Istilah cash flow awam didengar dan diketahui pada banyak konteks. Dalam konteks perusahaan, cash flow adalah salah satu faktor krusial dalam pengelolaan perusahaan secara umum, tidak hanya di bidang finansial atau keuangan saja.
Namun apa yang dimaksud dengan cash flow? Apa saja jenisnya? Lalu bagaimana dengan pengertian mengenai cash flow positif dan cash flow negatif? Apakah perbedaannya?
Setiap pertanyaan tersebut akan Anda temukan jawabannya dalam poin singkat di bawah ini. Diharapkan dengan membacanya, Anda akan memiliki pemahaman mendasar terkait konsep cash flow di dalam bisnis yang Anda geluti. Simak selengkapnya di sini!
Baca Juga: 5 Manfaat Financial Planning untuk Perusahaan dan Tips Membuatnya
Memahami Apa Itu Cash Flow
Sumber: freepik.com
Cash flow adalah kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki oleh perusahaan atau individu selama aktivitasnya di dunia bisnis. Dalam bahasa Indonesia, cash flow juga dikenal dengan istilah arus kas.
Dalam sebuah bisnis, cash flow menjadi seperti darah yang terus mengalir di dalam tubuh perusahaan Anda. Darah ini berfungsi untuk mengantarkan semua nutrisi, dalam hal ini dana, ke setiap bagian perusahaan sehingga setiap bagian perusahaan dapat berfungsi dengan optimal.
Dengan pemahaman lain arus kas juga didefinisikan sebagai perputaran dana yang masuk dan keluar yang dimiliki perusahaan sebagai konsekuensi dari bisnis yang terus berjalan. Ketika tidak ada arus kas yang berjalan, maka perusahaan dapat dikatakan tidak melakukan aktivitas apapun.
Mengenal Beberapa Jenis Cash Flow
Sumber: freepik.com
Dalam praktek pengelolaan dana, perusahaan mungkin saja memiliki berbagai jenis cash flow menurut pembagiannya. Namun secara umum setidaknya dikenal 3 jenis cash flow yang digunakan sebagai bentuk dasar dari hal ini.
Pertama adalah cash flow operasional, cash flow investasi, dan cash flow pembiayaan. Selengkapnya, dalam penjelasan masing-masing poin berikut ini.
1. Cash Flow Operasi
Jenis arus kas pertama mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari bisnis milik perusahaan. Operasional harian akan menghasilkan produk yang dijual, dan kemudian mendatangkan sejumlah dana pada perusahaan sebagai ganti dari produk yang dibeli oleh pelanggan.
Dalam konteks pengembangan perusahaan, arus kas jenis ini diperlukan untuk memiliki nilai positif, artinya kas masuk lebih besar daripada kas yang dikeluarkan. Arus kas positif akan membantu perusahaan tumbuh dan berada dalam kondisi yang stabil.
2. Cash Flow Investasi
Jenis kedua adalah cash flow investasi. Cash flow investasi adalah kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan. Mulai dari investasi properti atau peralatan, penjualan aset, hingga sekuritas.
Penting untuk sebuah perusahaan memiliki aktivitas investasi sebagai bentuk perencanaan jangka panjang. Oleh sebab itu, perencanaannya harus cermat dan terhitung dengan baik sehingga investasi juga dapat memberikan angka positif.
3. Cash Flow Pembiayaan
Jenis ini mengacu pada pergerakan kas antara perusahaan dan pemodal yang ada di baliknya. Pemodal, pemilik, atau kreditur, menjalankan arus kas aktif yang terus terjadi guna mendukung aktivitas dan pengembangan perusahaan.
Nantinya arus kas ini digunakan untuk pembayaran utang, ekuitas, serta pembagian dividen pada pemegang saham atau investor.
Sedikit Disinggung di Awal, Apa Artinya Cash Flow Positif?
Sumber: freepik.com
Pada bagian cash flow operasi di atas, disinggung sedikit mengenai arus kas positif atau cash flow positif. Apa maksudnya?
Cash flow adalah dinamika atau pergerakan uang keluar dan masuk dalam perusahaan. Otomatis, ketika dibandingkan, akan muncul sejumlah angka yang pasti pada selisih keduanya. Cash flow positif atau cash flow negatif menjadi sebutan untuk selisih yang dihasilkan tersebut.
Cash Flow Positif
Saat perhitungannya positif berarti kas yang masuk ke perusahaan lebih besar daripada kas yang keluar untuk berbagai keperluan. Pada gambaran umum, ketika arus kas menunjukkan nilai positif maka perusahaan mendapatkan keuntungan dalam aktivitasnya. Namun pada konteks tertentu seperti nilai cash flow investasi positif, bisa jadi perusahaan melakukan penjualan aset untuk menambah modal. Tidak selalu berarti perusahaan mendapatkan keuntungan dari investasi yang dijalankan.
Lalu Bagaimana dengan Cash Flow Negatif?
Cash flow negatif terjadi ketika arus kas keluar yang dilakukan perusahaan lebih besar daripada arus kas masuk yang didapatkan. Meski pada gambaran umum hal ini dapat berarti negatif, namun pada arus kas investasi yang angkanya negatif dapat berarti perusahaan melakukan ekspansi secara masif. Pembelian aset akan menjadi bagian dari arus kas keluar, dan ekspansi tidak dapat dilakukan tanpa pembelian aset yang cermat.
Baca Juga : Kupas Tuntas Tentang Aset Tetap dari A-Z, Pebisnis Harus Tahu!
Jelas, pengaturan cash flow adalah hal yang penting demi tercapainya target dari perusahaan di setiap sektor. Tanpa adanya distribusi kas yang baik, perusahaan akan kesulitan menjalankan fungsinya sehingga perkembangan dan aktivitasnya dapat terancam. Untuk itu, Anda memerlukan seperangkat sistem yang dapat membantu pengaturan keuangan ini. Sistem tersebut tersedia dalam produk ERP dari RUN System.
RUN System dengan Sub Modul Budget Management
Hadir di Indonesia sebagai salah satu produk ERP terbaik, RUN System menyediakan sub modul Budget Management untuk urusan ini. Mengingat cash flow adalah hal yang harus dieksekusi dengan baik, maka penggunaan sub modul ini menjadi penting. Budget Management sendiri dapat membantu Anda mengelola pembuatan, alokasi, dan distribusi anggaran dengan baik. Selain itu dengan sub modul ini pelacakan anggaran, pelaporan, dan peringatan dapat diberikan pada kondisi yang sudah ditentukan. Lengkap, mudah digunakan, dan menguntungkan, segera gunakan RUN System dalam perusahaan Anda!
