.000.000
(K) Kas Rp50.000.000
Setelah tercatat maka berikutnya pada penutupan buku keuangan di akhir tahun akun modal yang dimiliki Tanto akan berkurang sebanyak Rp50.000.000. Pengurangan modal ini tidak akan mempengaruhi catatan keuangan mengenai kegiatan bisnis atau perusahaan, dan hanya akan mengurangi modal yang dimiliki oleh Tanto sebagai pemegang saham perusahan tersebut.
Cukup mudah dipahami bukan?
Baca Juga: 4 Manfaat Menghitung Break Even Point bagi Perusahaan
Untuk mengoptimalkan pengelolaan urusan akuntansi dan finansial ini, Anda sebenarnya bisa dengan mudah menggunakan modul dari RUN System, yakni Financial & Cost Control Management. Modul ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengelolaan seperti prive dengan lebih mudah dan sederhana, sehingga proses pembukuan berjalan lebih baik.
Konsep prive adalah akuntansi juga dipahami oleh RUN System dengan modul tersebut, dan bisa dengan mudah dicatat dengan cermat. maka dari itu,segera gunakan FInancial & Cost Control Management dari RUN System, dan optimalkan pengelolaan sektor akuntansi dan finansial Anda!