Supply Chain Financing, Sumber Modal Menarik untuk Bisnis

Sebagai pengusaha, upaya untuk mendapatkan tambahan modal jelas jadi hal yang penting dilakukan. Modal yang cukup dapat membantu bisnis berkembang, dan melakukan berbagai langkah strategis. Salah satu jenis jenis modal yang dapat diperoleh jika Anda berada di area supply chain, adalah supply chain financing.

Konsep pembiayaan ini sendiri akan berfokus pada pemilik bisnis yang ingin mengoptimalkan rantai  pasok yang dimilikinya, sehingga membawa banyak manfaat dan optimasi pada jalur yang dilalui bisnisnya.

Namun apakah hanya berhenti sampai pada titik tersebut saja?

Baca Juga: Lebih Dalam Terkait Rencana Produksi, Simak Detailnya!

Mengenal Supply Chain Financing Lebih Jauh

supply chain financing

Sumber: freepik.com

Konsep pembiayaan rantai pasok atau supply chain financing adalah pembiayaan modal usaha bagi pemilik bisnis dengan cara membeli stok barang atau jasa pada penyedia. Dengan demikian pelaku usaha yang ada dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.

Didapatkannya pembiayaan modal ini secara langsung akan membawa dampak pada tiga pihak utama yang terlibat dalam rantai pasok, yakni supplier, pembeli, dan lender. Ketiganya secara praktis memperoleh manfaat dari diturunkannya modal tambahan tersebut.

Pendanaan atau pembiayaan ini menjadi opsi menarik untuk pebisnis agar kegiatan bisnis dapat berjalan dan meningkatkan skala transaksi. Arus kas perusahaan dapat tetap terjaga, karena keberadaan tambahan modal tersebut.

Cara Kerja dan Pelaksanaan Pembiayaan Modal Rantai Pasok

supply chain financing

Sumber: freepik.com

Sederhananya, pendanaan ini dilakukan dengan pemilik bisnis atau supplier menjual invoice pada bank atau lembaga keuangan lain sebagai penyedia pembiayaan rantai pasok. Invoice yang dijual kemudian dibeli dengan harga diskon.

Buyer, sebagai pengguna produk dapat memperoleh produk tersebut. Namun di waktu yang sama, terdapat jangka waktu atau tempo yang lebih lama untuk menyelesaikan pembayarannya. Hal ini dapat membantu menjaga kelancaran arus kas, dan menjadi alternatif sumber modal untuk bisnis.

Untuk prosedurnya sendiri, secara singkat adalah sebagai berikut.

1. Pemilihan Penyedia Supply Chain Financing

Anda perlu memilih penyedia layanan keuangan yang menawarkan SFC sebagai salah satu produknya. Penyedia ini dapat berbentuk bank, perusahaan fintech, atau institusi finansial lain, yang sudah mendapatkan izin resmi dari OJK. Pilih produk SFC yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan dari lembaga keuangan yang terpercaya.

2. Lakukan Pendaftaran

Untuk dapat memperoleh SFC ini, Anda harus melakukan pendaftaran dengan melengkapi syarat yang diperlukan. Berkas syarat ini dapat diketahui langsung dari jasa keuangan terkait, dan bisa saja berbeda antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Setiap dokumen syarat perlu dilengkapi agar dapat segera diproses.

3. Penilaian Credit Score

Lembaga keuangan akan memproses pengajuan pendaftaran ini, dan melakukan peninjauan pada track record kerja sama antara penyedia dengan pembeli. Dari peninjauan dan penilaian ini akan muncul berapa besaran bunga, tenor yang diberikan, serta batasan kredit yang akan dikeluarkan oleh lembaga tersebut.

4. Pencairan Dana

Setelah pengajuan disetujui maka Anda dapat mencairkan dana untuk modal usaha dengan jumlah yang telah ditentukan oleh lembaga keuangan atau sesuai kesepakatan. Buyer kemudian akan membayar kepada lembaga keuangan atau disebut sebagai lender.

Poin Ketiga, Manfaat Pendanaan Rantai Pasok untuk Setiap Pihak

supply chain financing

Sumber: freepik.com

Untuk manfaatnya sendiri, maka akan dapat dilihat dari tiga sisi berbeda. Pertama dari supplier, kemudian buyer, dan ketiga dari sisi lender.

Dari Sisi Supplier

  • Adanya kemudahan mengakses modal. Dengan supply chain financing ini, supplier  dapat memperoleh dana untuk modal kerja dari lender dan membuat aktivitas perusahaan tetap berjalan baik

Memperbaiki arus kas, jadi Anda tidak perlu khawatir akan kelangsungan usaha yang dilakukan

Dari Sisi Buyer

  • Membantu menjaga aliran arus kas. Buyer akan memiliki waktu lebih panjang dalam melakukan pembayaran atas produk yang dibeli. Dengan demikian, buyer tidak akan terbebani oleh tagihan invoice dari supplier sehingga arus kas lebih sehat
  • Stabilitas modal usaha. SFC memungkinkan buyer dapat menerima uang hasil penjualan dari pelanggan terlebih dahulu sebelum dapat melunasi stok. Transaksi yang dilakukan tidak akan mengganggu modal kerja untuk kegiatan usaha
  • Meningkatkan penjualan. Adanya supply chain financing memungkinkan buyer mendapatkan stok barang dari supplier dalam jumlah yang cukup. Aktivitas penjualan tetap dapat berjalan lancar, sehingga potensi penjualan yang ada dapat dimaksimalkan.

Dari Sisi Lender

  • Dapat menyalurkan dana pada bisnis, dan turut mendorong perkembangan bisnis
  • Mendapatkan keuntungan dari dana yang dipinjamkan sebagai modal

Baca Juga: 8 Tahapan Product Development dan Tujuannya untuk Bisnis 

Berperan besar dalam membantu memperoleh dana untuk bisnis, supply chain financing tetap harus dikelola dan direncanakan dengan baik. Untuk Anda yang ingin mendapatkan modul pengelolaan keuangan yang lebih efektif, Anda dapat menggunakan modul yang ditawarkan RUN System, yakni Financial and Cost Control Management.

ERP dari RUN System memiliki sejumlah modul yang sangat berguna untuk bisnis Anda. Salah satu modulnya adalah Financial and Cost Control Management, yang dapat membantu perencanaan, perhitungan, dan pengelolaan dana dari supply chain financing yang masuk dalam kategori modal. Anda dapat segera menghubungi layanan pelanggan kami untuk dapat memasang ERP dari RUN System sekarang juga, dan memaksimalkan semua modul yang ditawarkannya untuk Anda!

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda