Produk yang dihasilkan oleh proses produksi perusahaan atau bagian manufaktur, tentu harus memenuhi standar tertentu. Oleh karenanya, setiap perusahaan selalu memiliki divisi atau orang yang bertugas melakukan quality control. Tentu, Anda yang bekerja di sektor produksi tak asing dengan istilah ini.
Tapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan quality control? Apa pula unsur yang masuk dalam kontrol ini sehingga produk dapat dikatakan lolos QC? Apa tujuan dari proses ini?
Semua pertanyaan tersebut bisa Anda temukan jawabannya di poin-poin padat di bawah ini.
Quality Control 101: Pengertian
Quality control merupakan satu proses yang dilakukan oleh petugas, bagian, divisi, atau karyawan, untuk menilai dan menakar kualitas dari produk yang diproduksi oleh proses yang sudah terjadi. Dalam penilaiannya, bisa dilakukan dengan tangan kosong atau menggunakan bantuan alat.
Proses ini sendiri penting untuk tetap menjaga kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat beberapa indikator yang dijadikan acuan, sehingga petugas tinggal melakukan pemeriksaan dan checklist pada poin yang sudah dinilai.
Penilaian dilakukan secara teknis, dan seobjektif mungkin. Biasanya staf atau petugas yang bertugas melakukan proses ini sudah memiliki pemahaman mendalam pada produk, sehingga bisa bersikap objektif terhadap penilaian yang dilakukan.
Secara sempit hal ini dilakukan pada proses produksi, atau distribusi saja. Namun secara luas, sebenarnya quality control juga dilakukan pada proses internal di perusahaan, untuk menjaga kualitas kerja dari setiap karyawan yang dimiliki perusahaan sehingga bisa memberikan output optimal.
Apa Saja yang Dinilai dari Proses Ini? Berikut Unsurnya
Ada tiga unsur besar yang terdapat dalam proses quality control. Pertama adalah kontrol, kemudian kompetisi, dan yang terakhir adalah kedekatan. Secara lebih luas, berikut penjabaran masing-masing bagiannya.
1. Kontrol
Juga disebut dengan unsur monitoring, menjadi poin utama dalam quality control yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan mulai dari identifikasi catatan, lalu kriteria integritas dan kinerja, kemudian manajemen pekerjaan, dan yang terakhir adalah pengelolaan yang baik proses produksi.
2. Kompetisi
Ada standar kompetisi yang harus dipenuhi setiap produk dan penilaianya. Jadi penilaian terhadap kualitas produk bisa benar-benar dilakukan dengan baik, dan menghasilkan produk yang siap berkompetisi. Mulai dari keterampilan, ilmu pengetahuan, kualifikasi, dan pengalaman.
3. Kedekatan
Masuk dalam salah satu elemen lunak yang ada di proses ini, faktor yang masuk dalam poin ketiga ini adalah kepegawaian, integritas, semangat tim, motivasi, budaya organisasi, kedekatan hubungan yang berkualitas antar karyawan, dan lain sebagainya.
Ketiga unsur di atas merupakan unsur dasar yang harus dipenuhi ketika akan melakukan quality control yang baik. Bisa dilakukan secara manual, atau dilakukan dengan bantuan mesin atau sistem terintegrasi. Yang jelas, tujuan utamanya adalah menjaga kualitas barang dan sistem produksi agar bisa menghasilkan barang yang siap bersaing dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Tujuan dari Quality Control
Seperti yang sudah disebutkan beberapa kali, quality control merupakan proses untuk memastikan produk memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Maka secara langsung, tujuan dari proses QC ini antara lain sebagai berikut.
Menghasilkan kualitas produk yang baik, dengan proses ini, produk yang dilepas ke pasar dijamin sudah sesuai dengan standar yang dimiliki perusahaan. Seperti misalnya derajat tertentu pada urusan ramah lingkungan, dan sejenisnya.
Menjamin faktor keselamatan, baik dalam produksi hingga distribusi dan konsumsi, produk yang sudah melalui tahapan QC idealnya sudah aman digunakan. Standar keamanan penting agar pelanggan tak mengalami kecelakaan dalam menggunakan produk.
Kontrol biaya produksi dan distribusi, selain memastikan kualitas barang, quality control sendiri juga memiliki tujuan untuk mengontrol biaya produksi. Jika barang diproduksi sesuai dengan prosedur, maka biaya yang dikeluarkan juga akan sesuai dengan perencanaan.
Ketepatan dalam pengiriman, setiap barang yang sudah selesai diproduksi akan dikirim ke pos penjualan atau ke klien yang mengkonsumsinya. Maka QC juga bertujuan memastikan semua urusan ini beres tanpa kendala, dan tidak ada kesalahan.
Melakukan revisi atau perbaikan jika terjadi kesalahan, tak jarang produk yang dihasilkan dari proses produksi mengalami kesalahan atau cacat. Deteksi pada produk seperti ini penting, sehingga semua yang beredar di pasar adalah produk sempurna.
Menjadikan produk siap jual atau konsumsi, setelah melalui tahap QC yang ketat, produk akan memenuhi standar untuk siap jual atau siap konsumsi.
Memang secara praktis proses quality control lebih awam di bagian manufaktur dari suatu perusahaan. Namun jika dilihat dengan scope yang lebih luas, proses ini juga bisa diaplikasikan di banyak bagian lain di perusahaan untuk menjaga kualitas kerja dari setiap bagian.
QC bisa dilakukan lebih mudah, ketika perusahaan Anda menggunakan layanan ERP yang benar-benar berkualitas.
RUN System Hadir untuk Membantu Proses QC Anda
Dengan integrasi dengan banyak bagian lainnya, quality control yang dilakukan oleh sistem dan layanan RUN System akan menjadi lebih optimal. Produk bisa diproses lebih cepat dengan standar yang jelas, sehingga proses bisa berjalan lebih efektif. Segera kulik lebih jauh mengenai RUN System dan layanannya dengan klik di sini!