Mengkonversi persediaan yang dimiliki menjadi pendapatan jelas merupakan salah satu fokus yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam konteks ini, istilah days sales of inventory menjadi relevan dibahas, karena berkaitan langsung dengan hal tersebut.
Istilah ini sendiri banyak disebutkan dalam frasa lain, seperti days inventory outstanding. Namun secara mendasar, makna dari penyebutan ini mengacu pada hal yang sama, yang akan dibahas lebih detail pada bagian berikutnya.
Baca Juga: 4 Metode Inventory Valuation yang Perlu Dipelajari
Pertama, Mari Pahami Dulu Artinya
Days sales of inventory sendiri merupakan ukuran utama yang dapat membantu bisnis memahami seberapa efisien manajemen inventaris yang Anda miliki. Konsep ini mengacu pada rasio keuangan yang menunjukkan jumlah hari yang diperlukan bisnis untuk menghabiskan persediaan yang dimiliki.
Persediaan yang dimaksud sendiri adalah total jumlah barang jadi, barang dalam proses, dan pembayaran progres. Dalam istilah bahasa Indonesia, konsep ini disebut juga dengan persediaan hari beredar atau usia rata-rata persediaan.
Semakin rendah angka rasio yang ditunjukkan, artinya perusahaan memiliki efisiensi yang tinggi dalam operasional dan meningkatkan arus kas yang berdampak baik untuk perusahaan. Namun demikian rasio yang besar tidak selalu berdampak buruk, karena dapat berarti bisnis tengah melakukan investasi besar dalam persediaan dan kemungkinan barang yang dihadapi di pasar cenderung tinggi.
Tentu, lebih lanjut hal ini harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan, dan apa yang menjadi target perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Bagian Kedua, Memahami Cara Kerja dari Days Sales of Inventory
Sumber: freepik.com
Pada akhirnya, days of sales inventory akan diwujudkan dalam sebuah formula yang dapat digunakan oleh bisnis secara umum. Rumusnya sendiri dijelaskan dalam tiga bentuk seperti yang ada tiga poin ini.
Rumus 1
Days of sales inventory = Nilai Rata-Rata Persediaan / HPP x 365 hari
Pada banyak konteks, rumus ini kemudian dikenal dalam tiga bentuk berbeda yang disesuaikan dengan rasio yang Anda cari. Di rumus pertama tadi, baik persediaan awal dan penutupan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk memberikan nilai persediaan rata-rata.
Rata-rata yang ditemukan dibagi dengan harga pokok penjualan, untuk memberikan hari penjualan dalam nilai persediaan selama periode tertentu.
Rumus 2
Days of sales inventory = Nilai Persediaan Akhir / HPP x 365 hari
Pada formula kedua ini, angka persediaan akhir didapatkan dari neraca. Persediaan akhir bisa berasal dari barang jadi untuk perusahaan retail. Namun demikian untuk bisnis lain yang memiliki barang dalam proses, semua akun harus dijumlahkan untuk mendapatkan persediaan akhir yang tepat.
Rasio yang ditemukan di sini akan mewakili nilai days of sales inventory di tanggal yang disebutkan.
Rumus 3
Days of sales inventory = 1 / Inventory Turnover x 365 hari
Persediaan yang baru dan terkait diperkenalkan, yakni berapa kali perusahaan dapat menyimpan stoknya selama periode waktu tertentu, misalnya dalam periode satu tahunan.
Dengan ketiga formula yang disampaikan di atas, penggunaannya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan. Rasio seperti apa yang ingin dicari dan ditemukan? Maka formula yang digunakan kemudian juga akan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan ini.
Maka dari itu, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan perusahaan, baru kemudian menghitungnya dengan cermat menggunakan rumus yang sesuai.
Terakhir, Terkait Manfaat Mengetahui Rasio Ini
Sumber: freepik.com
Jika melihat apa yang dijelaskan pada bagian pertama dan kedua, dapat disimpulkan bahwa rasio dari perhitungan tersebut akan menjadi indikator yang dapat memberikan gambaran kemampuan sebuah bisnis dalam melakukan manajemen rantai pasok.
Dengan mengetahui rasio ini, beberapa manfaat akan diperoleh, baik untuk pebisnis, atau untuk investor yang mungkin saja tertarik menanamkan modalnya ke dalam perusahaan yang Anda miliki dan kelola saat ini.
- Memberikan gambaran untuk investor dan pemilik modal mengenai seberapa likuid perusahaan yang Anda miliki saat ini
- Memberikan informasi terkait waktu yang diperlukan untuk menjual persediaan, hal ini sangat berguna untuk karakter persediaan atau produk yang memiliki usia singkat
- Memberikan informasi pada pihak manajemen saat stok barang menipis, dan perlu melakukan pengadaan ulang. Dengan demikian, bahan baku atau barang setengah jadi yang ada tidak sampai pada titik nol dan mengganggu proses produksi perusahaan
- Memberikan kemudahan untuk bisnis dalam mengukur efektivitas manajemen rantai pasok yang saat ini dimiliki
- Memberikan gambaran untuk mengetahui kondisi penjualan secara aktual, perhitungan persediaan, serta tingkat perputaran stok barang yang terjadi di dalam bisnis Anda
Baca Juga: Proses, Tujuan, dan 4 Hal Penting dalam Stock Replenishment
Untuk dapat memperoleh perhitungan yang akurat, sistem yang tepat menjadi sebuah kebutuhan. RUN System, dalam hal ini, menawarkan salah satu modul andalannya untuk urusan pengelolaan persediaan yang dimiliki perusahaan Anda.
Dengan modul Inventory & Material Management, perhitungan days of sales of inventory dapat diperoleh dengan akurat. Bersamaan dengan itu, banyak proses pengelolaan persediaan akan dipermudah dengan integrasi data yang solid. Anda juga dapat dengan mudah melakukan restock karena modul ini terhubung dengan Procurement Management, sehingga perencanaan pengadaan dapat dilakukan tepat waktu. Solid, mudah, dan fungsional, setiap modul dari RUN System siap meningkatkan performa kerja setiap divisi di perusahaan Anda!