Dalam upaya meningkatkan daya saing di dalam industri, setiap perusahaan berusaha menciptakan satu sistem yang efektif, dengan menggunakan berbagai teknologi yang ada saat ini. Hal tersebut juga terjadi di bagian pengelolaan persediaan, salah satunya di bidang demand management.
Kemampuan supply chain, sebesar apapun perusahaan yang dimiliki, pasti memiliki batasan. Keberadaan sistem demand management kemudian ditujukan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan produksi dan distribusi, dengan permintaan pasar dalam kurun waktu tertentu.
Baca Juga: 6 Tahapan Perencanaan SDM yang Wajib Diketahui Perusahaan
Tapi Apa yang Dimaksud dengan Demand Management?
Demand management merupakan upaya yang dilakukan perusahan dalam mengimbangi permintaan pasar dengan kemampuan supply chain dalam menyediakan produk. Nantinya bidang pengelolaan yang dilakukan adalah pada sisi pengadaan, perkiraan jumlah dan waktu produksi, hingga distribusi produk yang dilakukan perusahaan.
Fungsi Utama dari Sistem Demand Management
Secara umum, fungsi dari konsep ini adalah untuk memahami dan mengantisipasi permintaan pasar agar dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi perusahaan. Dengan penerapan sistem ini, perusahaan kemudian dapat menyediakan jumlah produk yang diminta oleh pasar di waktu yang telah disepakati.
Jelas saja pada akhirnya fungsi dari penerapannya adalah untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan, dengan memaksimalkan potensi permintaan yang ada. Namun secara lebih spesifik beberapa fungsinya antara lain adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan jumlah permintaan produk dari pasar pada perusahaan
- Mengoptimalkan produktivitas kerja perusahaan
- Meningkatkan efisiensi biaya produksi yang dilakukan
- Mengelola permintaan pasar dengan tepat, sehingga pelanggan yang merasa puas dapat merekomendasikan produk dan layanan pada orang lain
Jadi fungsi dari demand management sendiri cukup mendasar, sehingga akan sangat baik jika dapat dikelola dan dimaksimalkan untuk perusahaan.
Memahami Proses Operasional yang Terjadi
Sejatinya demand management adalah sebuah proses operasional yang dijalankan dengan melakukan beberapa hal secara sistematis. Prosesnya saling berhubungan satu dengan yang lain, dan dapat dicermati pada poin berikut ini.
1. Pengumpulan Informasi dan Data
Data akan diperoleh dari hubungan pasar dan tim manajemen untuk level strategis. Pada level operasional, data akan bersumber dari manajemen customer service yang menyediakan informasi relevan dalam permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan.
2. Proses Sinkronisasi
Pada proses ini, berdasarkan data yang masuk maka akan dilakukan perubahan perkiraan menjadi rencana eksekusi permintaan. Data yang didapatkan disinkronkan dengan rantai pasok yang dimiliki dan limitasi keuangan, sehingga apa yang menjad demand dari pasar bisa diakomodir dengan jumlah yang sesuai.
3. Perencanaan
Setelah proses sinkronisasi terjadi, maka dilanjutkan dengan proses perencanaan. Tim akan menyusun estimasi dan pelacakan, serta analisis kesalahan perkiraan yang sebelumnya muncul. Data ini kemudian digabungkan dengan feedback permintaan yang muncul, dan data dari supply chain yang dimiliki perusahaan.
4. Mengurangi Variabilitas dan Meningkatkan Fleksibilitas
Mengurangi variabilitas dan meningkatkan fleksibilitas menjadi komponen kunci dari demand management yang dilakukan. Suksesnya manajemen rantai pasok jadi hal utama mengapa konsep manajemen permintaan dilakukan. Dengan implementasi matang dan eksekusi yang sempurna, setiap proses rantai pasok dapat berjalan sesuai dengan rencana, mengacu pada permintaan pasar.
Terakhir, 4 Tahapan Umum Penerapannya
Setelah memahami empat proses operasional yang dijelaskan di atas tadi, pada bagian terakhir Anda akan disajikan empat tahapan penerapan demand management yang dibahas ini. Keempat tahapan tersebut adalah pemilihan software yang tepat, mengumpulkan data, menyusun rencana proses, dan implementasi serta monitoring.
1. Memilih Software yang Tepat
Diperlukan perangkat lunak dengan sistem yang solid untuk mengeksekusi penerapan dari demand management ini. Maka dari itu, Anda wajib menyeleksi secara ketat perangkat lunak yang akan digunakan, sehingga memperoleh produk terbaik.
2. Mengumpulkan Data
Data merupakan hal yang krusial dalam proses perencanaan manajemen permintaan ini. Untuk itu, selanjutnya Anda harus mengumpulkan data yang dapat diproses. Agile modelling dan data mining akan sangat dibutuhkan agar sistem memperoleh data-data yang diperlukan.
3. Rencana Proses
Ketiga, merupakan perencanaan proses. Dengan rencana yang jelas dan terukur, maka demand management dapat berjalan dengan baik. Cetak biru pada optimasi yang akan dilakukan dan pencatatan segala hal adalah hal wajib, sehingga dapat diperoleh hasil yang diinginkan.
Beberapa hal yang wajib dilakukan dalam tahap ini adalah menyiapkan data, forecasting pertama kali, mengumpulkan market intelligence, melakukan pengolahan data penjualan, dan forecasting di tahap final.
4. Implementasi dan Monitoring
Setelah tiga tahapan sebelumnya telah dilakukan, maka pada akhirnya adalah proses implementasi dan pengawasan eksekusi rencana yang telah disusun sebelumnya. Di akhir periode, dilakukan evaluasi dan analisis agar sistem yang ada dapat terus ditingkatkan, sehingga memberikan hal yang lebih optimal dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Mengenal Supply and Demand dari A-Z, Ini Pengertian dan Faktornya
Secara mendasar, demand management ini akan masuk dalam pengelolaan proses produksi dari sebuah perusahaan. Penggunaan software yang tepat menjadi dasar dari pengelolaan tersebut, agar seluruh proses produksi secara umum dapat berjalan dengan lancar.
Untuk dapat menjawab kebutuhan perusahaan pada software dan sistem yang tepat, RUN System siap menyajikan Production Planning Management untuk bisnis Anda.
Production Planning Management untuk Bisnis
Modul Production Planning Management dari RUN System memastikan semua urusan produksi yang dilakukan di dalam perusahaan Anda terekam oleh sistem yang dimiliki. Salah satu fitur unggulan yang ada di dalam modul ini sendiri disebut dengan Demand Management, yang secara praktis dapat memproses permintaan pelanggan berdasarkan sales forecast information, forecasting operasional, dan sales order yang masuk. Segera gunakan RUN System dalam perusahaan Anda, dan maksimalkan semua proses bisnis sekarang juga!